"Apa itu Erin? Kamu tidak seharusnya bersikap kasar pada lady yang lain," tegur Gavril.
"Aku tidak menyukainya,"
"Kamu bahkan tidak mengenalnya," sarkas Gavril.
"Kenapa memangnya? Apa tidak boleh aku tidak menyukainya? Kamu menyukainya?"
Gavril menatap Erin jengkel. "Aku tidak mungkin menyukai lady yang baru saja aku temui kurang dari lima menit. Lagipula untuk apa aku menyukainya? Itu tidak penting."
Mendengar jawaban tersebut. Erin tersenyum kecil.
"Aku bersyukur kamu baik-baik saja. Aku sangat khawatir ketika tau kamu berperang, padahal kamu tidak terlalu mahir berpedang. Bagaimana kalau kamu terluka?"
"Kamu terlalu berlebihan,"
"Itu karena aku mengkhawatirkanmu. Kamu bahkan sama sekali tidak membalas surat yang aku kirimkan,"
"Aku punya banyak pekerjaan jadi tidak bisa membalasnya,"
"Kalau begitu, balas surat yang-"
"Lady Savier," potong Gavril lelah.
"Jangan memanggilku begitu," pinta Erin.
"Sudah cukup. Kembalilah kedalam. Kau bisa saja di eliminasi jika sampai ada yang mendengarnya." kata Gavril dengan memegangi kepalanya pusing. Erin terlalu berisik.
"Biarkan saja, aku juga tidak berminat menjadi Ratu."
"Jika kau sampai di eliminasi, kau akan sulit menemukan calon suami."
"Kalau begitu, Gavril saja yang menikah denganku. Dulu waktu kita masih kecil kan kamu berkata akan menikahiku. Kamu lupa?"
"Iya, aku tidak ingat." jawabnya yang kemudian berjalan pergi.
"Jangan mengikutiku," ucapnya lagi.
Erin hanya bisa memandangnya dalam diam. Ia duduk termenung cukup lama.
Sementara itu, Annalise berbicara dengan Leviathan tentang project yang akan mereka lakukan nanti. Ketika melihat kakaknya, Annalise langsung memanggilnya.
"Kakak darimana? Menemui pengikut?"
"Aku hanya berjalan-jalan keluar,"
"Kenapa? Itu tidak seperti kakak," kata Annalise curiga.
"Sejak tinggal di Obidos aku suka jalan-jalan. Ada masalah?"
Annalise menggeleng.
"Aku bertemu seseorang,"
"Siapa?"
"Entah, katanya namanya Nerissa. Dia memiliki mata dan rambut mirip milik ibu,"
Annalise mematung terkejut mendengarnya. Nerissa? Nerissa ada disini? Bagaimana bisa itu terjadi?
"Kamu baik-baik saja?" tanya Gavril.
"Hanya terkejut. Lagipula dia tidak mungkin mirip. Kalaupun ada yang mirip itu aku,"
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA
FantasySama seperti Pandora, yang dilarang oleh Zeus untuk membuka kotak emas yang dihadiahkan. Aku pun dilarang untuk memasuki Istana Shapirre oleh Kaisar yang merupakan ayahku. Aku yang dipenuhi keingintahuan seperti Pandora pun memasuki istana tersebut...