Janie P.O.V
Apa? Pergi ke rumah Niall? Tak mungkin...mengapa aku harus senang mendengar ajakan itu? Aku baru saja mendapatkan pesan dari Angie berupa suatu ajakan.
From Angie
Janiee, bisakah kita bertemu di dorm onedirection sore ini? Aku diajak Liam kesana untuk bertemu seseorang dan tak mungkin aku perempuan sendiri disana, kau kan bisa mengobrol dengan Niall..kumohonnn
Akhirnya dengan cepat aku menyetujui ajakan itu. Aku segera mandi dan memakai baju yang paling aku suka, sebuah kemeja putih lengan panjang, rok hitam diatas lutut, lalu sepatu boots kulit panjang berwarna coklat, dan tas selempang kulit kecil berwarna coklat.
Karena Angie mengajakku untuk langsung bertemu disana jadi aku pergi ke sana sekarang. "Ayahh..aku pergi, janji akan pulang pukul 9 malamm" teriakku pada Ayah yang sedang ada di belakang.
Aku segera berlari keluar rumah lalu berjalan ke halte bus untuk naik bus ke rumah OneDirection.
-----------------
Louis P.O.V"Zaynn, temani aku pergii..aku benar-benar bosan, Harry pergi dan aku tak tahu berapa minggu ia pergi" ucapku sambil menarik-narik kaos tipis Zayn.
"Jangan pergi kemanapun Louis! Aku mengundang seseorang untuk datang kerumah kita..." ucap Liam sambil tersenyum. Aku tercengang lalu berlari mendekatinya.
"Siapa dia? Apa seorang wanita? Dua orang? Tiga orang? Ohh tidakk....ini akan mengasyikkan" ucapku dengan wajah gembira. Liam lalu memukul bokongku dan tertawa.
"Dia temanku yang pernah kau temui di cafe beberapa wakty yang lalu..namanya Angie! mungkin dia akan mengajak temannya, tapi aku tidak tahu" jelas Liam lalu meninggalkanku.
Angie? Apa dia gadis tomboy cantik yang duduk disebelahku saat di cafe? Ahh tak masalah dia kesini, lagipula dia gadis yang baik. Bagaimana dengan temannya? Apa temannya Janie? Bagaimana kalau mereka semua tau hubungan lama ku bersama Janie.
"Ting..tong...ting...tong" bunyi bel terdengar. Aku segera berlari menuju pintu depan dan membuka pintu.
"Sore..aku kesini untuk bertemu Liam" ucapnya sambil tersenyum, senyum yang sangat cantik yang terakhir ku lihat tiga tahun yang lalu. Saat ia mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang membukakannya pintu, ia langsung mengganti senyuman itu dengan wajah datar.
"Janie..sudah lama sekali...aku......" ucapku terbata-bata sambil terus menatap wajahnya.
"Bisakah aku masuk? Diluar agak dingin, hehe..aku tak tahan dingin" ucap Janie dengan bibirnya yang mulai membeku. Tanpa berpikir aku segera menarik tubuh mungilnya ke tubuhku dan memeluknya.
"Sudah lama sekali tidak memelukmu" ucapku ringan. Ia tertawa kecil lalu melepaskan pelukan kami lalu mencubit lenganku pelan.
"Bisakah aku masuk? Bagaimana jika ada yang melihat?" Ucapnya sambil memelototi ku lalu ia menerobos masuk ke dalam dan duduk di sofa ruang tengah.
-------------------------
Angie P.O.VAku sampai didepan rumah yang sangat aku rindukan, dulu aku pernah bermain kesini beberapa kali dan hanya ada Liam disana. Tak ada siapapun.
Aku mengetuk pintu pelan, lalu tiba-tiba seseorang membukakan ku pintu dengan senyum lebar "soree..pasti kau Angie! Ayo masuk, akan kupanggilkan Liam" ujarnya sambil menarik tanganku ke dalam.
Sampai di dalam kulihat sudah ada Janie yang menunggu. Dan sudah ada Zayn yang sedang sibuk bermain telfon genggamnya.
"Mau teh air atau coklat panas?" Tanya Louis padaku. Aku hanya tersenyum tipis.