29 | High School in ...

65 10 2
                                    

"Ada acara apaan, siiih?"

Raskal dan Nazeem ogah-ogahan berjalan meski harus di dorong oleh Saqeel dan Arkasa di belakang mereka agar mau turun dari Lab menuju Aula.

Nazeem bahkan masih menguap lebar sembari mengancing kemeja seragamnya. Tadi ia sedang tertidur di pojok belakang Lab, dan melepas kemeja agar tidak kusut. Sementara Raskal harus berjalan dengan Javas yang menarik ujung lengan kemejanya, memimpin jalan.

"Au, dah. Sosialisasi keknya," jawab Saqeel.

"Apa banget anjir ikutan sosialisasi?!" Nazeem menoleh ke arah Saqeel, sudah berhasil membuka mata sempurna.

"Gak tahu, emang paling bener tidur di Lab. Cuman ini dapat kotakan," kata Arkasa setengah semangat.

"Kotakan?"

"Sosialisasi Narkoba."

"MasyaAllah!!"

Raskal dan Nazeem berhenti mendadak, dengan Raskal yang menepuk pundak Nazeem seraya menatapnya prihatin. "Lo sudah berhenti, kan?"

"Sosialisasi, bukan tes narkoba," Javas masih setia menarik tangan Raskal.

"Ooh, yaudah. Masih aman, Naz..."

Saqeel tertawa dan menggeleng. Kini ia dan Arkasa sudah berjalan normal tanpa harus memaksa Raskal Nazeem jalan. Hanya Javas saja yang masih menarik tangan Raskal dan membuka jalan dengan wajah datar itu.

"Khusus kelas dua aja?"

Kelimanya tiba di Aula besar milik Sekolah mereka. Sudah ramai siswa-siswi yang duduk di bangku plastik mengarah pada panggung dengan spanduk lebar bertemakan kegiatan hari ini.

"Subhanallah..."

Kagum anggota Sagaras itu ketika melihat sisi kanan. Di mana, para anggota Helios sudah duduk manis tegak tanpa membuat keributan. Bahkan kelimanya berjalan dengan kepala menoleh kearah belakang.

Raskal mengangkat sebelah tangannya. "Nunggu kotakan, ya, lo pada?!"

"YOI...."

Kompak saja para anggota Helios itu menyengir lebar. Serentak mengiyakan ucapan Raskal. Tentu saja mereka dengan senang hati mendengarkan materi sosialisasi dengan imbalan kue kotak nanti, dibandingkan mendengarkan ancaman para guru yang berkata akan mengajar jika mereka tidak mengikuti acara tersebut. Satu-satunya kelas tiga yang mengikuti acara tersebut hanya kelas milik Saka. Dua belas Multimedia.

"Bisa-bisanya kelas tiga seperti kalian bergabung dengan siswa muda menengah seperti kami?" heran Raskal.

"Biasa, kelas kosong. Tiba-tiba di giring aja ke Aula," kekeh Jerome.

"Sini, Kal!" ajak Saka menujuk dereran kursi kosong didepannya.

Raskal mengangguk sopan. Lantas duduk di samping Jerome yang mengulurkan tangan untuk kompak. Karena berada di baris tengah belakang, jelas saja menjadi sasaran empuk bagi kaum hawa untuk memanjakan mata mereka. Terlebih, kebanyakan anak Helios memang memiliki wajah tampan dan manis. Bahkan Sekolah mereka mendapatkan julukan surga cogan, karena memiliki banyak siswa tampan didalamnya.

"Halo, dek. Kuliah atau masih sekolah?"

Raskal menoleh kala mendengar suara Saqeel yang menggoda siswi didepannya. Memang, kursi mereka tepat berada di barisan terakhir pada putri. Melihat siapa yang menjadi sasaran Saqeel, Raskal sontak saja menoleh ke belakang dan menggelengkan kepalanya takjub.

"Selain kotakan, kalian juga ngincer Maharani* gue?"
(*gelar untuk pasangan kaisar)

"YOIII!!!!" semangat Helios menggema dan menjadi pusat perhatian (lagi).

[Sweet] RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang