Ćhapťer 9 : Hard for Us

55 2 0
                                    

Niall P.O.V

"Heyy, kalian mau pesan apa? Malam ini aku yang traktir" ujarku pada dua gadis yang sedari tadi asik mengobrol. Mereka menoleh ke arahku lalu memelototiku dan kembali asik mengobrol.

"Aishh, kalian ini...apa perempuan selalu mengobrol selama ini saat berkumpul?" Tanyaku kesal yang hanya didengar seperti angin berlalu oleh mereka.

"CHEEQA! JANIE! KALIAN MAU PESAN APA AKU LAPAR!!" bentakku kesal. Mereka kemudian menoleh ke arahku dan tertawa terbahak-bahak karena sikapku ini.

"Kami pesan fish&chips saja dan minumnya kopi saja" ucap Cheeqa dan Janie hanya mengangguk-ngangguk setuju.

Aku segera bangkit dari dudukku lalu berjalan ke arah para pelayan dan memesan makanan untuk makan malam. Semenjak makan di restoran donat bersama Janie, aku dan Janie dan tentu saja Cheeqa menjadi teman dekat yang hampir setiap hari pergi.

Setelah makanan kami datang, kami melahap makan malam kami dengan penuh tawa dan obrolan yang seru. "Hei kalian, beri aku saran..aku ingin minta pendapat kalian!" Ucapku memotong pembicaraan kami tentang acara tv yang membosankan.

"Pendapat apaa? Coba tanyakan sajaa.." jawab Janie ringan. Aku tertawa kecil lalu melahap burgerku.

"Besok lusa aku kan menyatakan cintaku pada kopi! Bagaimana menurut kalian? Apa itu tidak terlalu cepat?" Tanyaku sambil memasang wajah malu.

"APAA?!! kau gilaaa?? Kau bahkan belum tau namanya dan belum mengenalnya dekat tapi kau sudah cinta padanya??" Cheeqa tercengang dengan pertanyaan ku lalu memelototiku dengan tatapan mematikan.

Tiba-tiba garpu yang dipegang Janie terjatuh ke lantai, ia bangkit dari kursinya dan mengambil tasnya yang ia bawa. "Terimakasih makan malamnya, aku harus segera pulang! Ayahku menunggu" lalu ia berlari menuju pintu keluar tanpa berkata apa-apa lagi.

"Ada apa dengannya? Apa karena ucapanku tadi?" Tanyaku bingung pada Cheeqa yang masih memasang wajah kesal padaku. Aku kemudian tertawa kecil lalu kami melanjutkan makan malam kami dengan diam.

----------------------------
Cheeqa P.O.V

Sebenarnya hari ini aku tidak ada kelas, tapi karena Janie mengajakku bertemu di depan kampusku, maka mau tak mau aku harus meninggalkan rumahku ini.

Sesampainya di depan kampus, kulihat Janie yang sedang sibuk mengikat rambutnya. "Haii...ada apa? Kenapa mengajakku bertemu?" Sapaku pada Janie.

Janie menoleh kearahku lalu menarik ku kesalah satu bangku yang ada disitu lalu kami berdua duduk disana. "Aku mau mengakui sesuatu padamu..." ucapnya pelan.

Aku menoleh ke arahnya dan menatapnya dalam. "Apa? Katakan saja..kalau itu suatu masalah akan kucoba untuk membantu menyelesaikannya" ujarku sambil tersenyum ke arahnya.

"Aku dulu punya hubungan special dengan Louis, 3 tahun yang lalu..tapi semenjak bertemu Niall di cafe waktu itu, aku merasa bahwa aku sudah bisa melupakan Louis dan aku merasa, aku jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Niall, tapi mengapa cintaku harus bertepuk sebelah tangan??!" Jelasnya sambil menitikkan air mata. Aku memegang tanganku erat seperti memohon bantuanku.

"Kau menyukainya? Aku sudah menduganya...jujur saja, aku dulu menyukainya sebelum kami masuk ke universitas.." ujarku datar sambil menatap kosong kedepan.

"Kau pernah melakukan itu? Apa kau pernah menyatakannya? Apa jawaban darinya?" Serang Janie padaku dengan banyak pertanyaan. Aku menoleh padanya dan tersenyum tipis.

"Aku mengatakannya, tapi dia bilang ia hanya menganggapku sahabat, sakit memang..tapi akhirnya aku bisa melupakan itu dan menganggapnya sahabat juga sampai sekarang..." jelasku pada Janie yang sedari tadi menatapku.

Have To WaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang