💎 || 03

8.3K 202 9
                                    

Semuanya sudah terjadi. Tidak ada yang dapat Nazia hentikan. Ia kini telah sah menjadi istri seorang Reinand Almero.

Gadis itu menatap orang-orang yang tengah asik berbincang ria di hadapannya. Sekarang, mereka tengah merayakan resepsi pernikahan yang sudah mulai sejak sejam yang lalu.

Pernikahan Nazia terjadi tanpa adanya orang tua dari gadis itu. Sedikit informasi, keluarga Nazia tidak harmonis. Karena hal itu dirinya melarikan diri dan diculik pria gila ini.

Ayahnya seorang pegawai kantoran yang kadang-kadang ingin mencoba melec3hkan Nazia. Dan ibunya seorang ibu rumah tangga yang tak peduli dengan Nazia dan kerja sang ibu hanya mabuk-mabukan setiap hari.

Nazia mempunyai seorang kakak laki-laki yang sudah berumah tangga. Tapi, kakak laki-laki yang bernama Alian itu tidak tinggal di Indonesia. Alian tinggal di Amerika, karena istrinya berasal dari sana. Semenjak Alian menikah, semenjak itulah komunikasi dengan keluarganya putus. Dan itu terjadi sudah empat tahun yang lalu.

Akhirnya sampai pada penghujung acara. Para tamu undangan perlahan meninggalkan lokasi pernikahan yang diadakan di rumah Reinand sendiri. Tak lupa para tamu undangan yang hanya termasuk kolega-kolega bisnis Reinand beserta sahabat-sahabat terdekatnya itu diberikan sovenir pernikahan yang terbilang cukup mewah.

Reinand pun tak banyak berbincang berlama-lama dengan anggota keluarganya. Ia meninggalkan mereka yang masih berada di aula pernikahan.

Pria itu segera menarik Nazia menuju ke atas karena gadis itu sedari tadi sering saja menguap.

'Mati aku!' Gadis itu meratapi nasibnya yang kini berstatus sebagai istri dari Tuan Muda Almero.

"He-hei! Bukankah, sebaiknya kita berbincang dengan keluargamu terlebih dahulu?" kata Nazia, memecah keheningan di sana.

Reinand semakin mempercepat langkah, yang otomatis Nazia pun harus melebarkan langkahnya mengikuti pria itu.

Gadis itu nampak kesusahan karena mengenakan gaun pengantin.

"Cepatlah! Aku sudah tak tahan!" kata Reinand.

Mata Nazia membola sempurna. OMG! Dirinya akan habis malam ini. Bagaimana bisa ia melakukan hal itu pada pria yang baru saja ditemuinya? Bagaimana!!

"Ma-maksudmu?" tanyanya mencoba menepis pemikiran negatif.

"Kau pun sudah tahu hal itu!"

Mereka segera masuk ke ruangan yang cukup besar dan sudah dihiasi oleh berbagai jenis bunga indah.

Reinand menutup pintu cepat lalu membawa Nazia ke tepi ranjang.

Nazia sekarang berkeringat dingin. Menatap pria yang lebih tinggi di depannya. Gadis itu mendadak menutup kedua matanya melihat Reinand yang bersusah payah membuka ikat pinggang pria itu.

'Naziaa! Kau harus kabur, Nazia!'. Gadis itu melihat melalui sela tangan. Dan lihatlah! Kini Reinand hanya tinggal memakai semvaknya.

Reinand menatap Nazia dengan senyuman aneh. Ia lalu melepaskan kemejanya, menyisakan kaus putih polos di badan kekar pria itu.

Dan aksi tersebut tak lepas dari mata Nazia. Jantungnya dagdigser ketika Reinand mendekat ke arahnya.

Lima detik setelahnya, ia hanya merasakan hembusan angin yang tiba-tiba melewatinya. Dan mendengar suara pintu tertutup kasar.

"Aku tidak bisa menahannya! Tai ini benar-benar ingin kubunuh rupanya!"

Gadis itu membuka tangan, melihat ke arah belakang dimana Reinand baru saja memasuki ruangan itu. Kamar mandi.

REINANDOUZS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang