Pagi ini dimulai dengan persiapanku untuk pesta teh. Ketika aku sudah siap, Jaciel sudah ada di istanaku mengajakku untuk makan bersama. Aku menurutinya dan setelah itu Jaciel kembali ke istananya lagi karena aku akan mengadakan pesta minum teh dengan para lady calon putri mahkota.
Sebelum kembali aku menyuruh Jaciel untuk bersiap kembali ke akademi. Jaciel menganguk patuh.
Pesta minum teh yang aku selenggarakan dimulai. Para lady itu sibuk memuji aksi heroik ku di Mileya. Mendengar itu, aku langsung memberitahu mereka bahwa tugas terbaru yang akan diberikan pada mereka adalah membantu Putra Mahkota membereskan masalah di Mileya. Tentu juga aku memberikan mereka tugas terbaru yaitu penyelenggarakan pesta debudanteku yang sudah mendapat stempel dari Kaisar.
Para lady sibuk memujiku kecuali Marinel yang kemudian membahas permasalahan Mileya. Mendengar pertanyaan dan juga pendapatnya sepertinya aku tau kenapa Kaisar menginginkannya menjadi menantu. Sekarang aku jadinya heran, kenapa dulu Lady Marinel bisa kalah dari Lady Erin.
"Menurut saya kerajaan yang ada di bawah kekaisaran Mileya akan terpecah menjadi dua, mengumumkan kemerdekaannya dan bergabung dengan Bellamy."
"Tapi kan masih banyak raja-raja yang loyal dengan dengan kekaisaran Mileya," bantah Lady Erin.
"Itu memang benar Lady Erin, namun mereka tidak tau ke loyalan itu akan diberikan kepada siapa, pangeran Gavril membunuh seluruh keturanan Kaisar Mileya. Jika pun masih ada yang hidup itu Pangeran Ryvel dan Putri Asterin yang sekarang jejaknya tidak diketahui oleh siapapun. Saya cukup mengenal Pangeran Ryvel, meski tidak terlihat tapi pangeran itu tidak menyukai kekaisaran dan cenderung tidak tertarik pada tahta."
"Anda mengenal pangeran Ryvel?" tanyaku pada Marinel.
"Benar Yang Mulia, saya sering ikut dengan ibu saya ketika sedang bertugas. Saya beberapa kali bertemu dengan Pangeran Ryvel yang terkadang menjadi delegasi Mileya terkait perbatasan."
"Bagaimana menurutmu tentang pangeran itu?"
"Menurut saya, pangeran Ryvel adalah orang yang cocok menjadi Kaisar. Selain mahir berpedang dia juga seorang pahlawan Mileya yang sangat disayangi oleh para rakyat dan prajurit. Saya dengar ketika di Medan perang hanya dengan kedatangannya saja, para prajurit akan langsung bersemangat. Meski tidak mendapat dukungan dari para bangsawan namun para bangsawan menyukai pemikirannya yang cepat menyelesaikan masalah. Menurut saya Pangeran Ryvel orang yang cocok dijadikan panutan. Sayangnya, Pangeran orang yang tidak tertarik pada tahta."
Aku tersenyum mendengarnya.
"Dia bahkan bisa menebak strategi yang kugunakan untuk menyerang Mileya kurang dari sehari setelah terjun di medan perang," lanjutku.
"Saya dengar pangeran itu juga berasal dari suku Huihe, yang terkenal akan parasnya," saut Lady Iris.
"Benar, paras Pangeran Ryvel tidak bisa diragukan." jawab Marinel. "Kalau menurut tuan putri, bagaimana Pangeran Ryvel itu?"
"Dia orang yang baik dan naif," jawabku. "Dan sangat menyayangi adiknya. Saking sayangnya, dia rela mati untuk adiknya itu, dia bahkan kembali ke istana yang penuh pasukan Bellamy hanya untuk menyelamatkan adiknya,"
Pembahasan itu terhenti ketika Jaciel datang menghampiriku untuk berpamitan kembali asrama. Etiket dan paras Jaciel mendapat pujian dari para Lady disana. Aku tersenyum mendengarnya dan pesta minum teh tersebut berlanjut kembali.
Setelah pesta minum teh, ayah datang mengunjungi ku. Kami pun bermain catur bersama.
"Bagaimana pesta minum tehnya?"
"Saya jadi tau alasan ayah menyukai Lady Marinel," jawabku.
Ayah tertawa mendengarnya.
"Dia pintar seperti Duchess Meridi. Selain pasangan untuk hidup, Ratu juga merupakan rekan kerja Lissy. Sejak kecil Lady Marinel sering berhubungan dengan urusan politik karena pekerjaan orang tuanya. Sayangnya, suara rakyat lebih condong ke Lady Erin. Namun, semuanya tergantung dengan Leander."
"Menurut ayah apa yang akan terjadi dengan Mileya sekarang?"
"Ayah sudah terlalu tua untuk tertarik dengan kekuasaan. Ayah menyerahkan semuanya pada Leander. Mengurus Mileya pasti sangat berat karena para bangsawan dan rakyat yang menolak Bellamy. Namun, sayang juga jika melepaskan kekaisaran sebesar itu."
"Kalau ayah jadi kak Lean, apa yang ayah akan lakukan?"
"Ayah akan membuat mereka tunduk dibawah kaki ayah. Tidak peduli menggunakan cara apapun bahkan jika itu membunuh para rakyat tidak bersalah. Jika ayah masih muda, ayah akan melakukan itu. Namun kenyataannya Lissy, hidup ayah yang lama ini membuat cara berfikir berbeda. Ayah pasti akan mencari bangsawan korup Mileya dan bekerjasama dengan mereka. Membuat Kaisar baru dan mengendalikannya,"
"Jika itu terjadi, bukankah akan terjadi pemberontakan?"
"Itu benar, tapi Bellamy memiliki militer yang besar. Lagipula siapa yang akan disalahkan, fakta bahwa Mileya yang menyerang Bellamy lebih dulu tidak bisa dibantah."
"Pangeran Ryvel dan Putri Asterin masih hidup, apa Ayah tidak berfikir bahwa bisa jadi pangeran itu akan membebaskan Mileya?"
"Pemerintahan tidak berjalan semudah itu Lissy. Pangeran yang meninggalkan negaranya tidak akan mendapat kepercayaan dari para rakyatnya lagi. Bahkan para bangsawan juga akan ragu mendukungnya. Belum lagi kerajaan yang tergabung dibawah kekaisaran pasti akan memutuskan untuk memisahkan diri atau bergabung dengan kekaisaran yang baru. Bisa jadi juga mereka akan membentuk aliansi dengan kerajaan-kerajaan yang lain. Menyatukan para bangsawan lebih sulit daripada menyatukan para rakyat. Selain itu, pangeran itu sama sekali tidak memiliki ambisi,"
"Lady Marinel juga mengatakan hal yang serupa, ayah mengenal pangeran itu?"
"Kami sering berjumpa di Medan perang. Julukannya pahlawan perang."
Aku diam mendengarkannya. Ucapan ayah seperti Lady Marinel.
"Apa rumor itu benar, kalian menjalin hubungan kekasih?"
"Apa? Tidak!" Bantahku.
"Syukurlah jika tidak, ayah tidak menyukai pangeran pengecut yang tidak memiliki ambisi seperti itu,"
"Sepertinya pangeran itu cuma butuh dorongan saja,"
"Ya ... kita lihat saja, apa pangeran itu akan kembali atau tidak. Akan menarik melihat dia kembali membebaskan kekaisarannya,"
Setelah percakapan yang panjang itu kami makan malam bersama dan ayah kembali ke istananya.
Dua bulan berlalu dengan sangat cepat. Acara debudante akan di adakan dua hari lagi. Selama dua bulan itu, tidak ada yang aku lakukan kecuali mengawasi Gavril dan juga kekaisaran Mileya yang di urus oleh kakakku. Katanya pemberontakan besar-besaran terjadi. Belum lagi wabah dan juga sakit yang diakibatkan olehku mulai menyebar. Aku mendengar julukanku di Mileya sana. Penyihir pembawa kematian.
Aku memperhatikan Bros milik Ryvel yang aku bawa. Sejujurnya seminggu terakhir ini aku mencari keberadaan Ryvel. Namun sayangnya aku tidak tau dimana laki-laki itu. Sejujurnya aku tidak ingin mencari tau keberadaannya, namun keadaanku yang aneh ini sangat membuatku terganggu. Aku tidak ingin memikirkannya ataupun membayangkan tapi sepertinya dugaanku benar.
Didalam tubuhku, ada nyawa yang lain. Aku memikirkannya karena sejak hubungan itu dengan Ryvel hingga sekarang aku belum mendapatkan datang bulan. Kepalaku sakit jika memikirkannya. Aku bingung harus melakukan apa.
Akan sangat memalukan jika semua orang tau, bahwa putri kekaisaran Bellamy sedang mengandung anak dari pangeran yang kalah perang. Dan juga Gavril yang tau nanti. Orang itu pasti akan membunuhku dan anak ini beserta Ryvel.
Aku hanya ingin bertemu dengan Ryvel setelah itu aku akan memastikan dugaanku. Jika memang benar aku sedang mengandung, aku akan mencari cara melahirkan anak ini agar tidak ketahuan dan menyerahkannya pada Ryvel. Setelah itu aku baru bisa memikirkan langkah selanjutnya. Aku hanya harus memastikan Leander naik tahta. Dan mengekang Gavril.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA
FantasySama seperti Pandora, yang dilarang oleh Zeus untuk membuka kotak emas yang dihadiahkan. Aku pun dilarang untuk memasuki Istana Shapirre oleh Kaisar yang merupakan ayahku. Aku yang dipenuhi keingintahuan seperti Pandora pun memasuki istana tersebut...