Bab 43

1.4K 187 4
                                    

Menguasai rakyat adalah hal yang paling gampang bagi Ryvel untuk dilakukannya. Setelah membuat beberapa tempat mempercayainya, ia menyuruh beberapa orang kepercayaannya untuk menyebar dan membantu desa lain dan mengajak mereka bergabung ke pasukan Revolusioner untuk menjatuhkan Leander dan membebaskan Mileya tanah kelahiran mereka.

Sayangnya, menggerakkan bangsawan agar mau mengikutinya tidaklah mudah. Mereka semua sangat menyebalkan. Ryvel paling tidak suka harus bersikap seolah ia memiliki martabat dan harus menuruti keinginan para orang gila yang haus akan kekuasaan itu.

Ryvel menghela nafas.

Pagi tadi ia kembali ke Mileya dengan kekuatan sihir yang telah terkuras habis. Sihir teleportasinya benar-benar memakan banyak mana.

Saat ini ia berada di salah satu wilayah kekuasaan seorang Count. Pagi ini dia akan rapat untuk membahas keadaan Mileya dan Bellamy.

Tatapan mata Ryvel tak lagi hidup seperti sebelumnya. Keputusannya sudah sangat bulat. Ia akan membunuh siapapun yang menghalangi jalannya. Terlebih ketika pagi tadi ia melihat Annalise yang tiba-tiba jatuh sakit. Badan wanita itu demam tinggi dan Ryvel enggan pergi meninggalkan Annalise namun ia tak memiliki waktu lagi. Dengan terpaksa ia meninggalkan wanita yang ia cintai. Padahal tadi malam, ia baru saja mendapat hadiah yang sangat mengejutkannya yaitu, anak dalam kandungan Annalise bergerak.

Di rapat pagi ini, kondisi mereka lebih kacau lagi. Salah satu bangsawan juga ikut mengusulkan putri mereka agar dijadikan selir sebagi bukti terikatnya hubungan mereka.

Ryvel menghela nafas jengkel.

"Aku tidak mengerti dengan jalan pikir kalian lagi." Ejek Ryvel dengan menunjuk kepalanya sendiri.

"Apa aku harus menjadikan semua anak kalian sebagai selirku dengan begitu kalian akan memberikan dukungan kalian untuk melawan Bellamy?"

Mereka semua dian mendengar sindiran yang sinis itu.

"Pada akhirnya kalian pun menunjukannya padaku bahwa tidak mungkin menjadi pemimpin tanpa melibatkan tangan besi. Apa kalian semua meremehkanku? Satu-satunya alasan aku kembali kesini karena Asterin ingin aku menjadi Kaisar bukan karena kalian! Seluruh saudaraku sudah mati. Bahkan para saudariku juga, padahal mereka sudah dikirim jauh entah kemana. Kalian bisa apa sekarang selain menunggu waktu dijadikan budak oleh para orang-orang Bellamy itu?" tanya Ryvel dengan nada suara yang amat sangat tinggi.

Ia bangun dan menarik pedangnya dan menebas salah satu bangsawan sebagai contoh dari peringatannya.

"Kalian pikir aku akan diam saja karena selama ini aku bersikap baik hati? Apa kalian lupa jika aku memiliki darah dari tiran yang gila akan kekuasaan?"

Mereka semua terdiam kaget. Ryvel tidak lagi sama seperti dulu.

"Jadi, masih ada yang mau menjadikan putri mereka sebagai selir untuk mendapat keuntungan dariku?"

Mereka semua diam dan meminta maaf.

"Jika kalian sudah paham, kirim pasukan kalian ke wilayah Bellamy yang tersisa dan hilangkan semua pengaruh Bellamy dari sana."

"Baik Yang Mulia." jawab mereka yang kemudian berbondong-bondong keluar.

Mantan Kepala Prajurit Istana mendekati Ryvel dan bertanya bagaimana dengan jasad Count tersebut.

"Katakan pada seluruh orang bahwa Count telah bekerjasama dengan Bellamy. Bunuh semua keturunannya dan hubungi keluarga cabang. Apabila mereka berniat membantahku aku akan membunuh mereka namun jika mereka menurutiku aku akan memberikannya gelar count itu,"

"Baik Yang Mulia."

"Setelah ini kumpulkan pasukan yang tersisa dan kita akan menyerang istana. Jika ada bangsawan yang tidak menurut bunuh saja mereka."

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang