Pagi ini Angie dan Janie dipertemukan dalam meja untuk sarapan pagi. Hari ini adalah hari libur bagi kedua orang tua mereka sehingga mereka harus mengadakan makan bersama-sama.
Setelah selesai sarapan, Janie segera memakai sepatunya dan bersiap untuk berangkat ke kampus. Tapi sebelum ia meninggalkan rumah, Angie menahannya lalu tersenyum lebar padanya.
"Kau kuliah siang kan? Aku mau minta bantuanmu tapi di perpus" ujar Angie dengan wajah memohon. Janie tampak kebingungan dan akhirnya setuju dengan pernyataan Angie.
Akhirnya mereka berdua pergi ke kampus bersama. Sesampainya di kampus, mereka berdua segera menuju ke perpustakaan kampus.
Angie P.O.V
"Apa yang perlu kubantu?" Tanya Janie dengan datar. Aku tersenyum tipis lalu menunjuk ke arah rak buku. Ia menoleh ke arah yang kutunjuk lalu mengangkat kedua alisnya.
"Aku perlu beberapa buku sejarah tentang perang dunia kedua" ujarku sambil tersenyum. Ia membalas senyumanku lalu bangkit dari duduk nya dan mencari buku-buku sejarah itu.
Aku segera membuka ponselku dan mengirim pesan pada Louis yang menunggu kabar dariku.
Me:
kau dimana? Kita sudah ada di kampus!
Louissss:
aku ada di halaman kampus, haruskah aku kesana sekarang?
Me:
Jangann, aku perlu menghabiskan waktu sebentar bersamanya...kalau aku sudah bilang mau ke toilet baru aku mengabarimu
Louissss:
Baiklahh, kutunggu kabarmuSetelah memberi kabar yang jelas pada Louis aku segera menutup ponselku lalu duduk dengan tenang sambil menunggu Janie. Tiba-tiba ia datang dengan membawa lima buku tebal di tangannya lalu menaruh buku-buku itu di hadapanku.
"Bisakah kau bantu aku mencari kata-kata penting di bab pertama di buky yang ini? Aku permisi ke toilet dulu" tanyaku pada Janie sambil berpamitan ingin ke toilet. Janie hanya mengangguk lalu aku segera bergegas ke kamar mandi.
Saat dalam perjalanan ke toilet aku membuka ponselku lalu mengirim pesan pada Louis
Me:aku sudah izin ke toilet dan sekarang ia sedang sendirian, cepat kesana!!
Louissss:
Baiklah, terimakasih, tolong saat aku sudah sampai perpustakaan kau melihat pembicaraan kami di antara rak-rak buku.
Me:
BaiklahhAkhirnya aku langsung kembali ke perpustakaan dan masuk secara diam-diam lalu bersembunyi di salah satu rak buku di dalam perpustakaan.
Louis P.O.V
Aku berjalan ringan menuju perpustakan kampus. Banyak mata memandangiku heran karena hari ini aku tampang sangat semangat dan membuka penyamaranku.
Sampai di depan pintu perpustakaan, aku mengambil napas dalam-dalam lalu mengeluarkannya. Setelah aku aku langsung masuk kedalam sana dan melihat ke sekita ruangan untuk mencari Janie.
Tiba-tiba kulihat sosok gadis memakai rok berwarna hitam lalu crop tee berwarna shocking pink. Aku melihatnya dari belakangnya.
Dengan santai aku berjalan mendekatinya lalu duduk di kursi disampingnya. Ia melirik ke arahku lalu melanjutkan kegiatannya.
"Untuk apa kesini? Itu tempat duduk Angie!" Ujarnya sinis sambil terus membaca buku tebal dihadapannya. Aku hanya tertawa menanggapi perkataannyam
"Aku kesini untuk bicara bahwa kau adalah orang yang aku cintai sejak kita dekat pertama kali, entah mengapa perasaan itu tiba bisa hilang..." ujarku dengan memelas lalu menatapnya dalam. Ia balas menatapku lagi dengan wajah bersalah.
"Benarkah? Maafkan aku...tapi aku benar-benar tidak bisa mencintaimu, aku sudah jatuh cinta pada orang lain" ujarnya sambil menatapku dalam.
Aku tersenyum tipis lalu mengelus rambutnya, "tak apa...aku mengerti perasaanmu, tapi apa kau yakin untuk mencintai pria yang sudah mencintai gadis lain?" Tanyaku dengan wajah bercanda.
Ia tertawa lepas lalu mencubit lenganku. "yaa, aku serius! Tak apa kan? Yang penting aku tak merusak hubungan mereka" ujarnya santai sambil tersenyum, aku mengangguk lalu memberikan dua jempol kepadanya.
"Kau tahu? Aku yakin sekarang bahwa aku benar-benar sudah berpindah hati.." ujarku dengan wajah datar. Aku tak tahu kenapa aku harus bercerita ini padanya.
"Kepada siapa? bolehkah aku mengetahuinya? Apa ia juga mencintaimu?" Serang Janie dengan banyak pertanyaan dan wajah yang penasaran. Aku tertawa menanggapinya.
"Orang itu adalah orang yang mau mendengar curhatanku, mau menemaniku untuk mengejarmu, mau memberikan ide-ide berlian kepadaku walaupun hatinya sangat sakit saat itu" ujarku sambil menundukkan kepalaku. Sunyi..Janie tak bersuara apapun kecuali mematung di hadapanku.
"kau jatuh cinta pada Angie?" Tanya Janie dengan terbata-bata. Aku mengangkat kepalaku lalu mengangguk pelan.
Janie P.O.V
Louis baru saja mengatakan sesuatu yang membuatku amat sangat kaget. Aku benar-benar tak tahu harus bagaimana. Perasaanku campur aduk sekarang.
Kami berdua duduk berdampingan dalam sunyi. Aku tak tahu harus berbicara apa dan Louis juga seperti bingung kenapa bisa ia mengatakan itu.
"Lalu...kenapa kau bisa jatuh cinta padanya?" Tanyaku dengan berani karena aku tidak tahan berada di kesunyian ini.
"kupikir dia gadis yang hebat, ia bisa melakukan itu semua padahal ia menyukaiku dan di dalam hatinya ia merasakan sesuatu yang sangat menyakitkan" jelas Louis dengan senyum tipisnya.
Aku tercengang, tersenyum lebar padanya lalu bertepuk tangan sambil sesekali mencubit lengan Louis.
Tiba-tiba Louis mengangkat tangannya lalu seperti memanggil orang dari kejauhan. Tiba-tiba dari barisan rak buku keluar seorang gadis yang sudah sangat aku kenal, Angie.
Aku membuka mulutku. Angie benar-benar berjalan dengan bingung karena ia merasa salah tingkah. Aku hanya tertawa.
"Apa yang kau maksud? Bukannya kau mencintainya?" Tanya Angie bingung sambil terbata-bata.
"itu dulu...sekarang setelah melalui beberapa waktu denganmu, kupikir kau yang terbaik...walaupun kita belum mengenal dekat selali" ujar Louis santai sambil bangkit dari duduknya lalu merangkul Angie santai.
Aku tersenyum lebar melihat kelakuan mereka. Aku senang sekali melihat mereka yang sudah bisa saling mencintai satu sama lain.
"Sudahlah...sepertinya perang dunia ini hanya alat untuk mengerjaiku.." kataku dengan maksud bercanda pada Angie dan Louis yang sedang bercengkrama.
Mereka berdua mengangguk padaku lalu tersenyum lebar. Aku hanya tertawa pelan lalu berjalan keluar meninggalkan perpus sambil terus membalas lambaian tangan mereka berdua.
-------------------------------
Sorry yaaa baru update chapter barunya sekarangg, heheee
Kepo gakk sama kelanjutan hubungan Louis dan Angie?
Ikutin terus yaa ceritanyaa <3
Thanks for reading ^^