Bab 40

1.6K 185 4
                                    

"Apa ayah baik-baik saja? Maafkan aku. Harusnya aku lebih memperhatikan kesehatanmu," ucap Annalise penuh kesedihan. Ia takut dan khawatir ayahnya akan tiba-tiba meninggalkannya.

Terlebih ketika ia masuk ke kamar ayahnya tadi, ia melihat bunga yang tidak asing. Bunga itu, bunga yang membunuh Erin dimasa lalu. Dan sekarang, bunga itu ingin membunuh ayahnya, Annalise tidak akan membiarkan itu terjadi.

Jika Gavril ingin macam-macam. Gavril harus melangkahi mayatnya. Padahal, ia sudah berusaha agar kakaknya tidak melakukan sesuatu yang buruk.

Arthur tertawa.

"Ini hanya sakit biasa. Sepertinya ayah kelelahan karena sudah lama tidak memegang pedang," godanya.

"Bagaimana ayah bisa bercanda begitu?" tanya Lissy.

"Itu memang benar Annalise, jangan khawatir. Ayah akan baik-baik saja. Bagaimana dengan upacara kedewasaanmu? Itu cukup terlambat dari seharusnya,"

"Semuanya sudah akan selesai. Aku mengundang Kak Gavril datang."

"Yah undang saja dia. Ayah juga ingin bertemu dengan Gavril."

"Kenapa ayah ingin bertemu dengannya?"

"Ayah berniat mengirimnya ke Mileya."

"A- apa?"

Annalise terkejut. Jika Gavril ke Mileya itu artinya kemungkinan Gavril bertemu dengan Ryvel juga akan semakin tinggi. Itu bahaya.

"Kau terlihat sangat terkejut, apa menurutmu ayah hanya akan mengurung Gavril saja di benteng itu?" tanya Arthur pada putrinya.

"Bukan itu maksudnya ayah, aku hanya terkejut."

"Leander harus kembali ke istana."

"Ayah berniat pensiun?"

"Tentu tidak Lissy. Ayah masih mampu menaklukan satu kekaisaran, kenapa ayah harus pensiun. Sepertinya kau tidak mendengar rumor yang beredar di luar istana."

"Rumor apa?"

"Jaciel akan menjadi pemilik Durandal berikutnya."

"Durandal?" tanya Annalise penasaran. Ia mendengar rumor tersebut, namun ia tidak tau maksud dari rumor tersebut dan lebih memilih mengabaikannya.

Arthur mengangkat tangannya dan mengeluarkan sebuah pedang besar dari tangannya. Tanpa dilihat pun Annalise tau bahwa pedang tersebut sangat berat.

"Ada legenda di kekaisaran ini Annalise, siapapun yang memiliki Durandal akan menjadi Kaisar. Ayah tidak bisa membiarkan bangsawan terpecah menjadi tiga bagian. Sudah cukup mereka memihak Leander dan Gavril. Ayah tidak bisa membuat mereka memihak Jaciel juga dan membuat tahta penuh darah. Leander harus kembali dan mengambil sebagian besar tugas ayah."

"Bukankah ayah tinggal memberikan pedang itu kepada Kak Lean?"

"Meski ayah ingin, ayah tidak bisa melakukannya. Ketika ayah mati, pedang ini juga akan lenyap. Hanya orang terpilih yang bisa memilikinya. Diantara semua Kaisar yang pernah duduk di takhta, hanya tiga orang yang pernah memegang Durandal. Dan satu diantaranya bukan keluarga inti kekaisaran."

"Apa pedang itu istemewa?"

"Biar ayah tunjukan padamu," ujarnya yang kemudian menghilangkan Durandal.

Arthur bangun dan berjalan keluar. Annalise mengikutinya hingga mereka sampai disebuah taman milik Kaisar. Annalise bingung dan bercampur penasaran. Ketika Arthur mengeluarkan Durandal, ia mengangkat pedang tersebut dan menebas dengan kuat.

Semua bunga dan pohon yang ada di taman itu terpotong menjadi dua. Tak hanya itu, kursi, air mancur, dan tiang besi juga ikut terpotong menjadi dua.

Annalise hanya bisa terpatung melihat kekuatan tersebut. 

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang