Annalise pov...
"Siapa kau?" tanya Gavril tiba-tiba.
Aku menatapnya bingung.
"Katakan yang sebenarnya, siapa kau? Bagaimana bisa kau mengetahui bahwa aku hendak meracuni Leander?" tanyanya angkuh.
"Aku Annalise." jawabku.
"Annalise? Jangan bohong! Adikku itu orang yang sangat pendiam dan bodoh! Mana mungkin kau-"
"Aku tidak tau kalau kakak memandangku begitu," potongku cepat.
"Katakan yang sebenarnya siapa kau?" tanyanya tajam.
"Kakak mau jawaban apa? Aku Annalise Djavone De Bellamy!"
"Tidak. Annalise bukan orang seperti kau! Aku sangat mengenalnya. Ayah dan Leander mungkin bisa kau tipu tapi tidak denganku!"
Aku tertawa mendengarnya. Sangat mengenalku katanya? Dulu mungkin iya aku begitu, tapi sekarang ... Aku sudah berubah. Dan lagi, aku tidak menyangka bahwa Gavril akan mencurigaiku begini.
"Tidak, kakak tidak mengenalku!" bantahku. Aku harus membuatnya percaya padaku!
"Kakak yang salah menilaiku selama ini," ucapku lagi dengan tersenyum.
"Kalau begitu, jawab aku. Bagaimana kau bisa tau rencanaku? Lalu hukuman saat ini, semua ini rencanamu kan?"
"Anggap saja aku memiliki banyak telinga dan mata. Dan aku jamin kakak tidak akan menyesal telah dikirim ke Levana." lanjutku.
Sekarang mungkin masih tidak diketahui karena Gavril menyembunyikan kemampuannya. Tapi Gavril adalah master pedang yang sangat hebat. Karena itu ia mampu menebas leher Jendral besar dan Kaisar musuh dengan mudah. Selain itu ia juga sangat cerdik dan pintar hingga hampir tak ada bangsawan yang bisa memanfaatkan atau menentang otoritasnya. Dan di kehidupan sebelumnya pun Gavril mengalahkan musuh-musuhnya dengan mudah. Pantas saja dia di juluki jenius.
Jika nanti kita menang, aku akan meminta pada ayah untuk megurangi masa hukuman Gavril.
"Hoo.... Aku penasaran sekarang, ada apa disana." ujarnya.
Aku tersenyum dan mengatakan bahwa kakak tidak akan pernah menyesalinya.
"Dasar rubah." ejeknya padaku.
Aku diam saja tak membalas ejekannya karena memang menurutku tidak penting untuk meresponnya.
Sepanjang perjalanan kami berdua saling diam. Gavril lebih memilih membaca buku tentang strategi perang. Kurasa meski perawakan Gavril mirip ibu tapi sikapnya mirip sekali dengan ayah. Sementara kak Leander, ku harap ia baik-baik saja disana.
***❤***
Author pov...
Gavril menatap ke depan ketika melihat adiknya menutup mata karena mengantuk. Ketika kepala adiknya terjatuh Gavril membiarkannya saja tanpa mengambil tindakan.
Prak..
"Ah," rintih Annalise.
Gavril tersenyum mengejek melihatnya. "Dasar bodoh,"
Annalise menatapnya kesal. Ia lalu membaringkan dirinya di kursi semnbari mempelototi Gavril kesal.
"Tidak bisakah kakak lebih peduli terhadapku?" tanya Annalise jengkel.
"Aku tidak menyukaimu!" jawabnya.
"Sayang sekali, kita akan tinggal bersama mulai sekarang. Kakak pasti akan sering melihatku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA
FantasySama seperti Pandora, yang dilarang oleh Zeus untuk membuka kotak emas yang dihadiahkan. Aku pun dilarang untuk memasuki Istana Shapirre oleh Kaisar yang merupakan ayahku. Aku yang dipenuhi keingintahuan seperti Pandora pun memasuki istana tersebut...