SELAMAT MEMBACA<( ̄︶ ̄)>
Mata Nazia terbuka di gelapnya ruangan ini. Matanya langsung tertuju pada wajah tampan yang tertidur begitu tenang.
Gadis itu mengulas senyum walaupun badannya terasa lelah dan capek setelah melakukan hal yang seharusnya keduanya lakukan pada malam setelah pernikahan.
Ia bisa merasakan tangan hangat Reinand yang memeluk pinggangnya yang tanpa memakai pakaian. Keduanya hanya ditutupi oleh selimut yang melapisi badan polos mereka. Tangannya terangkat menyentuh pipi Reinand. Mengelusnya lembut. Hal tersebut membuat sang empu membuka mata lalu menutupnya kembali dengan menyisakan senyuman di wajah pria itu. Pelukannya semakin erat.
"Ada apa? Kau masih ingin melakukannya lagi?" ujarnya tanpa beban.
Nazia sontak berdecak sebal. Sekujur tubuhnya terasa remuk sekarang. "Kau pikir aku ini robot?!"
Celotehan Nazia membuat Reinand terkekeh. Ia lalu mengangguk untuk mengalah agar mulut Nazia tidak terus menerus berucap kesal.
***
Malam ini, kakek Frans mengadakan pertemuan keluarga untuk makan malam bersama. Tak hanya keluarga, pria tua itu juga mengundang sepasang suami istri Riko dan Wika serta anak kedua pasutri itu, yaitu Lumia.
Semua orang sudah hadir di sana. Makanan pun sudah tersaji di meja. Terkecuali Reinand. Ia dan istrinya tidak datang. Mungkin karena Reinand yang terlalu malas melihat wajah-wajah keluarganya.
Semua orang mulai melahap berbagai macam jenis makanan di meja. Di sela-sela itu, tentu Siena tak ingin melewatkan kesempatan yang sekarang menurutnya begitu berharga.
"Sayang sekali, Tuan Muda tidak datang." Siena membuka suara. Matanya tertuju pada orang tua Lumia di sana. "Kau ingin bertemu dengannya, bukan?" Ia berkata pada Lumia.
Lumia membalas dengan tersenyum. Lalu berkata, "aku tak pantas berniat seperti itu pada suami orang," katanya, berusaha menampilkan ekspresi menyedihkan.
"Gina hanya menginginkanmu untuk menjadi istri Tuan Muda serta menantunya, Lumia." Siena semakin memperjelas maksudnya.
"Jangan membahas hal itu lagi, Siena. Itu kehidupan Tuan Muda. Terserah padanya memilih pasangan hidup." Kakek Frans menegur. Namun perkataan itu tak membuat runtuh niat Siena.
"Ciri-ciri menantu ideal itu terdapat pada Lumia. Tapi Reinand memilih perempuan yang tidak diketahui asal usulnya itu," jelas Siena.
Lumia tersipu malu. Ancaman yang sama akan terus ia gunakan pada Siena agar wanita itu mau menuruti kemauannya.
Perkataan Siena itu juga membuat kedua orang tua Lumia tersenyum bangga pada anaknya.
"Sudahlah, Bu Siena. Lumia mungkin bukan ditakdirkan untuk Tuan Muda," ucap Wika, bertujuan untuk membekap mulut Siena, karena dari eskpresi wajahnya, Ibu dari Lumia itu tampak memaksakan senyum.
Selang satu jam kemudian makan malam itu berakhir. Anak dan cucu Frans dan Siena sudah kembali ke kediaman masing-masing.
Melihat ayah dan ibunya masih berbincang dengan Kakek Frans, Lumia bergegas pergi menuju ruangan yang dihuni oleh Siena. Gadis itu harus meminta, bertanya, dan memastikan sesuatu.
Sampai di ruangan itu, dirinya mendapati wanita yang ia cari tengah menyesap sebatang rokok. Kedatangan Lumia secara tiba-tiba membuat Siena terkejut dan sontak mematikan rokok tersebut. Wajahnya berubah kesal sekaligus lega karena orang tersebut bukan suaminya.
"Pintuku disediakan untuk diketuk. Tidak punya adab?" Siena membersihkan mejanya dari abu rokok.
Lumia tersenyum meremehkan kepada Siena. Rupanya, Kucing tua ini sangat takut tertangkap basah oleh majikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINANDOUZS (END)
Romansa[Follow sebelum membaca] ⚠️GKTM berganti judul menjadi REINANDOUZS(Nama Tuan Muda) Saya harap bisa dimengerti🙏 ____ Selamat datang di cerita Reinand dan Nazia! Setelah diculik oleh seseorang yang tak dikenal, Nazia baru menyadari ternyata dirinya t...