💎EXTRA PART

739 22 0
                                    








HALO, SELAMAT DATANG DI EKSTRA PART REINANDOUZS!
💎

Part ini bakal jadi satu-satunya ekstra part Reinandouzs, manteman.

🎶Sampai jadi debu by Banda Neira

"But if you loved me, why you leave me?"
-Reinand Almero.


***

04 September 2023, In Loving Memory, Nazia Elevanya.

Gerimis hujan membasahi tanah kering yang sudah lama tidak disapa, diiringi sinar matahari yang masih bertahan. Angin berhembus pelan menerbangkan daun-daun yang berguguran.

Hari ini, setelah 4 bulan lamanya hujan tidak menyentuh bumi. Untuk pertama kali tetesan itu kembali seolah berduka mengiringi kepergian Nazia.

3 jam yang lalu, tubuh kaku dan dingin seorang perempuan tertanam di sana-di gundukan tanah yang dihiasi bunga-bunga.

Suasana sunyi sepi mencekam, menemani seorang pria yang terduduk rapuh memandangi objek di hadapan.

Tangannya menggenggam tanah sang istri. Hatinya tersayat menyadari jika seseorang dibalik gundukan tanah ini adalah istrinya.

Hari menyakitkan itu terjadi lagi. Hari dimana Reinand kembali kehilangan seseorang. Hari dimana menangis menjadi satu-satunya hal yang bisa ia lakukan. Hari dimana nama itu menjadi kenangan semata. Hari dimana tiada lagi sosok hangat yang akan menyambutnya di rumah. Tiada lagi sosok yang akan memasakkan makanan untuknya. Tiada lagi sosok yang menjadi rumah untuknya. Tiada lagi sosok yang menjadi alasan baginya hidup di dunia.

Pria itu kembali merasa tidak berguna untuk hidup. Semua gairah hidupnya dibawa mati oleh Nazia.

Reinand hancur sehancur hancurnya. Tangis pilu kian menjadi, memandang foto Nazia yang tersenyum lebar.

"Istriku..."

Tangan gemetar itu mengelus foto Nazia. "Bagaimana bisa kau tersenyum seperti itu?"

"Kau bilang kau mencintaiku, lalu kenapa meninggalkanku sendiri? Kau bilang kau akan selalu ada di sisiku, tapi kenapa kau pergi lebih dulu? Kau tau aku tidak bisa hidup tanpamu di sisiku. Kau menyiksaku, kau menyakitiku, Nazia."

Reinand mengusap pipinya. Dadanya terlalu sesak memandang foto Nazia terus-menerus. Ia memalingkan wajah. Matanya merah karena sejak semalam tidak berhenti menangis.

"Mengapa? Mengapa kau tidak ingin berlama-lama denganku? Kau ingin cepat-cepat bertemu dengan ibuku?"

"Berat bagiku untuk melepaskanmu, Nazia."

Air matanya kembali luruh. Dadanya sesak hingga membuat Reinand terbatuk-batuk.

"Aku tidak sanggup. Aku tidak mampu menghadapi siksaan ini." Suara Reinand bergetar. "Aku merindukanmu, Sayang."

"Naziaaa." Reinand merengek.

"Naziakuuu."

"Istriku."

REINANDOUZS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang