Ćhapťer 24: why?

26 2 0
                                    

Feera P.O.V

"Ahh kenapa orang ini tidak membalas pesanku dari kemarin" omelku sambil memegang ponselku. Harry melihat ke arahku dengan wajah penasaran.

"Ada apa? Siapa yang tidak membalas pesanmu?" Tanya Harry, aku menoleh ke arahnya, menatapnya sebentar lalu memasang wajah cemberut.

"Meera...apa dia benar-benar tidak mau berhubungan denganku lagi? Memangnya dia cukup senang jika hanya ada Zayn?" Ucapku sambil masih memasang wajah cemberut. Harry tertawa.

"Sudahlah..mungkin ia sedang sibuk, kau tahu? Ini minggu dimana eventnya akan berlangsung" ujar Harry sambil mengelus rambutku. Aku tersenyum tipis lalu menyimpan ponselku.

"Lalu hari ini kita akan kemana? Aku ingin makan donatt" ujarku manja kepada Harry yang sedari tadi sibuk membaca komik.

Yaa, kami memang sedang berada di perpustakaan tempat biasanya kami bertemu lalu menghabiskan waktu seharian.

"Ahh, kau ini makan saja terus, aku tidak sedang ingin makan" ujar Harry sambil melirikku sinis. Aku tertawa lalu mencubit pipinya. Ia hanya senyum-senyum untuk menahan tawanya.

"Baiklah, bagaimana jika kita ke pantai?" Tanyaku semangat pada Harry yang masih sibuk dengan komiknya. Ia menoleh ke arahku lalu tersenyum lebar lalu mengangguk setuju.

Aku segera memasukkan barang-barangku yang berserakan ke dalam tas lalu bangkit dari dudukku. Harry meletakkan komiknya di rak buku lalu ikut bangkit dari duduknya.

Ia memakai topi dan kacamata hitamnya lalu merangkulku dan kami berjalan keluar perpustakaan dan masuk ke dalam mobil Harry yang sudah ada bodyguard dan supir Harry di dalamnya.

Selama perjalanan aku tertidur di pundak Harry karena aku benar-benar lelah semalam tidak tidur hanya untuk menelfon Meera di Spain.

Sesampainya di pantai, Harry membangunkanku. Aku terbangun lalu melihat ke luar jendela dan kaget karena sudah tiba di pantai.

"Yeiyy, ayoo kita turun" ujarku semangat sambil membuka pintu lalu keluar dari mobil lalu berlari ke arah pantai. Harry hanya tertawa saja sambil berlari kecil mengejarku.

"Kau tahu? Aku jarang sekali pergi ke pantai karena jadwalku yang sibuk" ujar Harry sambil menghirup udara segar dalam-dalam. Aku tersenyum ke arahnya.

"Haha, baiklah..kalau begitu ayo kita pakai waktu kosongmu untuk menikmati pantai ini" ujarku sambil menarik Harry ke arah ombak.

Kami sangat menikmati ombak dan kami berenang dengan sangat senang. Aku jarang sekali melihat senyuman selebar ini dari Harry semenjak ia naik daun bersama OneDirection. Jadwal padatnya membuat dia sering capek dan jarang berlibur.

Hari sudah menjelang sore, Harry mengajakku untuk menikmati masakan di kedai kecil di pantai itu. Dalam keadaan basah kuyup kami berdua memasuki kedai itu. Seorang wanita muda tersenyum ke arah kami.

"Aku mau makan yang ringan-ringan saja" ujarku pada Harry. Ia mengangguk lalu memesan makanan untuk kami berdua. Setelah selesai makan, kami bercengkrama bersama.

"Besok aku ada tes di kampus, ahh...aku sangat lelah harus pergi ke kampus terus" ujarku sambil mengusap-usap dahiku. Harry melihat ke arahku lalu tersenyum.

"Aku juga punya jadwal sibuk bersama yang lainnya, jadwalnya selama seminggu..jadi kita akan susah bertemu, jaga pola makanmu ya" ujar Harry sambil mencubit pipiku.

"Tapi kau enak!! Bisa bolos masuk kuliahh, ahh aku benar-benar.." tiba-tiba Harry mengecup pipiku lalu segera tersenyum. Aku tercengang lalu menoleh ke arahnya.

"Tenanglah...kita akan sama-sama lelah, percaya padaku, bukan hanya kau saja" ujar Harry sambil tersenyum lebar. Melihat senyumannya itu aku ikut tersenyum bersamanya.

-----------------------------------
Meera P.O.V

"Apa kau benar-benar akan pulang selama seminggu? Yahh..berarti aku akan sangat kesepian disini" ujarku pada Zayn yang sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam koper.

"Setelah seminggu aku akan kembali kesini, dan jika aku ada world tour, kau bisa ikut bersama kami" jawabnya sambil tersenyum. Aku berjalan mendekati meja kerjaku lalu duduk disana.

"Kau tau? Aku juga sibuk disini..mana bisa aku ikut world tour mu?" Ujarku padanya, dan ia hanya tertawa. Aku segera berjalan mendekatinya lalu membantunya membereskan barang-barangnya.

"Kau tak perlu mengantarku ke bandara yaa, karena jam terbangku sama dengan jam dimana fashion showmu akan berlangsung" ujar Zayn sambil menutup kopernya.

"Baiklah kalau itu memang maumu, kabari aku jika ada apa-apa dan kabari aku jika kau sudah sampai yaa" jawabku sambil mengacak-acak rambutnya.

"Baiklahh, aku akan pergi sekarang karena 2 jam lagi adalah jam terbangku!" Ujar Zayn sambil memasukkan ponselnya ke kantungnya dan memberikan kopernya ke bodyguardnya yang sudah menunggunya di depan ruang kami.

Aku tersenyum lalu memeluknya erat. Setelah melepaskan pelukannya, tanpa berkata-kata ia langsung berjalan keluar dan meninggalkanku. Aku tersenyum simpul lalu menutup pintu kamarku.

"Hah...sekarang aku sendirian dan tak tahu harus apa, padahal sebentar lagi aku harus berangkat ke acara fashion show" ujarku sambil berbaring di tempat tidur.

Aku melihat ke meja kecil di sisi kanan tempat tidur dan mengambil ponsel ku disana. Ada 5 pesan yang masuk, dan belum kubaca semenjak dua hari yang lalu.

Aku membuka pesan-pesan itu, dan menyadari bahwa pengirimnya adalah Feera. Aku segera membuka pesan-pesan itu.

From Fee:
Hay, bagaimana kabarmu? Aku merindukanmu! Sudah makan siang? maafkan aku jika aku mengganggumu
From Fee:
pesan ku yang sebelumnya kenapa tidak dibalas? Pasti sudah sibuk dengan Zayn, selamat bersenang-senang
From Fee:
Bagaimana harimu? Aku benar-benar tidak bisa hidup tanpa mengirimmu pesan atau apapun..kau tak bisa telfon aku? Ahh, paling tidak balaslah pesanku
From Fee:
Pagi...aku sedang di perpustakaan untuk menunggu Harry, kami hari ini akan bertemu, semoga harimu dan hariku menyenangkan ^^
From Fee:
Sudahlah, kau benar-benar ingin tidak mengenalku lagi..aku akan ganti nomor ponsel, dan jangan pernah mencariku lagi!!

"Apa? Kau salah sangka...aku benar-benar tidak sempat membuka ponselku!!" Ujarku sambil membaca pesan-pesan dari Feera. Aku segera membalas pesannya sebelum ia benar-benar mengganti nomornya.

"Ahh..aku tidak bisa mengirim pesan padanya, semua ini akan gagal jika kita berhubungan lagi" aku segera mematikan ponselku dan meletakkannya.

Aku segera bangkit dari tempat tidur dan mengganti pakaianku. "Maafkan aku Feera, aku benar-benar tidak bisa berhubungan denganmu" ujarku pelan sambil berjalan meninggalkan apartmentku.

----------------------------------

Gimana chapter yang ini? Penasaran gak kenapa Meera gamau lagi berhubungan sama sahabatnya itu?

Haha, sorry juga yaa baru lanjutin chapter nya hari ini karena lagi bener-bener sibuk T.T

Ikutin terus yaa ceritanya!

Thanks for reading^^

Have To WaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang