Annalise pov...
Evander meberitahuku bahwa kota Levana tidak akan sepanas daerah yang saat ini sedang aku lewati. Rasanya aku bisa saja mati kepanasan sekarang. Terlebih sama sekali tidak ada angin yang lewat.
"Butuh berapa hari lagi sampai ke Levana?"
"3 hari Yang Mulia." Jawab Evander.
"Bagaimana jika kita menunggang kuda?" tanya Gavril.
Sepertinya Gavril juga kepanasan. Lihat saja keringatnya yang bercucuran itu. Bahkan saat ini kemeja yang ia kenakan kancingnya terbuka semua. Lihat saja badannya yang kekar itu. Jika disini banyak lady, pasti mereka akan menjerit melihat tubuh seksi Gavril.
"Berapa hari dengan menunggang kuda?" tanyaku.
"Satu hari Yang Mulia." jawab Evander lagi.
"Baiklah. Aku juga akan menunggang kuda saja."
"Bagaimana jika kau menunggang bersamaku? Aku tidak mau perjalanku melambat karena kau." kata Gavril.
Aku kesal mendengarnya.
"Tidak mau! Lebih baik aku menunggang bersama Duke Alistair dari pada denganmu. Tidak ada yang tau kalau kau nanti akan mendorongku dari atas kuda." balasku tajam.
"Apa katamu?" tanya Gavril kesal.
"Aku bilang bisa saja kau mendorongku dari atas kuda."
"Untuk apa aku mendorong manusia bodoh sepertimu? Tidak ada untungnya untukku!" balasnya yang kemudian pergi meninggalkanku.
Duke Alistair dan para pelayan mulai menyiapkan keperluanku dan Gavril. Setelah semua siap, Gavril langsung naik ke atas kuda. Sementara aku, lebih memilih naik kuda sendirian. Tapi pada akhirnya, di tengah perjalanan aku harus naik kuda bersama Gavril karena tidak kuat. Ku rasa fisikku benar-benar tidak baik.
"Tadi ada yang bilang lebih baik menunggang kuda bersama Duke Alistair daripada denganku." sindir Gavril.
"Kenapa hati kakak sangat pendendam?" tanyaku. "Jika kakak seperti ini, tidak akan ada yang mau menikah dengan kakak."
"Memangnya ada yang mau dengan orang bodoh sepertimu?"
"Banyak!"
Gavril tertawa. "Darimana sumber kepercayaan dirimu itu Annalise?"
"Aku putri satu-satunya kekaisaran Bellamy kakak, tentu saja aku harus percaya diri."
Lagi-lagi Gavril tertawa mendengarnya. Beberapa Prajurit menatap Gavril yang tertawa lepas seperti saat ini.
Kami pun melanjutkan perjalanan kembali. Dan pada malam harinya kita pun sampai di salah satu kastil milik kekaisaran. Kastil Obidos. Kastil ini terletak di perbatasan dan di kelilingi oleh benteng besar yang memanjang. Aku terpukau melihat benteng yang terbentang di depanku.
"Apa kau tau mitos di balik benteng tersebut?" tanya Gavril seolah mengetahui aku mengangumi benteng tersebut.
"Tidak."
"Kata orang-orang disini, jika benteng ini runtuh maka kekaisaran juga akan ikut runtuh."
Aku terkejut mendengarnya. Kurasa apa yang baru saja Gavril sampaikan bukan mitos melainkan sebuah ramalan. Di kehidupanku sebelumnya, benteng Obidos runtuh dan Kaisar Arthur tiada di medan perang. Bellamy mengalami masa-masa gelap selama setahun setengah dan akhirnya kegelapan itu hilang karena Gavril memenangkan perang dengan Mileya.
Sudah satu bulan sejak Leander naik tahta, itu artinya aku hanya punya kesempatan selama 2 bulan mempersiapkan Levana sebelum perang dengan kekaisaran Mileya terjadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/296968121-288-k852633.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA
خيال (فانتازيا)Sama seperti Pandora, yang dilarang oleh Zeus untuk membuka kotak emas yang dihadiahkan. Aku pun dilarang untuk memasuki Istana Shapirre oleh Kaisar yang merupakan ayahku. Aku yang dipenuhi keingintahuan seperti Pandora pun memasuki istana tersebut...