Zayn P.O.V
Aku berjalan santai memasuki sebuah mall bersama bodyguardku. Setelah beberapa saat memasuki mall, tiba-tiba ada seorang gadis yang menarik tanganku ke tempat yang sepi.
"Apa yang kau lakukan? Harusnya kau berbicara dulu pada body guardku!" Ujarku pada gadis itu yang tak kutahu siapa karena ia memakai kacamata hitam.
"Aku Feera, ingat? Aku temannya Meera" jawab gadis itu sambil melepaskan kacamat hitamnya. Aku mengangguk kareba aku memang masih mengingatnya.
"Ada perlu apa? Aku tidak bisa lama-lama berbicara" ujarku pada Feera sambil tersenyum tipis. Ia kemudian menghembuskan nafasnya dalam-dalam.
"Bagaimana kabar Meera? Apa dia baik-baik saja? Kenapa ia tak ikut kesini bersamamu?" Serang Feera dengan banyak pertanyaan. Aku terdiam sebentar.
"Saat hari kepulanganku adalah hari yang sama dengan hari acaranya, tapi..dia menyuruhku pulang dan menitipkan sesuatu untukmu, tunggu" jelasku sambil mengembuskan nafas lalu memberi isyarat pada bodyguardku untuk mengambil barang itu di mobil.
"Lalu, mengapa dia tidak mau membalas pesanku?' Tanya Feera lagi dengan wajah sedih. Aku menepuk-nepuk bahunya perlahan lalu tersenyum.
"Ini hanya kesalahpahaman saja, Meera bercerita padaku..katanya ini semua karena ia jarang menggunakan ponselnya, dan ia ragu untuk membalas pesan itu jika sudah telat" jawabku panjang lebar dan Feera hanya mengangguk-angguk.
Tak lama, bodyguardku kembali dengan membawa satu kotak sedang di tangannya. Aku segera mengambil kotak itu lalu memberikannya ke Feera.
"Lihatlah semua isi kotak itu dan kau akan tau yang sebenarnya" ujarku sambil tersenyum padanya lalu meninggalkannya yang sedang mematung karena box itu.
Karena aku sangat khawatir dengannya, aku pun mengirim pesan untuk Harry.
To Harryyy
Hey,apa kau sedang sibuk? Jika tidak, cobalah untuk menemui sahabatmu itu, jangan sampai ada sesuatu yang terjadi!Setelah mengirim pesan, aku segera menyimpan ponselku lalu kembali berjalan menyusuri mall yang besar ini.
-------------------------------
Feera P.O.VAku berjalan memasuki pekarangan rumahku sambil masih membawa box sedang dari Zayn di tanganku. Sampai di depan pintu rumah aku segera masuk ke dalam dan melihat Mommy ku disana.
"Apa yang kau lakukan siang-siang begini pergi tanpa izin? Kau mencoba kabur lagi? Ini waktunya kau untuk belajar sampai sore hari lalu nanti malam kau ada les vocal" jelas Mommy sambil memainkan ponselnya. Tapi, aku sedang tidak peduli dengan itu. Aku tetap berjalan menuju kamarku dan segera mengunci pintu kamarku.
"Apa yang harus kulakukan?" Tanyaku pada box didepan mataku. Bodoh sekali diriku sampai mengajak sebuah benda mati berbicara.
Aku pun memutuskan untuk membuka box itu lalu melihat isinya. Disana ada banyak sekali surat-surat, foto-foto, dan ada sebuah music box dan ada sebuah baju. Aku pun memutuskan mengangkat music box dan baju itu. Ini adalah baju yang indah, pasti ini buatan Meera.
Setelah melihat dua barang itu, aku mengangkat foto-foto yang ada disana. Ada tiga puluh foto disana. Aku pun melihat foto-foto itu satu persatu. Dalam foto itu kebanyakan adalah fotoku bersama Meera. Aku kemudian menempel foto-foto itu di sebuah karton lalu menempelkannya di dinding kamarku.
Dan yang terakhir kali, adalah lima surat. Aku pun mulai membaca isinya.
Dear Feera,
Selamat hari jadi kita berdua yaa ^c^ aku sangat senang hari ini kita masih bisa bersama-sama, tapi..aku ingin memberitahumu sesuatu, aku...aku, divonis cancer oleh dokterkuDear Feera,
Bisakah kau menemuiku di rumahsakit biasanya siang ini? Aku punya jadwal cemo dan tak ada yang bisa menemaniku kecuali pelayanku...kumohon temani akuDear Feera
Ahh, aku benar-benar tak tahan lagi hidup sebagai gadis pengidap cancer, kumohon bantu aku...kumohon padamu untuk selalu menjadi sahabat terbaikku yaa..Dear Feera
Ini baju yang kubuatkan sendiri untukmu ^^ aku bingung mau memberinya bagaimana karena kau selalu keberatan untuk diberi sesuatu, oya..jangan lupa yaa hari ini aku punya jadwal cemo.Dear Feera
Feera, maafkan aku...sebenarnya aku tak menetap di Spain, aku sudah pindah ke negara lain yang lebih baik untuk Cancerku, doakan aku...dan jangan pernah mencariku lagi yaa, aku selalu ada di hatimu,, aku sayang kamuItu lah lima surat yang sudah pasti ditulis oleh Meera untukku. Surat ini ada yang sudah dari dulu dan ada yang sudah lama. Aku tidak pernah membaca surat-surat ini. Berarti, surat-surat ini tidak jadi dikirimkan padaku.
Air mataku mulai menetes perlahan. Aku benar-benar merasa sedih dengan apa yang dialami Meera. Dimana aku bisa mencarinya dan dimana aku bisa berada disisinya? Aku terus menangis tanpa berhenti.
Tiba-tiba seseorang memelukku dari belakang lalu menghapus air mataku dengan tangannya yang lembut dan hangat.
"Jangan menangis..aku akan selalu ada untukmu" ujar pria itu yang masih memelukku. Aku masih terus menangis. Perlahan pria itu membalikkan badanku lalu memelukku kembali dengan erat.
Aku menangis dalam dekapannya yang hangat. Ya, sangat hangat. Dia perlahan mengusap-usap rambutku untuk menenangkanku lalu menepuk-nepuk punggungku lembut.
"Terimakasih....terimakasih, aku memang sedang butuh seseorang" ujarku sambil terus menangis.
Ia kemudia melepaskan pelukan kami lalu menghapus air mataku kemudian tersenyum lembut. "Jangan menangis lagi, kau sudah besar...dan aku tidak mau melihatmu bersedih lagi, karena setiap kau merasa sakit, aku juga merasa sakit" ujar nya sambil tersenyum lembut padaku.
Aku menganggukan kepalaku lalu tersenyum padanya sambil berusaha memberhentikan tangisanku.
"Jangan menangis dan aku akan selalu ada untukmu" ujarnya lagi sambil mengacak-acak rambutku. Aku pun tersenyum simpul dengan perlakuannya.
"Terimakasih.....Harry" ujarku lembut.
----------------------------------
Kira-kira Meera ada dimana ya? Terus apa yang akan terjadi sama persahabatan mereka berdua nantinya? Apa terus menggantung kayak gini?
Dan kira-kira Feera sama Harry nganggep satu sama lain itu apa ya?
Kalo penasaran, ikutin terus yaa ceritanya<3
Thanks for reading^^