Bab 14

5.5K 843 15
                                    

Kabar bahwa tuan putri Annalise menjadi korban teracuni dari seorang pekhianat sudah menyebar. Ketika mereka semua mendengar bahwa seharusnya racun tersebut di minum oleh Putra Mahkota Leander membuat mereka terkejut.

Tuan putri Annalise tidak sadarkan diri. Dan tak ada satupun Dokter yang bisa mendeteksi racun tersebut. Leander memimpin penyelidikan. Sementara Kaisar marah besar dan membunuh beberapa Dokter yang tidak bisa menyembuhkan Annalise.

Annalise masih terbaring tak sadarkan diri. Ia menetap dan memperhatikan putrinya hingga pekerjaaannya terbelengkalai.

Sementara Gavril di buat bingung. Harusnya jika Annalise meminum racun yang akan diberikan ke Leander, Annalise sudah tiada. Tapi kenapa Annalise tidak tiada. Dan malah terbaring sekarat. Ia khawatir bercampur cemas. Kenapa adiknya itu tidak tiada? Tapi, itu juga merupakan suatu hal yang menguntungkan jika Annalise tidak mati.

Cemas dan tidak tenangnya Gavril membuat Leander menaruh kecurigaan. Dengan diam-diam ia menyelidiki Gavril. Meski cukup sulit, Leander akhirnya menemukan bukti bahwa adiknya itu hendak meracuninya karena menginginkan tahta. Sayangnya, racun tersebut malah di minum oleh Annalise.

Leander tidak percaya, Evander yang menemani penyelidikan tersebut juga tak menyangka. Hingga pada akhirnya Kaisar mendengar hal tersebut. Kaisar sangat kecewa dengan Gavril. Ia akhirnya menjatuhkan hukuman kurungan sampai persidangan di buka.

Berita tersebut dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru kekaisaran.

Gavril sangat marah. Sifat tempramentalnya keluar. Ia mulai merusak dan menghancurkan segala isi di istananya.

Seminggu berselang, Annalise mulai sadarkan diri.

Annalise merasakan tubuhnya sangat sakit. Samar-samar ia melihat ayahnya dengan penampilan yang sangat kacau. Tak hanya ayahnya, bahkan Leander juga.

Leander yang menyadari keadaan Annalise langsung berteriak memanggil Dokter.

Annalise menutup matanya kembali.

Dokter mengatakan bahwa keadaan tuan putri sudah membaik. Kemungkinan besok pagi akan sadar. Hal tersebut membuat Leander dan Arthur tenang.

Dan ketika hari gelap, Annalise membuka matanya kembali. Ia memperhatikan kesekelilingnya. Ini bukan istananya. Dan tak ada siapapun disini.

Ia mulai bangun. Tubuhnya sudah agak mendingan.

"Annalise,"

Annalise menoleh, ia melihat ayahnya. Ayahnya langsung berlari ke arahnya memeluknya dengan erat penuh tangis.

Annalise membalas pelukannya.

"Aku sudah baik-baik saja ayah."

***❤***

Keadaan Annalise yang sudah baikan membuat seluruh bangsawan yang ada bersyukur. Banyak surat dan hadiah yang Annalise terima. Annalise mengabaikan surat tersebut. Leander dan Kaisar sangat memperhatikan dan mengawasi setiap makanan yang akan di makan oleh Annalise.

Dua hari setelah kesadarannya, Jaciel menemuinya.

Jaciel memeluk Annalise erat dan menangis terisak. Ia sangat khawatir dan takut sekali bahwa Annalise akan pergi meninggalkannya. Di istana ini ia tak punya siapa-siapa selain Annalise.

Annalise membalas pelukannya dan memenangkan Jaciel.

Setelah Jaciel mengunjunginya, Count Belius kakeknya datang mengunjunginya. Kakeknya berkata bahwa Annalise harus memaafkan kesalahan Gavril dan tidak membiarkan Kaisar menghukum kakaknya itu seperti yang dilakukan Kaisar terhadap ibunya.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang