Bab 34

1.9K 237 2
                                    

Annalise POV ..

"Apa tuan putri benar-benar tidak tertarik menjadi Duchess Betsalel?" tanya Leviathan padaku untuk kesekian kalinya. "Saya rasa, dengan menjadi pendamping saya, anda tidak akan mengalami kerugian apapun. Anda masih akan mendapatkan kehormatan, kekuasaan, dan juga kekayaan." ujarnya dengan senyum tipisnya.

Apa yang dikatakan Leviathan adalah benar. Dengan menjadi istrinya saja, aku tidak perlu khawatir akan miskin atau tidak memiliki kekuasaan. Keluarga itu, memiliki kekuasaan yang sangat besar. Terlebih, aku yang seorang putri kekaisaran. Aku jamin, pamorku pasti cepat naik. Selain itu, aku tidak perlu mengkhawatirkan masa depanku seperti kematian di tangan Gavril.

Dibawah Perjanjian Peregrine, kekaisaran di larang untuk ikut campur dalam masalah Duke Betsalel. Dengan begitu, Duke Betsalel maupun penerusnya harus netral, tidak memihak kekaisaran maupun para bangsawan. Ia dilarang untuk berpartisipasi dalam urusan internal maupun eksternal kekaisaran. Dalam artian, keluarga Duke itu di asingkan. Namun, keluarga itu mampu membuktikan nilainya dengan berkembang setiap harinya.

"Bersama dengan saya, anda akan mendapatkan perlindungan dan kekuasaan yang sempurna."

"Tawaran itu tidak cukup menarik,"

"Kalau begitu, katakan. Apa yang harus saya lakukan agar tuan putri mau menjadi pendamping saya,"

"Tidak ada."

"Sepertinya rumor itu benar, rumor yang mengatakan anda jatuh hati pada Pangeran Ryvel."

"Pengecut yang melarikan diri dari negaranya itu? Mana mungkin!" elakku. Yah, meski sebenarnya aku memang menyukai Ryvel.

Rambut bewarna biru kehitaman dan mata emas itu sangat mempesona. Pertama kali melihatnya saja, aku cukup terpesona. Aku tidak menyangka bahwa dia adalah panglima tertinggi di militer Mileya.

Leviathan menatapku sembari tertawa. Pasti sangat lucu menurutnya.

Sekarang, apa yang dilakukan Ryvel ya?

Setelah beberapa hari aku kemudian sampai di ibu kota. Dan Gavril kembali menjalani hukumannya di Levana. Sejujurnya aku cukup kesal dengan Gavril hingga tidak ingin membebaskannya. Alangkah baiknya jika dia di kurung di penjara bawah tanah saja. Tapi jelas itu tidak mungkin.

Tidak ada sambutan di ibu kota untukku. Hal tersebut dikarenakan aku masuk menggunakan kereta kuda milik Duke Betsalel. Dan ketika aku turun dari kereta kuda sudah ada ayah di depanku. Ayah langsung memelukku dengan sangat erat. Mendapat pelukan itu, aku merasa aman. Sepertinya sekarang aku sudah di rumah. Asal ayah baik-baik saja, sepertinya aku akan baik-baik saja.

Ayah menyuruhku istirahat dan menyambut Duke Betsalel. Aku mematuhinya dan langsung kembali ke istanaku. Para pelayan disana langsung berlari memelukku sembari menangis. Aku tersenyum dan menyuruh mereka berhenti aku baik-baik saja.

Setelah itu aku langsung mandi dan istirahat. Pelayan membawakan makanan ke kamarku dan aku menikmatinya dengan tenang.

Aku berfikir, setelah ini apa yang harus aku lakukan. Aku sudah berhasil menunda kematian kak Lean dan Ayah. Yang tersisa sekarang adalah Gavril. Bagaimana caranya mengikat Gavril hingga tidak bisa melakukan apapun ya, aku sudah berusaha memperbaiki hubunganku dengannya namun rasanya semua itu sia-sia. Gavril, si licik itu pasti merencanakan sesuatu yang berbahaya sekarang. Aku hanya bisa berharap semoga kak Lean baik-baik saja.

"Lissy,"

Aku mendongak dan menatap ayah yang sudah ada di depanku. Ketika aku hendak bangun ayah menggeleng dan menyuruhku tetap istirahat dulu. Ia kemudian duduk dan bertanya keadaanku. Aku tersenyum dan menjawab bahwa aku baik-baik saja. Ia mengusap rambutku sayang dan bertanya kronologi kejadiannya.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang