Gavril melihat gulungan teleportasi yang dikirim oleh Annalise. Disana terdapat surat yang meminta agar Gavril datang pada acara kedewasaannya melalui gulungan tersebut. Adiknya itu meminta agar ia bisa berdansa dengannya nanti. Sementara untuk pasangannya, Annalise menunjuk ayah mereka.
"Lich,"
Seorang bayangan berdiri di belakang Gavril.
"Katakan padanya agar menghentikan pemberian teh tersebut,"
"Jika dia bertanya alasannya-"
Gavril langsung meliriknya dengan tajam.
"Seorang pelayan tidak berhak mengajukan pertanyaan pada tuannya,"
"Baik Yang Mulia," jawab Lich penuh hormat.
"Katakan padaku, apa yang dilakukan adikku yang manis itu,"
"Saya tidak tau apa yang terjadi didalam Istana Ruby."
"Hah? Apa maksudmu tidak tau? Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk menyisipkan setidaknya satu pelayan disana? Atau membuat salah satu pelayan disana membocorkan apa yang dilakukannya?" tanyanya kesal.
"Pemilihan pelayan berada di bawah yuridiksi tuan putri. Para pelayan yang dikirimkan bangsawan ditolak langsung oleh tuan putri. Setiap langkah, telinga, mata, maupun mulut di Istana Ruby berada dibawah kendali tuan putri. Sangat sulit mengganti pelayan yang ada, dan tidak ada satupun pelayan yang bisa diajak kerjasama untuk membocorkan kegiatan tuan putri meski diancam. Tuan putri membuat seluruh pelayannya terikat kutukan. Kata salah satu pelayan disana, berita kebocoran tuan putri didalam istana itu atas kehendak tuan putri,"
"Itu aneh. Lalu, apa yang dilakukannya?"
"Tuan putri aktif menggantikan peran Putra Mahkota dan anda Pangeran. Baru-baru ini juga tuan putri dipercayai mengurus urusan istana dalam dan pemilihan putri mahkota. Para bangsawan memuji kecakapan tuan putri dalam mengerjakan setiap tugasnya. Rakyat juga sangat menyukai tuan putri yang aktif mendatangi mereka dan membantu mereka. Ide-ide yang dikeluarkan tuan putri sangat inovatif dan membantu rakyat. Bahkan ada rumor yang mengatakan tuan putri lebih cocok menjadi pewaris Kaisar,"
"Itu pengkhianatan jika Kaisar dan Putra Mahkota mendengarnya. Lalu, bagaimana dengan Mileya?"
"Kaisar dan Tuan Putri sama sekali tidak terlibat dengan hal tersebut. Hanya Putra Mahkota dan para bangsawan yang mengurus Mileya. Meski banyak bangsawan yang meminta Yang Mulia Putri untuk ikut turun tangan, Tuan Putri menolaknya dan lebih memilih mengangkat permasalahan yang ada di pesta minum teh calon Putri Mahkota sebagai salah satu tes,"
Gavril tersenyum mendengarnya. Annalise cukup pintar dibanding sebelumnya.
"Lady Marinel dan Lady Erin adalah kandidat terkuat. Lady Marinel mendapat suara hampir dari seluruh bangsawan sementara Lady Erin mendapat suara rakyat."
"Siapa yang dipilih Lissy? Apa itu Erin?"
"Banyak desas-desus yang beredar. Kaisar menyukai Lady Marinel sementara tuan putri mendapat protes dari para bangsawan karena dinilai terlalu memihak Lady Erin dengan hanya mengundangnya ke pesta minum teh. Karena itu, Tuan Putri memutuskan untuk mengundang para calon putri mahkota di setiap pesta minum teh yang diadakan. Namun, di setiap percakapan ataupun kompetesi Tuan Putri banyak memihak pemikiran Lady Marinel."
"Baiklah. Lanjutkan semuanya seperti yang sudah aku perintahkan."
"Menurut Pangeran, siapa yang akan terpilih diantara Lady Marinel dan Lady Erin?"
"Tergantung Leander ingin memiliki istri seperti partner kerja atau istri yang penurut. Tapi itu sepertinya akan menjadi kemenangan Erin,"
"Jika Pangeran menjadi Putra Mahkota, siapa yang akan Pangeran pilih?"
"Tentu saja Marinel. Untuk apa aku menikahi orang yang merepotkan?"
"Saya kira anda akan menikahi Lady Erin. Bagaimanapun kalian sangat akrab dulu. Anda bahkan mengatakan akan menikahi Lady Erin,"
"Omong kosong. Aku tidak ingat hal tersebut pernah terjadi. Sebaiknya kau segera pergi,"
"Semoga kemuliaan dan berkah Bellamy selalu menerangi Yang Mulia Pangeran," ucap Lich yang kemudian menghilang.
Gavril bersandar pada kursi yang ia duduki dan menghela nafas. Ia hanya perlu menunggu sebentar lagi. Setelah ayahnya mati nanti, korban berikutnya adalah Leander dan Jaciel.
"Dash, laporkan padaku kegiatan Leander."
Seorang pria datang dan memberitahu apa yang dilakukan Leander di Mileya. Meski pemberontakan banyak terjadi di sekitar rakyat dan para bangsawan yang menolak untuk berada di bawah kekuasaan Bellamy. Leander tidak perlu repot-repot mengeluarkan pasukan militernya dikarenakan meningkatnya wabah yang sedang terjadi. Belum lagi dampak perang sebelumnya.
Tiga kerajaan dibawah kekuasaan Mileya banyak mengumumkan kemerdekaannya dan meminta bantuan dari Kekaisaran Fallon. Dua lainnya mendukung Bellamy dan dua lainnya masih mendukung kemerdekaan Mileya.
Saat ini, wabah semakin membesar dan tidak terkendali. Kelaparan dan kemiskinan semakin meningkat. Setiap harinya kematian selalu terjadi. Setidaknya ada 10-20 rakyat yang akan tiada di setiap daerah. Leander memanfaatkan hal tersebut agar rakyat mau mematuhinya.
Cara tersebut berhasil mempengaruhi sebagian besar rakyat. Namun, sebagian lagi bergabung kedalam pasukan revolusioner untuk menentang Leander. Akibat kebijakan tersebut, Putra Mahkota berselisih paham dengan Duke Alistair.
"Siapa sponsor dari pasukan Revolusioner?"
"Saya masih belum mengetahuinya."
"Cepat cari tahu, begitu juga dengan pemimpinnya,"
"Bagaimana dengan seluruh keturunan Kaisar busuk itu?"
"Saya berhasil menyingkirkan mereka semua dengan wabah dan juga racun yang ada. Hanya pangeran Ryvel dan Putri Asterin yang tersisa. Sampai sekarang saya masih mencarinya. Selain itu, para rakyat maupun bangsawan yang ada. Tidak ada yang mengetahui keberadaan sang Pangeran. Mereka semua sepakat bahwa Pangeran tersebut meninggalkan rakyat dan kekaisarannya."
"Aku tidak peduli. Hanya bawa kepalanya ke hadapanku, atau jika kau tidak mampu, cari tahu keberadaannya."
"Baik Yang Mulia. Saya tidak akan mengecewakan anda."
"Bagaimana dengan anak pelacur itu?"
"Beberapa minggu yang lalu, Pangeran ketiga kembali ke istana. Tak banyak yang terjadi selain mengunjungi Tuan Putri. Di Akademi, pangeran juga mendapat banyak pujian atas prestasi dan perkembangannya yang selalu meningkat melebihi ekspektasi para profesor yang ada. Ada beberapa rumor yang menyebut bahwa Pangeran ketiga akan menjadi pemilik Durandal berikutnya."
"Hah? Apa maksudnya itu?" tanya Gavril dengan suara yang dalam.
Terdengar jelas, bahwa laki-laki itu sedang marah.
"Tipe Pedang yang digunakan Pangeran ketiga mirip dengan Durandal milik Yang Mulia Kaisar,"
"Apa katamu? Beraninya mahkluk kotor itu bermimpi menjadi pemilik Durandal, bunuh semua yang menyebarkan berita itu," perintah Gavril.
"Siap Yang Mulia. Kalau begitu, saya izin undur diri. Semoga kemuliaan dan berkah Bellamy selalu menyertai anda,"
Gavril bangun dan membanting vas bunga di dekatnya kasar. Amarahnya memuncak, rasanya ia ingin membunuh seseorang sekarang. Apa katanya tadi? Pemilik Durandal. Jika itu Annalise adiknya, ia masih akan menerimanya meskipun itu berat. Tapi, beraninya mahkluk kotor dan hina itu bermimpi menjadi pemilik Durandal. Sialan!
Brak...
Durandal itu, ia akan menghancurkannya apapun yang terjadi. Jika ia tidak bisa memilikinya, maka yang lain pun tidak. Ia akan menghancurkan Durandal apapun dan bagaimanpun caranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PANDORA
FantasiaSama seperti Pandora, yang dilarang oleh Zeus untuk membuka kotak emas yang dihadiahkan. Aku pun dilarang untuk memasuki Istana Shapirre oleh Kaisar yang merupakan ayahku. Aku yang dipenuhi keingintahuan seperti Pandora pun memasuki istana tersebut...