Bab 20

5.2K 781 4
                                    

Kabar perang yang dipimpin oleh Putri Annalise segera menyebar ke seluruh penjuru kekaisaran. Terlebih Pidatonya membuat seluruh Ksatria terbakar api semangat. Para rakyat yang semula ketakukan menjadi tenang karena ucapan Annalise. Annalise di puji sangat mirip dengan Kaisar Bellamy saat ini.

Perang di hari pertama dimenangkan oleh Marquess Reverie. Alat ciptaan Annalise mampu melumpuhkan banyak musuh. Dan di malam harinya, Pasukan yang di pimpin Duke Alistair mampu memukul mundur pasukan Mileya.

Perang di hari kedua hingga keenam masih di ungguli oleh pasukan kekaisaran Bellamy. Sayangnya di hari ketujuh mulai banyak Ksatria yang jatuh sakit.

Marquess Reverie yang melihat kenyataan itu cukup terkejut karena ucapan tuan putri benar. Karena Annalise yang sudah mengantisipasinya, perawatan bisa di mulai dengan beberapa ahli racun yang memeriksanya agar cepat terdeteksi.

Annalise lalu memerintahkan Baron Safah untuk menjaga kebersihan dan memenuhi kebutuhan rumah sakit yang digunakan agar banyak para nyawa pasukan yang bisa di selamatkan. Untuk itu Annalise terkadang memeriksa dan mengontrolnya.

Marquess juga terkena racun tersebut. Saat ini pemimpin perang di alihkan Duke Alistair. Annalise juga memberikan perintah agar pasukan Count Atraxia memakai racun yang mematikan dengan 4 jenis yang berbeda.

"Yang Mulia, saya masih bisa berada di garis depan!" kata Marquess Reverie.

"Untuk sekarang Marquess harus mendapat perawatan. Karena itu Marquess harus cepat sembuh agar anda bisa bergabung dengan pasukan bantuan nanti."

Annalise lalu mengumpulkan semua petinggi untuk rapat darurat ketika Gavril berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan Annalise. Ia sudah memikirkan rencana baru.

"Pasukan bantuan dari Kekaisaran akan tiba sekitar 3 hari lagi. Karena itu, aku akan pergi ke Mileya melalui jalur laut nanti."

"Apa maksud Yang Mulia?" tanya Duke Alistair.

"Dua bulan lagi, Festival syukur akan diadakan di ibukota Mileya. Aku berencana menyusup dengan beberapa Ksatria sebagai seorang penari."

"Apa?

"Yang Mulia, itu terlalu beresiko!"

"Para orang-orang Mileya itu tidak tau wajahku. Jadi, kemungkinan ketahuan juga sedikit. Aku akan memutar melewati gunung Sabra dengan penyamaran sebagai kelompok penari yang di kawal beberapa prajurit bayaran."

"Pangeran Gavril, tolong lakukan sesuatu!"

"Tidak perlu khawatir. Aku sudah menyuap beberapa orang untuk menyebarkan rumor rombongan penari. Aku juga sudah menyuap seorang bangsawan agar bisa memasukan Annalise dan lainnya." jawab Gavril.

"Itu sama dengan bunuh diri!"

Annalise menenangkan para bangsawan. Ia pun memberitahukan rencananya. Gavril juga akan menyusup dengan beberapa pasukan ke Mileya melalui jalur sebaliknya sebagai Ksatria pengembara. Gavril memiliki tugasnya sendiri sebagai penyebar wabah.

Dan ketika pasukan bantuan datang, mereka harus bisa memukul mundur pasukan Mileya dan mulai melakukan penyerangan secara cepat menuju ibu kota. Ketika melakukan penyerangan, cukup bunuh para bangsawan penguasa dan maju terus. Dan ketika Kaisar tau bahwa putrinya menyusup, dia pasti akan mengirim pasukan lebih banyak lagi. Tugas pasukan itu menjaga benteng dan mengejar pasukan yang di pimpin Duke Alistair. Serta membereskan daerah-daerah yang dilewatinya. Untuk itu, ketika pasukan bantuan datang, mereka harus bisa membunuh Jendral Kraise.

Rencana Annalise mendapat larangan dari para bangsawan. Karena jika Annalise tertangkap itu akan menjadi kekalahan telak. Tapi Annalise mengabaikannya. Ia sudah memilih pasukan yang akan ia bawa. Salah satu pasukan tersebut ada Adelaide. Marquess Reverie memberitahu putrinya agar melindungi tuan putri dengan taruhan nyawanya. Adelaide menganguk.

Rencana Annalise ini hanya diketahui oleh 7 orang termasuk Annalise sendiri. Ia memerintahkan agar Alistair memberitahu Ceto perintahnya ini. Setelah itu ia pun berangkat lebih duli karena esoknya, Gavril yang akan pergi menyusup.  

***❤***

Sementara itu, di istana kekaisaran. Arthur sangat murka kepada Kekaisaran Mileya yang berani mengajukan perang dimana putrinya berada.

Ketika mendengar kabar serangan itu Arthur langsung bangun hendak pergi berperang tapi seluruh bangsawan mencegahnya karena ada Duke Alistair disisi Annalise. Belum lagi pidato yang disampaikan putri Annalise. Mereka yakin benteng Obidos tidak akan runtuh dengan mudah.

Tapi tidak dengan Arthur, rahangnya mengeras menahan murka. Ia memerintahkan pasukannya yang dipimpin oleh tangan kananya Count  Ceto untuk membawa Annalise dan Gavril kembali ke istana.

Leander berniat pergi ke medan perang tapi dilarang oleh para bangsawan. Hal ini dikarenakan Leander adalah Putra Mahkota. Leander tidak peduli. Ia ingin pergi.

"Yang Mulia tolong tahan emosi anda. Para bangsawan di dekat Levana juga sudah datang membantu. Terlebih Tuan Ceto dan tuan muda Savier juga datang kesana. Saya yakin saat ini mereka sudah sampai disana. Tuan Putri dan Pangeran Gavril pasti akan baik-baik saja." ujar Marquess Kiernan. Salah satu dari 5 keluarga besar.

"Keluarga saya juga sudah mengirimkan pasukan bantuan dan saya rasa jika kita menarik mundur tuan Putri yang merupakan pemimpin perang saat ini bisa membuat mental prajurit turun." Kata Duke Meridia. "Dengan tuan putri yang masih ada di Obidos itu bisa menurunkan kecurigaan Jendral Kraise Baginda. Sementara itu, kita bisa mengatur rencana dari sini dan mengirimkan bantuan lagi. Saya dengar pasukan Duke Alistair juga sudah sampai saat ini. Terlebih menurut mata-mata saya Duke Betsalel juga memberikan bantuan alat militer ke Levana." jelas Duke Meridia lagi.

***❤***

Count Ceto dan tuan muda Savier yang baru saja sampai di Benteng Obidos langsung meminta izin untuk menemui tuan Putri. Alistair langsung menunjukan ruang tuan putri. Ketika melihat ruangan tersebut kosong, Ceto penasaran. Alistair lalu memberitahu tangan kanan Kaisar tersebut keberadaan tuan Putri dan Pangeran Gavril berada. Ia juga memberitahu rencana Annalise. Ceto terkejut mendengarnya. Bagaimana bisa para bangsawan disini membiarkan tuan putri mereka membahayakan dirinya. Jika sampai Kaisar tau, mereka semua pasti akan di penggal.

"Saya juga tidak menginginkannya Kepala Prajurit, tapi tuan Putri memaksa. Ia menginginkan kepala Kaisar Mileya dan Putra Mahkota Mileya. Lagipula saya rasa, meski rencana tersebut berbahaya dan sembrono tapi semua orang tidak akan menyangka bahwa tuan Putri dan Pangeran Gavril sendiri yang akan menyusup."

"Count, anda harus mempercayai tuan putri. Tuan Putri Annalise tidak selemah itu." kata Savier kemudian.

Ceto lalu mengirim satu orang kepercayaannya memberikan laporan  ke Kaisar. Ia pun pergi melakukan rapat bersama bangsawan yang mengetahui keberadaan Annalise.

Para bangsawan tersebut memberitahukan informasi mengenai tuan putri dan Pangeran Gavril terbaru. Pangeran Gavril sudah berhasil memberikan racun ke sebuah sumber mata air. Tinggal menunggu waktu tanaman tersebut mati dan para prajurut serta rakyatnya mengalami sakit. Disaat itu wabah akan menyebar dan tuan putri memerintahkan harus bisa membunuh Jendral Kraise.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang