Terlambat semalam untuk melamar Hafsah, Sandy harus rela Hafsah dinikahi Zayden, teman dekatnya sendiri. Ya, Zayden dan segala maksud tersembunyinya berhasil 'mengalahkan' Sandy.
Namun, ternyata bukan cuma Sandy yang mendambakan Hafsah. Terkuak fakt...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di dalam semesta percintaan, para manusia memiliki kadar cinta berbeda-beda dalam hati mereka. Ada level serta tingkatannya, baik itu dari sisi kedalaman maupun kewarasan.
Mari bicarakan Sandy dan Hafsah sebagai contoh pembahasan.
Kadar cinta mereka begitu kuat, level dan tingkatannya pun tinggi. Kedalamannya tidak main-main, dalam hingga ke dasar bumi. Namun, mereka berdua memiliki benak sehat dengan kewarasan yang baik.
Akan tetapi, untuk kasus Sandy dan Hafsah jadi agak kompleks. Komplikasi emosi terjadi bertubi-tubi. Setiap detik, akal dan hati saling bentrok dan berkelahi. Mengakibatkan cedera fisik---yang semoga masih dalam batas normal, tidak berlebihan, apalagi kronis
Adat asli Cinta adalah: menggebu, tak masuk akal, dan meledak-ledak. Namun, ada orang-orang yang pandai menjinakkan Cinta saat sang Cinta tengah melolong dan meraung begitu buas karena kelaparan.
Hafsah dan Sandy adalah orang-orang yang dapat menjinakkan cinta buas dalam dada mereka. Membuat cinta mereka yang sebenarnya rakus akan mahligai dan haus akan keterikatan, terlihat menghilang. Tidak tampak oleh mata-mata telanjang.
Analogikan saja Cinta adalah Hewan Buas. Harimau jinak, hiu jinak, dan buaya jinak. Meski sudah jinak, tetap saja mereka 'hewan buas', bukan? Dalam usaha menjinakkan hewan buas, sang penjinak biasanya sering terluka---diserang hewan yang ingin mereka jinakkan, baik itu ringan ataupun berat.
Lalu di sudut lainnya, ada satu jenis manusia lagi yang amat tersohor dan ditakuti di kalangan para cinta. Siapa? Bukan penjinak, melainkan pembunuh.
Para pembunuh cinta mampu membunuh cinta-cinta berbahaya, yang membahayakan dirinya atau orang di sekitarnya. Takhta mereka di atas penjinak cinta. Mereka sangat gagah berani dan kuat. Mereka sangat ditakuti para cinta.
Yang jadi pertanyaan, apakah Sandy dan Hafsah termasuk penjinak cinta yang kerap disakiti cinta mereka sendiri? Atau jenis pembunuh cinta yang dengan bengisnya akan menombak cinta mereka sendiri supaya tidak mencederai diri dan orang lain?
▪︎◇▪︎◇▪︎◇▪︎
3 hari kemudian...
Sandy sudah lebih sehat, meskipun masih mudah letih. Ia sudah kembali bekerja, karena jatah liburnya sudah tidak ada lagi. Tidak mau dipotong gaji, Sandy harus memaksakan diri. Siapa tahu, hari ini dirinya benar-benar akan pulih.
Hari ini, Sandy masuk siang dan akan pulang nanti malam. Ia banyak duduk di ruangan kecilnya. Ke area toko atau kasir jika ada yang memanggil saja. Mengecek stok-stok belum ia lakukan, besok saja pikirnya. Sandy pun sering tertidur di atas meja sejak tadi siang.
Jam 8 malam ini, Sandy sedang sibuk melihat-lihat Instagram pada ponselnya, dengan gaya menidurkan kepala di atas sebelah tangan yang terlipat di atas meja.
