Bab 32

2.5K 328 7
                                    

Ryvel menatap adiknya tak mengerti. Namun ia segera menarik tangan adiknya dan membawanya naik ke sebuah Kapal. Asterin jadinya menghentikan ceritanya. Ryvel membayar untuk sebuah kamar dan menyuruh Asterin untuk istirahat. Ia akan berjaga di depan. Namun Aster menarik tangan kakaknya dan meminta untuk duduk. Ia harus menceritakan kisah ini.

"Apa kakak tidak mencintai tuan putri Bellamy?"

"Aster, aku mohon."

"Tolong dengarkan aku sebentar. Aku ingin memberitahumu sesuatu,"

Ryvel menghela nafas kemudian duduk. "Baik, akan aku dengarkan."

"Ini kisah, Kaisar terburuk sepanjang sejarah Bellamy. Kaisar sesat Jaciel Ras De Bellamy."

***

"Yang Mulia maaf, saya harus melaporkan ini, tapi kami mendapat kabar bahwa rombongan Yang Mulia Putri ditemukan tewas dirampok para Bandit."

Jaciel yang mendengarnya sangat terkejut. "Apa maksudmu?"

"Tuan Putri Annalise beserta rombongannya ditemukan dalam keadaan sudah tiada."

Jaciel segera bangun, Ksatria tersebut langsung membawanya ketempat dimana jasad Annalise berada.

Peti mati dibuka dan menampakan jasad dari seseorang yang ia kenal sudah dipenuhi luka dan memar.

Jaciel menatapnya lama, sebelum memberikan perintah untuk memberikan pemakaman yang layak. Jika seluruh anggota kerajaan dimakamkan disebuah pemakaman khusus anggota keluarga kerajaan maka Annalise akan dimakamkan di istana Ruby tempat tinggalnya selama ini.

Kekaisaran Bellamy memiliki ciri khas. Jika ada keluarga kekaisaran yang tiada maka lonceng besar akan dibunyikan sebanyak 5 kali. Setelah lonceng dibunyikan Jaciel memberikan perintah agar seluruh bendera kerajaan maupun para bangsawan menurunkan bendera lambang keluarganya di setengah tiang untuk menghormati kematian putri Annalise. Berita tersebut membuat seluruh bangsawan dan rakyat kekaisaran heran namun mereka tetap melakukannya. Jaciel sengaja melakukannya agar mereka semua menghormati Annalise.

Keluarga besar mendiang Ratu memaki Kaisar. Harusnya Marquess dihukum namun Jaciel mengabaikannya. Ia mewajarkan kemarahan seorang kakek yang mengetahui kematian cucu satu-satunya. Namun ketika ia mendengar dari Namira bahwa Marquess adalah orang yang selalu mengabaikan Annalise ia jengkel sendiri. Ia pikir kakek Annalise adalah orang yang sangat menyayangi Annalise, namun ternyata tidak.

Jaciel memberikan gaun bewarna merah dengan hiasan emas di jasad Annalise. Ia bahkan memakaikan berbagai macam perhiasan mewah, agar Annalise terlihat cantik dihari terakhirnya. Namun seorang pelayan memberitahunya bahwa Annalise tidak menyukai jika banyak perhiasan menempel ditubuhnya.

"Lalu perhiasan apa yang disukainya?" tanya Jaciel dengan menatap jasad Annalise.

Seorang pelayan mendekat dan memperlihatkan satu set perhiasan dengan hiasan Ruby yang terlihat cantik namun usang. Jaciel mengenali perhiasan itu. Annalise sering memakainya dulu.

"Ini hadiah dari mendiang Baginda Kaisar untuk tuan putri. Tuan putri sangat menyukainya hingga sering memakainya."

Jaciel meraihnya lalu memakaikan perhiasan itu dijasad Annalise.

"Kamu terlihat cantik sekarang saudaraku." puji Jaciel.

Pemakaman pun dilakukan. Tak ada yang menangis dipemakaman itu. Bahkan kakek dari tuan putri sekalipun. Jaciel sendiri terduduk tenang menghadiri pemakaman tersebut.

PANDORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang