💎 || 21

2.1K 61 1
                                    

Yoww🤟 Wlecome back!
🌷

04.54

"Tuan Muda!" Roy berseru menghampiri sang majikan yang baru saja turun dari motor. Pria tinggi tanpa atasan itu menoleh pada seorang gadis yang sedang bersandar di punggungnya.

Beberapa Bodyguard mengikuti di belakang Roy. "Cepat bawa Tuan Muda ke dalam!" pintanya untuk masuk ke dalam Rumah Sakit.

Setelah kejadian tadi, Reinand bergegas pergi membawa gadis malang yang entah dari mana asal usulnya itu ke rumah sakit. Pria itu menelpon Roy untuk ke rumah sakit milik Ibunda Reinand dan menunggunya di sana.

Mereka kemudian masuk ke gedung besar itu. Ini masih terlalu pagi sehingga rumah sakit agak sepi. Pria itu dibawa ke ruangan VVIP sedangkan gadis malang itu dibawa ke ruangan biasa.

Reinand berbaring di ranjang seraya si dokter dengan telaten membersihkan lukanya. Reinand merogoh ponsel melihat kontak sang istri. Mungkin Nazia masih tidur. Pria itu meletakkan ponselnya di nakas. Ia kelelahan sehingga matanya perlahan mulai tertutup.

Di lain tempat, seorang gadis dengan balutan gaun tidur serta selimut yang menutupinya menggeliat merasakan cahaya yang masuk dari jendela.

Nazia menoleh ke samping, dinding kaca itu tidak tertutup dari semalam. Nazia beralih melihat ke arah samping tempat sang suami seharusnya berada.

Dahi Nazia berkerut mendapatinya. Ia lalu meraih ponsel di nakas guna untuk melihat jam. Jam sudah menunjukkan pukul 05.30.

"Apa dia sudah berangkat, ya? Tapi ini masih pagi sekali." Nazia bangkit dari ranjang sembari mengantongi ponselnya.

Ia keluar kamar tanpa alas kaki. Matanya mengedar mencari keberadaan sang suami. Dilihatnya para pelayan sudah sibuk ke sana ke mari membersihkan rumah. Gadis itu pun menghampiri Cloi yang ada di dapur. Sekalian meminum air putih di kulkas.

"Cloi, di mana Tuan Muda?" Nazia membuka kulkas tanpa menoleh pada Cloi yang sedang sibuk membuat sarapan.

"Tuan Muda sudah pergi ke kantor, Nona." Ucapan Cloi yang bohong itu langsung dipercayai Nazia. Walaupun dipikirannya tidak mungkin Reinand ke kantor sepagi ini.

Selepas meneguk air, gadis itu bergegas kembali ke kamar. Cloi menatap punggung nonanya dengan mata sendu. Ia terpaksa mengatakan hal itu karena dipinta Reinand padanya. Wanita itu kembali mengerjakan pekerjaannya.

Nazia menaiki anak tangga yang berjumlah lima belas itu. Ia berhenti di pertengahan setelah teleponnya berdering. Nazia meraih ponsel di saku, lalu melihat nomor yang tertera di sana.

Nomor kemarin yang menelponnya muncul kembali. Gadis itu menatap ke sekeliling, mengingat Reinand melarangnya untuk menjawab telepon dari orang tuanya.

Nazia berjalan cepat menuju kamar dan menguncinya. Gadis itu duduk di sofa balkon dan mengangkat telepon yang sudah berdering dari tadi.

"Halo, Ayah? Ayah bagaimana keadaan Ibu?" tanya Nazia berdesakkan.

"Keadaan Ibu? Kau ingin bertanya keadaan ibu bagaimana setelah melihat semua ini? Dasar anak tidak tau diri, tidak berguna, bisa-bisanya kau membunuh ayahmu sendiri! Mati saja kau, Jalang! Jika waktu bisa berputar kembali aku sama sekali tidak ingin mengadopsi Sampah sepertimu! Kau tidak pantas hidup di dunia ini Nazia! Kau tidak pantas sama sekali! Kau ... kau."

REINANDOUZS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang