‡ Chapter XXXIII ‡ ~ "Jejak Dua Suar Berduri"

284 70 10
                                    

Seakan tidak peduli dengan dunia, pagi datang seolah tak ada yang salah. Gaun pesta formal panjang yang kukenakan secara elegan dilapisi kain transparan berwarna putih salju. Menyiratkan simbol keluarga yang harus dipamerkan, sebuah hiasan mawar diletakkan disana. Sejujurnya pakaian seramai ini membuatku tidak nyaman. Sulit untuk bergerak dan mengayunkan pedang. Kenapa pakaian yang sederhana hanya diperkenankan untuk kaum laki-laki saja?

"Haruskah saya sedikit mengikat rambut Anda ke belakang?"

"Sebaliknya, ikat saja seluruhnya dan letakkan aksesoris agak besar disana."

"Baik, saya akan menyesuaikan beberapa bagian."

Pada akhirnya, seperti apapun penampilanku, mereka hanya akan mengabaikan keberadaanku. Penobatan mahkota juga dilakukan secara formal, tidak ada yang namanya acara mengobrol santai kecuali di awal dan akhir acara. Selama aku bisa menahan diri dari tatapan orang-orang di sela-sela itu, aku bisa kembali tanpa masalah.

Lalu aku juga membutuhkan sebuah senjata di tubuhku. Karena pedang jelas tidak diperbolehkan dan pengawal hanya berdiri di luar istana, satu-satunya yang bisa melindungiku adalah diriku sendiri. Walau penobatan adalah acara sakral, tidak ada yang tahu seberapa gila seseorang yang telah menargetkan Berville sebagai musuhnya. Aku akan menyembunyikan jarum stiletto yang sudah dimodifikasi pada aksesoris di rambutku sebagai keamanan pertama.

Bersamaan dengan selesainya pelayan, Rone mengantarkan surat yang berasal dari Luzel Berville. Pada akhirnya dia akan diresmikan sebagai aide kerajaan, huh.

[Untuk Adikku Elcie,

Mereka akan mencari-cari kesalahan dari setiap hal yang kau lakukan.
Tetapi, surat kabar hanya akan mempublikasikan bagian sumpah setia.

Karenanya fokuslah membangun citramu pada bagian itu saja.
Jangan khawatir pada bagian lainnya, kau bebas berperilaku kasar pada mereka.

Walau kau adalah yang termuda, kau adalah seorang Berville.
Jangan merendahkan Ayah dan Ibu selama kau memakai gelar itu.

Tertanda,
Luzel.]

Aku tidak tahu lagi apakah ini saran yang membantu atau justru saran yang menyesatkan. Dan aku juga tidak tahu apakah dia sedang mengkhawatirkanku atau justru sedang mengancamku. Tetapi sepertinya dia sudah sepenuhnya baik-baik saja?

Setelah memastikan suratnya terbakar di perapian, aku melihat ke arah langit yang mulai menunjukkan cahaya matahari. Sungguh hari yang cerah, benar-benar terlalu cerah untuk sebuah kekacauan.

{ ‡ ‡ ‡ }

Seluruh kerajaan berwarna putih dan salju yang turun berwarna putih. Seperti inilah kehidupan seorang pemeran utama pria, bahkan musim kelahirannya pun seperti berkah yang memberikan simbol bahwa bunga keluarganya memang hanya hidup untuknya.

"Saya akan menunggu disini."

Rone Sveillen berhenti pada baris di mana seorang pendamping harus menunggu. Tetapi sepertinya dia memilih tempat yang lebih jauh. Aku mengerti kekhawatirannya, dia pasti tidak ingin bertemu dengan Kepala Keluarga Roselen yang sudah pasti harus menghadiri acara penobatan pada hari ini.

Saat aku sampai di tempat pelayan menerima undangan. Secara mencolok, kehadiranku bahkan tidak perlu lagi dipastikan melalui surat undangan. Semua orang pasti sudah mengenalku.

"Selamat datang, Marquess Berville. Saya akan menuntun Anda ke -"

"Saya yang akan menuntunnya, lagipula kursi kami hanya berjarak satu baris."

No Longer A ProtagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang