Cheeqa P.O.V
Aku memasuki sebuah restoran jepang di tengah kota. Setelah memesan beberapa makanan aku menunggu seseorang sambil bermain game di ponselku.
"Sudah lama ya? Maaf tadi aku ada urusan dengan label.." pria itu duduk di depanku lalu. Aku tersenyum dan meletakkan ponselku.
"Belum lamaa, apa yang mau kau ceritakan?" Tanyaku pada Liam yang sedang menikmati ocha yang kupesan. Ia tertawa kecil lalu mengusap-usap dahinya.
"Cintaku bertepuk sebelah tangan...apa yang harus kulakukan?" Ujarnya sambil menundukkan wajahnya. Aku sangat kasian terhadapnya, tapi apa yang bisa kulakukan?
"Bertepuk sebelah tangan? Aku pernah merasakannya...walaupun sangat menyakitkan tapi aku bisa mengatasinya" ujarku sambil melahap beberapa sushi.
"Benarkah? Bagaimana kau bisa mengatasi hal-hal seperti itu? Bisa kau beritahu diriku?" Tanyanya penasaran sambil menatapku. Aku menatapnya balik lalu tertawa.
"Ternyata kau benar-benar mencintainya, Angie kan?" Tanyaku sambil menertawakannya. Ia mengangguk sambil tersenyum tipis. "Kau mau tau caranya?" Tanyaku lagi sambil mengangkat alisku.
"Tentu sajaaa, jika kau mau memberi tahu itu akan kulakukan apapun untukmu..tiket konser? Itu sangat mudah" ujarnya sambil menyeruput ocha panasnya. Aku kembali tertawa.
"Habiskan waktu 2 minggu berturut-turut denganku dan setiap kita pergi akan kuberitahu langkah-langkahnya.." jawabku dengan wajah serius.
Liam P.O.V
"Baiklah..kuterima syaratmu itu, mulai kapan kita bisa pergi?" Tanyaku penasaran. Ia tersenyum lalu bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkanku dengan ringan.
Aku hanya tertawa lalu membuka telfon genggamku dan mengecheck pesan yang masuk.
From Angie
Aku benar-benar kesal dengan Janie!! Ternyata ia mantan pacar Louis dan bagaimana bisa ia tak menceritakan soal itu padaku.Aku tertawa lalu membalas pesannya.
To Angie
Itu tidak sebanding dengan apa yang kurasakan. Mencintai seorang wanita lalu ia mencintai pria lain dan menceritakan segalanya tentang pria itu padaku.Aku segera menutup telfon genggamku dan bangkit dari dudukku lalu meninggalkan restoran jepang ini.
---------------------------
Zayn P.O.VAku memasuki gedung kampus lalu segera berjalan menuju kelas karena sebentar lagi kuliah soreku akan dimulai.
"Gambarmu bagus" seorang wanita yang sedang sibuk dengan lokernya berkata sesuatu yang sepertinya ditujukan bagiku. Aku berhenti melangkah dan melihat ke punggung wanita itu.
"Terimakasih gambarnya, aku sangat menyukainya" ujarnya lalu membalikkan badannya lalu menatapku dalam. Aku tersenyum lebar.
"Gambar apa? Aku tak mengerti.." tanyaku dengan wajah penasaran. Ia tertawa lalu memukul lenganku sambil memelototiku.
"Tidak usah pura-pura tak tahu, siapa lagi yang niat menyelinapkan gambar-gambar lucu di bawah pintuku" ujarnya galak. Aku tertawa lalu mengetuk ujung kepalanya dengan telunjukku.
"Cuci lah otakmu dan jangan marah-marah lagii" kataku sambil mengetuk ujung kepalanya.
"Cepat masuk ke kelasmu sebelum kau menyesal dan menyalahkanku karena ditegur dosen" ucapnya sambil mendorongku pelan.
"Baiklahh, bagaimana kalau kutraktir makan malam di kantin? Kauu harus bisaaa" teriakku sambil berlari ke arah kelas dan ia hanya tertawa pelan.
Aku memasuki kelas ringan sambil terus tersenyum dan mengingat saat aku kerumahnya untuk mencoba baju buatannya.
Meera P.O.V
Hari sudah mulai malam dan untuk apa aku masih berada di kampus? Apa karena aku menunggu Zayn? Ahh tak mungkin..mengapa aku begini??
Aku berlari ke kamar mandi kampus lalu memasuki bilik toilet yang paling ujung dan menaruh tas ku di gantungan lalu mengeluarkan buku dengan kertas dan cover yang tebal.
Aku mulai mengeluarkan gunting, lem dan foto-foto Zayn. Sudah banyak sekali foto Zayn yang aku miliki dan aku ambil sendiri dengan tanganku.
Aku memotong-motong foto itu dengan berbagai bentuk dan semenarik mungkin. Setelah terpotong-potong aku menempel foto-foto itu di buku yang sudah aku siapkan. Aku menempelnya dengan rapih dan bervariasi.
"Heyy, sudah malam...toilet kampus harus ditutup!!" Teriak seseorang dari luar sambil mengetuk-ngetuk pintu bilik tempat aku berada. Untung saja pekerjaanku sudah selesai.
Aku bangkit dari dudukku lalu memasukkan barang-barangku kedalam tas dan keluar dari bilik itu lalu meninggalkan toilet.
"Nyonyaa, ayo pulang...sudah malam" teriak seseorang dari kejauhan sambil melambaikan tangan padaku. Aku menyadari bahwa dia salah satu dari pelayanku.
"Ada apa? Kenapa tumben sekali menjemputku?" Tanyaku sambil berlari ke arahnya. Ia langsung memegang tanganku lalu menarik diriku ke mobilku yang sudah menunggu di depan lobby kampus.
"Orang tua nyonya hari ini dan untuk beberapa hari kedepan akan tinggal dirumah karena ingin beristirahat!" Ujar pelayanku sambil memasuki mobil. Karena terlalu senang akan bertemu orangtuaku, aku segera masuk ke dalam mobil dan menyuruh supirku untuk menaikkan kecepatan mobil.
"Maaf Zayn..tapi ini lebih penting untukku sekarang" ujarku sambil melihat buku yang berisi foto-foto Zayn yang telah ku susun rapih.
--------------------------
Gimana chapter yang ini? Kepoo kelanjutannya gakk?
Stay teruss yaa ^^
Thanks for reading ^^