Pintu kaca tersebut berdenting kecil ketika seseorang mendorongnya terbuka. Raskal baru saja datang setelah dari tadi kawannya menghubungi lelaki itu.
Ia berniat menjatuhkan tubuhnya di sofa ketika matanya menatap seorang gadis yang berada di antara mereka. Raskal menunjuk gadis itu terkejut.
"Loh? Ngapain lo di sini?" Kaget Raskal masih setia berdiri.
"Lah?" Balas Aya menunjuk dirinya sendiri. "Gue udah dari tadi sore kali di sini."
"Sama siapa lo?"
"Nazeem."
Raskal terdiam di tempatnya. Alis lelaki itu menyatu.
"Emang lo dari mana?" Tanya Aya balik. Sepertinya terjadi sesuatu.
"Elona, gue tadi sama Elona sebelum ke sini."
"Elona? Anak SMA 2?" Aya seketika mendongak dan menatap Sagaras yang berada di sekitarnya. "Lo pada tahu gak, kalo Oci tadi siang bolos demi nyamperin lo semua?"
"HAH?" Seru Nazeem, Saqeel, Raskal dan Arkasa bersamaan. Hanya Javas yang tetap diam, namun segera menoleh saat Aya mengatakannya.
Aya mengangguk. "Icha liat lo pada bawa Raysaka pergi, dan Oci minta bolos. Di bantu sama Kak Pusaka. Habis itu, gue sempat chat dia buat bawain tas nya."
"Dia ada ambil tas ke rumah lo?"
"Ada tadi sore banget. Sekitar jam enam."
"Sama siapa?" Tanya Raskal bergegas. Ia menatap jam tangannya.
Kepala Aya bergerak sedikit. Berusaha mengingat dengan siapa sahabatnya tadi datang. Sebab, Orchid hanya datang sebentar dan menghilang di balik pagar. Jarak pandang menghalangi Aya untuk melihat dengan siapa sahabatnya itu datang.
"Gue gak lihat banget. Soalnya halaman gue ketutupan pohon sama pagar beton," Aya diam beberapa saat. "Tapi dia pake jaket Helios. Dan kalo gak salah, ada Jeep hitam deh lewat. Kalo gak salah, yaa."
Raskal segera membuka ponsel lain yang ia miliki. Itu adalah ponsel yang hanya berisikan keluarga inti dan Dea saja. Tadi memang sempat mati, dan Raskal lupa menyalakannya. Dan benar saja, belasan panggilan tak terjawab masuk. Itu sebabnya ia segera mendatangi rumah gadis itu sebelum menuju Bar milik Arkasa.
"Kenapa?" Tanya Aya mulai waswas.
Raskal mengusap rambutnya naik. "Ibu bilang Oci nginep dirumah lo."
"Hah?!" Kaget Aya. "Enggak, dia gak ada bilang mau nginep sih. Terakhir juga dia bilang mau langsung pulang."
Raskal segera menekan ikon panggil dan menghubungi gadis manis itu. Beberapa kali, hingga membuatnya mulai gusar.
"Jeep hitam," gumam Javas berpikir kecil. Ia mengangkat pandangannya. "Cuman dua orang yang make Jeep. Nazeem sama Dewata."
"Kalo itu jeep mahal, berarti Dewata," Nazeem menoleh pada Raskal. "Gue dari siang sama Sagaras, sore baru ke Aya."
"Tapi masa iya Dewata mau anterin Oci? Apa urusannya?" Ujar Saqeel berpikir rasional.
Belum saja mereka memikirkan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Yang dibicarakan muncul dari denting pintu yang terdengar.
"Bang Dewa!" Panggil Raskal segera.
Dewata yang baru saja datang itu menoleh dan mengangkat sebelah alisnya. Ia menggerakan dagu sekali, membalas sapaan tanpa mengeluarkan suara. Langkahnya menuju ke arah mereka. Helios memang malam ini sedang berkumpul di sana.
"Bang, lo tadi sama Dea?" Tanya Arkasa mendahului.
"Dea?" Heran Dewata asing.
"Oci, kak. Orchidea," sambung Aya segera.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Sweet] Revenge
Teen FictionDipertemukan oleh malam, dipisahkan oleh Senja. April, 21 Untuk kamu, teman kecil ku..