Ćhapťer 3 : Love at First Sight

82 3 0
                                    

Janie P.O.V

Kami terus mengobrol hingga waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Tapi dua orang yang sedari tadi kami undang belum juga datang. Hmm, padahal aku sudah menunggu seseorang diantara mereka. Sudah 3 tahun rasanya.

Tiba-tiba dua orang memasuki cafe dengan wajah ceria. Seorang pria tampan dan seorang wanita manis berjalan menghampiri kami seperti sudah kenal dekat dengan kami.

"LIAM, HARRY! sepertinyaa obrolan kalian seru sekali...siapa mereka?" Ucap pria itu. Aku hanya tersenyum lebat menyambut kedatangan mereka.

"ohyaaa, ini teman kamii...yang dingin ini namanya Angie, dia memang seperti ini! Dan yang satu ini, yang periang..namanya Janie!" Ucap Harry dengan semangat. Kemudian dua orang itu duduk didekatku. Yang pria duduk tepat disamping Harry dan yang perempuan duduk disamping Angie.

"Ohyaa, aku Niall..senang bertemu denganmu, mungkin Angie sudah tau dan menontonku, bagaimana denganmu? Kau tidak tau One Direction?" Ucap pria itu sambil berbisik di akhir kata. Aku tertawa kecil.

"hahaa, semua orang tau mereka..tapi aku tidak tertarik dengan itu, aku suka musik tapi instrument" ucapku dengan senyum lebar dan ringan. Tapi tidak dengan tiga pria itu, mereka kaget dan membuka mulut mereka lebar.

Cheeqa P.O.V

Apaa? Gadis periang ini tidak tahu OneDirection? Benar-benar gadis yang hebat, kukira hampir semua orang tau tentang mereka.

Karena suasana yang semakin hening dan membosankan, aku langsung membuka pembicaraab soal perkenalan yang belum selesai "haii Janiee, Angie...aku Cheeqa, teman dekat Niall dari kecil senang bertemu kalian" ucapku sambil memberikan senyuman hangat.

"Hayy Cheeqa, senang bertemu denganmu..kuharap kita bisa berteman" jawab Janie riang. Sedangkan Angie hanya tersenyum tipis lalu sibuk dengan telfon genggamnya.

"Baiklah, aku hanya ingin memberitahu sesuatu pada Janie, sepertinya kau harus tau..." Liam memecah keheningan yang baru saja mulai. Aku menatapnya keheranan.

"Apa itu? Apa tentang OneDirection lagi? Baiklahh..jika menarik itu akan kudengarkan" ucap Janie dengan ringan. Angie segera menaruh telfonnya dan bersiap untuk mendengarkan kata-kata Liam.

"Sebenarnya OneDirection itu aku, Harry, dan Niall..masih ada dua member lagi! Yaitu Louis dan Zayn!" Ucap Liam sambil berbisik karena keadaan sudah mulai ramai.

Janie P.O.V

Apa? LOUIS mantan pacarku adalah seorang artis terkenal yang mendunia? Tapi mengapa tiga tahun yang lalu dia hanya bilang bahwa dia anggota band biasa? Apa karena dia terkenal maka dia tak pernah mengizinkanku memberitahu siapapun soal hubungan kami dan memberi peraturan bahwa kami hanya boleh kencan dirumahku setiap 2 kali dalam seminggu karena jadwalnya yang sibuk.

"Ahh begituu yaa, aku yang dekat dengan Louis malah tidak mengetahuinya karena dia menyembunyikan semua itu" kataku menggaruk-garuk kepala ku yang tak terasa gatal.

"Mana mungkin bisa kau tak tahu teman dekatmu itu member dari OneDirection??" Tanya Harry padaku dengan mata melotot yang menyimpan arti penasaran.

"Well, aku hanya memakai telfon ku untuk menelfon dan sms seseorang, aku juga jarang sekali membuka tv atau mendengar radio, aku juga hanya berteman dengan Angie karena dia satu sekolah musik denganku saat kami di bangku dasar, lalu aku membuka internet hanya untuk mempelajari memainkan lagu lama dengan alat-alat musik" jelasku dengan lantang. Semua disitu tercengang dengan jawabanku kecuali Angie dan Niall.

Dari awal pria itu datang, charisma yang ia berikan sangat kuat. Aku merasa hangat ketika melihat senyumannya. Dan saat dia duduk di dekatku, aku begitu senang. Dan ketika dia bertanya kepadaku soal OneDirection aku juga merasa hanya kita berdua di cafe itu. Apa ini yang namanya cinta pada pandangan pertama? hahh, sudah lama sekali aku tidak merasakan cinta. Terakhir kali aku merasakannya tiga tahun yang lalu.

-------------------------------

Louis P.O.V

Aku sampai di depan cafe di tempat seseorang menungguku setelah tiga tahun tidak bertemu. Aku melangkahkan kakiku kedalam cafe dengan ringan. Beberapa wanita di pinggir jalan sempat melihatku dengan tatapan penasaran, tapi aku membiarkannya. Mungkin karena aku tidak pakai topi dan kacamata hitam sehingga mereka seperti mengenaliku.

Saat masuk ke dalam cafe kucari seorang wanita yang mungkin sedang sendirian meminum kopi di pojok ruangan. Tapi saat aku melihat ke pojok ruangan, disana malah ada kumpulan orang-orang yang sedari tadi mengundang perhatian orang-orang disekitarnya.

Aku mengenali suara seseorang disana. Suara seseorang yang aku rindukan selama tiga tahun. Aku berjalan mendekati meja itu dan melihat siapa yang ada disana.

"Yaampunn, kenapa kalian juga disini? Kupikir hanya Janie" ucapku mengomel pada tiga pria yang duduk membelakangiku. Mereka hanya tertawa lalu menyuruhku duduk.

"Dimana aku harus duduk? Kursinya sudahh penuhh, aishh kalian inii" aku mengomel lagi pada mereka yang asik tertawa karena tingkah lakuku. Tiba-tiba Cheeqa, teman Niall bangkit dan pindah posisi ke samping Niall.

"Aku duduk disana? baiklahh..akan lebih baik dibanding harus duduk disamping Niall" lalu aku duduk di samping seorang gadis tomboy yang unik dan cantik.

"Hayy, siapa namamu? Aku Louis.." kataku memperkenalkan diri padanya, yaa. Gadis yang duduk di sampingku.

Angie P.O.V

Ohh tidak, Louis tampan sekali. Baru kali ini aku memuji seorang pria. Selama ini aku hanya mengkritik mereka dan baru kali ini aku memuji pria dengan kata-kata tampan.

Ia duduk disampingku dengan enteng lalu bertanya sesuatu kepadaku "hayy, siapa namamu?" Dengan senyuman manisnya yang selama ini ku lihat dari televisi saja.

"Aku Angie, senang bertemu denganmu" aku tersenyum lebar menjawab pertanyaan Louis. Ia lalu mengangguk dan memulai obrolan bersama kami.

Tapi kenapa aku merasakan jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya? Apa dia merasakan hal yang sama denganku? Hahhh, aku bisa dibuat gila olehnya.

"Tidak biasanya Angie senyum-senyum sendiri, apa yang kau pikirkan? Kau sedang memikirkan seorang pria ya?" Oceh Liam memecah lamunanku yang indah. Aku segera menghapus senyuman itu dan memasang wajah yang lebih serius.

"Heii, jangan goda dia..kalau dia jarang tersenyum dan tiba-tiba tersenyum kau harus membiarkannya" omel Louis pada Liam yang hanya terkekeh sambil beberapa kali melihat ke wajahku yang kurasa sudah makin kusut.

"Sudahlah, tersenyumlah lagii..kau lebih cantik jika tersenyum" ucap Louis hangat kepadaku.

Janie P.O.V

Apa? Louis mengatakan itu pada Angie? Oh tidak, aku bisa gilaaa, dia mengatakan itu tiga tahun yang lalu saat kami baru bertemu dua hari karena dulu aku seorang gadis pemurung, dan aku menjadi periang hanya karenanya.

"Janie, apa yang kau pikirkan? Kenapa kau meremas tissue itu sampai sekencang itu?" Ucap Niall dengan wajah penasaran yang menggemaskan.

"Ahh tidak, aku hanya iri dengan seorang gadis yang diberi ucapan yang sangat indah dan menyenangkan" ucapku datar dan tanpa sadar.

Tiba-tiba Louis menoleh ke arahku dan memasang wajah bersalah. Lalu aku hanya tersenyum tipis kepadanya, dia pun begitu..hanya tersenyum tipis padaku.

Ahh, untuk apa aku memikirkan dia, lagipula aku sudah merasakan cinta pada seseorang, aku belum yakin..tapi mungkin melalui pendekatan aku bisa menjadi yakin.

----------------------------
Thanks for reading yaa..sorry kalo ceritanya kurang seru di part ini, dan sorry kalo zaynnya belum muncul.

Tenang ajaa, di part selanjutnya bakal ada Zayn kok..hehee

Thanks ^^

Have To WaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang