Annalise pov..
Aku memutuskan untuk membawa Jaciel pergi ke Lura Boutique, itu adalah butik yang paling terkenal di kekaisaran. Tidak ada yang bisa membeli baju disana kecuali membuat riservasi terlebih dahulu. Bahkan aku di kehidupan yang sebelumnya pun hanya pernah sekali memakai gaun dari butik tersebut. Gaun itu, Leander yang membeli dan memesankannya untukku agar aku mau datang ke pesta penobatannya. Yah, gaun tersebut sukses menyapu perhatian karena sangat cantik. Sayangnya di pesta tersebut, aku tidak menari maupun berdansa dengan seseorang. Aku hanya datang sebagai formalitas lalu pergi karena banyak pasang mata bangsawan yang menatapku.
Lihat saja nanti, di pesta penobatan itu aku pasti akan menari ataupun berdansa. Dan yang paling penting, aku akan menghentikan kematian Leander.
Aku menghela nafas sebelum turun dari kereta kuda. Awalnya aku memang berniat menyamar sebagai bangsawan biasa, tapi sebelum bisa keluar dari gerbang istana kekaisaran, Leander menatapku tajam.
"Memangnya siapa yang akan percaya kalau kamu bangsawan biasa? Jangan buat ulah dan gunakan Kereta Kekaisaran dan para Pengawal. Jika kamu tidak mau, duduk saja yang manis di istanamu!"
Mau tak mau, aku pun menuruti kemauannya. Sudah ku duga, Leander memang lebih baik daripada Gavril. Bagaimanapun aku tidak boleh membiarkan Gavril berbuat semaunya.
Ketika kereta dibuka aku sudah mendengar bisik-bisik.
"Lambang kekaisaran? Keluarga Kaisar?"
"Siapa yang datang ke Lura Boutique ya? Pangeran Leander atau Pangeran Gavriel ya?"
"Aku mendengar para Pangeran mempunyai paras yang menawan. Aku tidak sabar untuk melihatnya."
Aku tersenyum mendengarnya. Sayang sekali aku bukan Leander maupun Gavril.
Aku meraih tangan Ksatria dan langsung turun.
"Tunggu-"
"Siapa perempuan cantik itu?"
"Ada Dewi yang turun dari Kereta Kekaisaran."
"Apa itu tuan Putri?"
"Benar, itu tuan Putri. Itu pasti tuan putri. Aku dengar, tuan putri memiliki rambut pirang keemasan dan mata merah seperti Baginda Kaisar."
"Bukankah tuan Putri tidak sesuai rumornya?"
Aku menghela nafas mendengar bisik-bisik itu.
"Apa perlu saya menyuruh mereka diam Yang Mulia?"
"Abaikan saja mereka." kataku.
Aku menoleh ke belakang, menunggu Ciel keluar. Ciel keluar. Dan para bangsawan serta rakyat yang melihat keluarnya Ciel langsung diam dan menatapnya terkejut. Tentu saja, sudah pasti itu. Tuan Putri yang terlupakan bersama dengan Anak haram Kaisar.
"Kami memberikan salam kepada Yang Mulia Tuan Putri, Bintang Kekaisaran Bellamy dan Pangeran Semoga berkat serta kemuliaan Dewa selalu menyertai Bintang Kekaisaran dan Yang Mulia Pangeran."
Aku ingin sekali mencaci mereka yang tidak memberikan salam dengan benar kepada Jaciel. Tapi aku sadar aku tidak bisa sembarang melakukannya. Salah satu Ksatria ini pasti mata-mata Gavril. Aku tidak boleh terlihat mencolok dengan terlalu menyayangi Jaciel. Aku melirik Ciel, Ciel tersenyum padaku dengan menggenggam jemariku. Aku membalas senyumannya lalu memberikan kode kepada mereka agar segera menghentikan perhormatan mereka. Salah seorang wanita langsung mendekatiku dengan senyum lebar. Aku mengenalnya. Madam Lura, pemilik Lura Boutique.
![](https://img.wattpad.com/cover/296968121-288-k852633.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA
FantasySama seperti Pandora, yang dilarang oleh Zeus untuk membuka kotak emas yang dihadiahkan. Aku pun dilarang untuk memasuki Istana Shapirre oleh Kaisar yang merupakan ayahku. Aku yang dipenuhi keingintahuan seperti Pandora pun memasuki istana tersebut...