Bab 19

5.1K 819 28
                                    

Setelah mengantongi izin Kaisar. Annalise melatih prajurit baru terkhususnya perempuan untuk menggunakan senjata tersebut. Dan sebagai hadiah, Annalise mengirimkan senjata tersebut ke Marquess Reverie dan Baron Eli.

Dan dugaan Annalise beserta Marquess Reverie benar. Kekaisaran Mileya memang ingin melakukan perang dengan Bellamy. Kekaisaran Mileya sudah melakukan invansi dengan merebut tambang milik permata milik kekaisaran. Banyak Ksatria dan pekerja yang tewas dalam insiden tersebut. Berita itu pun menggemparkan rakyat Levana bahkan Gavril dan juga Duke Alistair.

Gavril yang mendengar berita tersebut langsung menemui adiknya. Ia tak menyangka dugaan adiknya benar bahwa Mileya akan menyerang kekaisaran Bellamy.

Saat ini seluruh bangsawan Levana berkumpul mengadakan rapat. Insiden tambang yang menewaskan 70 rakyat kekaisaran membuat para bangsawan geram. Terlebih kekaisaran Mileya yang menyatakan perang sekarang. Tujuan berikutnya adalah merobohkan benteng Obidos.

Kekuasaan tertinggi Levana berada di tangan Marquess Reverie. Para bangsawan daerah ini sendiri sangat menghormati Reverie yang merupakan penguasa mereka. Akan tetapi karena saat ini ada Annalise dan Gavril yang merupakan keluarga kekaisaran, kekuasaan tertinggi dibawah kuasa mereka berdua. Karena status Gavril yang diasingkan, kekuasaan tertinggi saat ini diberikan kepada Annalise.

"Semuanya diam! Disini ada Yang Mulia Putri dan Pangeran. Tunjukan rasa hormat kalian!" kata Marquess Reverie tegas.

Seluruh bangsawan diam.

"Sebagai keluarga kekaisaran, saya Annalise Djavone De Bellamy yang akan memimpin pertemuan ini!" kata Annalise.

"Semoga kemuliaan dan keagungan Bellamy menyertai keluarga kekaisaran." kata para bangsawan itu.

Annalise langsung membuka peta. Marquess Reverie menjelaskan keadaan yang sedang terjadi sekarang.

Annalise langsung memberikan perintah untuk menjawab deklarasi perang tersebut. Dalam perang ini meski ia seorang wanita ia yang akan menjadi pemimpin.

"Yang Mulia, maafkan atas kelancangan saya. Saya rasa akan lebih baik jika Yang Mulia Putri dan Pangeran pergi dari sini untuk berlindung sebagai antisipasi. Karena saya yakin tujuan mereka adalah tuan putri dan Pangeran." kata Count Hary.

"Terimakasih Count Hary, tapi saya tidak akan beranjak dari sini. Saya akan memimpin perang ini! Dengan kalian disini, Kita akan memenangkan perang ini! Kita tunjukan kepada orang-orang Mileya itu bagaimana akibatnya menantang kita!" jawab Annalise tegas.

Aura Annalise terlihat sangat berbeda. Beberapa bangsawan menilai Annalise mirip sekali dengan Kaisar Arthur. Wibawanya sebagai seorang pemimpin terlihat jelas meski dia seorang wanita. Meski begitu, ada beberapa bangsawan yang mengkritik Annalise dalam hatinya karena bermain perang-perangan.

"Saat ini laporkan pasukan yang kita punya."

Para bangsawan mulai melapor jumlah pasukannya. Annalise mendengarkannya sembari menutup matanya. Setelah mencapai kesimpulan banyaknya pasukannya, ia membuka matanya. Annalise menugaskan agar Marquess Reverie yang memimpin perang besok di garis depan bersama dengan pasukannya dan pasukan milik Count Hary dan Count Atraxia.

Lalu di malam harinya, ia menugaskan Duke Alistair membantu dalam perang bersama pasukannya. Baron Eli akan memimpin pasukan baru yang menguasai senjata api.

Perintah berikutnya, Annalise menyuruh Countesss Elina untuk mengevakuasi para penduduk secara perlahan. Pasukan para bangsawan yang lain, akan dibawah perintah Count Keli. Dan tugas terakhir akan diberikan untuk Baron Safah dan dua baron lainnya agar menyiapkan tenaga kesehatan, obat-obatan dan cadangan makanan.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang