Bola mata berwarna violet lembut dan surai abu-abu seperti awan hujan yang khas.
Ketika Luzel Berville masih dalam keadaan tidak bisa bangun dari tempat tidurnya, aku mengira bisa lebih bebas mengurus Wilayah Glyches sendirian. Tetapi siapa sangka setelah kami sampai di pertengahan jalan, kereta kuda yang kunaiki dihentikan oleh kereta lain yang ternyata merupakan perwakilan dari raja.
"Saya tidak tahu kalau hunian Yang Mulia adalah tempat yang sesenggang itu sampai Anda secara pribadi datang kemari, Tuan Muda Ghorlieth."
Laki-laki ini tersenyum namun masih menunjukkan wajahnya yang merasa terhina, "Kunjungan terakhir Anda disini sangat tidak ramah, tentu saja Yang Mulia cukup khawatir."
- Ini bukan bentuk dukungan dari raja, ini adalah cara dia mengatakan bahwa kepala Keluarga Berville yang sekarang tidak berkompeten sampai Raja harus ikut turun tangan dalam tugas yang diberikan.
"...."
Dia menyatakan niatnya dengan kata-kata yang manis, tetapi meski yang dipikirkan Feiran Ghorlieth tampak adalah jawaban yang benar, setengah diantaranya adalah fakta yang salah. Benar-benar salah.
Situasi di Wilayah Glyches lebih buruk dari yang diketahui para bangsawan. Kebenaran yang ada tidak dibawa ke rakyatnya sehingga Keluarga Berville masih dianggap seorang penjajah tak beralasan. Karena Keluarga Ghorlieth adalah keluarga hubungan internal, Raja pasti ingin tahu seberapa sanggup Feiran Ghorlieth menangani situasi ini. Lagipula dia adalah aide di masa depan. Dan di sisi yang lain, Raja juga ingin tahu apakah Feiran Ghorlieth adalah pion yang akan bergerak meski harus berdiri mendukung pihak yang dibencinya.
Apakah dia tipe yang mementingkan perasaan pribadi atau tipe yang mengenyahkan seluruh perasaan itu demi keuntungan kerajaan? Nah, aku juga cukup tertarik dengan pilihanmu.
Lihatlah dengan baik-baik Feiran Ghorlieth - bahwa yang saat ini sedang dinilai bukanlah aku ataupun kemampuan Keluarga Berville, itu adalah kau.
Di lihat dari manapun, kereta yang dinaiki Feiran Ghorlieth sengaja dibuat sangat mencolok. Jika dia paham situasi bahwa kedatangan kereta mewah itu hanya akan menimbulkan kontroversi, mau tak mau Feiran Ghorlieth harus turun dari sana dan menaiki kereta lain. Dia pasti sadar mengingat arah tujuannya memang ke mansion yang saat ini kutempati alih-alih lokasi investigasi, tentu saja dia tidak cukup angkuh untuk menolak pemberian kereta dari Raja. Sejujurnya Feiran Ghorlieth yang sekarang akan melakukan apapun yang disuruh kerajaan. Kalau begitu, apakah yang kusirnya yang sedang mengobservasi saat ini?
"Seperti yang saya duga, Yang Mulia sangat murah hati." Feiran Ghorlieth mengeryit kesal, yah dia masih saja tidak mengerti kata-kata ironi.
"Anda akan ke desa, kan? Saya akan menaiki kereta Anda jika berkenan."
"Baiklah, silakan masuk duluan. Saya akan memberitahu kusir Anda jalan pintas ke mansion."
Hanya dengan anggukan kecil, Feiran Ghorlieth tidak mau repot-repot memberiku jawaban. Senyum yang sejak tadi dia tunjukkan menghilang seiring langkahnya yang memasuki kereta kudaku. Aku sungguh tidak mengerti tentangnya. Dia adalah lawan yang melelahkan.
Sekarang, bagaimana aku harus memancing identitas asli orang ini?
"Dengan kereta yang Anda bawa dan jalanan yang terjal, Anda pasti kesulitan membawa kereta? Kusir saya juga seperti itu saat melewati jalan ini untuk pertama kalinya."
Aku tersenyum tipis, karena ini adalah wajah pemeran utama wanita, karakter sampingan sepertinya harusnya lebih mudah untuk dibaca.
"Salam hormat, Marquess Berville. Memang benar jalan kesini agak cukup sulit karena ini adalah pengalaman pertama saya ke Wilayah Glyches. Walaupun mendadak, saya mohon kerjasamanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
No Longer A Protagonist
FantasyJika kebahagiaan hanya bisa diraih dengan tragedi, masihkah kau ingin meraihnya? Tidak. Entah sebesar apapun kebahagiaan tersebut. Seseorang yang memilih tragedi untuk meraih kebahagiaan. Bahkan sekalipun ia tahu tragedi macam apa yang akan menimpan...