💎 || 28

2K 53 1
                                    

Selamat datang kembali!
My 💎

Selamat datang kembali!My 💎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


◖⚆ᴥ⚆◗

Dua hari yang lalu.

Beberapa jam akhirnya berlalu. Setelah memastikan seorang pengasuh yang disewa Alian untuk menemani sang ibu sudah tiba, mereka akhirnya pamit. Butuh waktu lama untuk bisa terlepas dari Arinda. Wanita itu semakin kehilangan akal ketika melihat kepergian Alian dan Nazia.

Kedua kakak beradik itu berjalan menyusuri koridor rumah sakit, tak menghiraukan seruan sang ibu dari jauh.

Alian menatap ke atas-menghalau air mata yang lagi-lagi ingin keluar. Untuk beberapa bulan ke depan Arinda akan di rawat di rumah sakit hingga sembuh. Wanita itu divonis mengidap PTSD(Post Traumatic Stress Disorder).

Nazia ingin menoleh melalu bahu, namun dicegah Alian.

"Tetap berjalan," kata pria itu mengabaikan tangisan Arinda memanggil-manggil nama suaminya.

Setelah selesai mengurus semua keperluan sang ibu, keduanya segera menuju mobil yang diparkir di basement Rumah Sakit.

"Kita akan pergi mengurus semua keperluanmu untuk pergi ke Amerika besok." Pria itu memakai sabuk pengaman lalu segera menjalankan mobil.

"Barang-barangku ada di rumah Reinand. Apa kita akan ke sana?" tanya Nazia.

Alian menggeleng cepat. "Tidak perlu. Kita akan berbelanja semua keperluanmu."

"Paspportku ada di sana," kata Nazia pula.

Terdengar helaan napas dari pria berambut model comma hair itu. "Apa pria itu siang seperti ini ada di rumah?"

"Dia ada di rumah sakit sekarang."

Alian menoleh pada Nazia, menampilkan ekspresi seolah Nazia begitu mencurigakan. "Kau tau dari mana?"

Nazia seketika gelagapan. "Ke-kemarin aku melihatnya terluka. Ke mana lagi seseorang jika dirinya terluka parah? Ke rumah sakit pastinya." Gadis itu tertawa kecil di akhir kalimat.

Merasa kecurigaannya tidak benar, Alian mengangguk mengiyakan. Mereka menuju alamat yang diutarakan Nazia.

Alian memandang rumah tersebut begitu teliti. Gerbangnya terkunci, bagaimana keduanya bisa masuk?

Nazia lantas bergegas keluar. "Tunggu di sini, aku akan segera kembali."

Alian ingin mencegah namun dilihatnya Nazia sudah di luar mobil. Pria itu menatap punggung kecil sang adik yang berjalan cepat menuju pintu gerbang rumah megah di sana.

Nazia menekan bel. Tak lama berselang, gerbang tinggi itu geser perlahan.

Nazia menyambut dengan senyuman melihat salah satu bodyguard yang menatapnya terkejut.

REINANDOUZS (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang