~•II.0.II.III•~
“Sebenarnya selama ini kau hanya berpura-pura tidak tahu, kan?"{ ‡ ‡ ‡ }
Luzel Berville sialan.
Aku membasuh wajahku dengan handuk selagi mengirimkan pesan kepada Zevil di antara burung yang menunggu di tepi jendela.
Seluruh kegiatan yang dijadwalkan hari ini batal karena Luzel Berville akan mengubahnya. Aku tidak tahu apa yang mengganggunya tetapi hal itu membuat kami tidak memiliki kegiatan apapun hari ini. Karena itu kuputuskan untuk bertemu Zevil, lagipula dia akan sibuk sampai-sampai tidak tahu bahwa aku menghilang. Bahkan jika dia tahu, aku sudah membawa pedang yang menandakan kepergianku hari ini memang sesuatu yang direncanakan.
Lebih cepat, lebih baik. Karena ini akan menjadi transaksi yang terakhir, Zevil mencari tempat pertemuan yang cukup aman dimana para hewan bahkan tidak tahu tempat itu. Bayaran yang kuberikan sepertinya lebih berharga dari yang kuduga, karena Zevil membatalkan semua urusannya dan segera membuat jadwal untukku.
Jubah yang menutup seluruh wajah dan pakaian minimalis yang sering dipakai rakyat pada umumnya. Satu pedang yang sudah kututup dengan kain usang dan satu tas besar.
"Pedang keluarga sepertinya terlalu berlebihan. Bagaimana jika—"
Oke, ini sempurna dan tidak terlalu mencolok.
Aku mengayunkan pedang milik Rone yang selalu dia simpan di kamarnya. Pedang miliknya lebih berat, tapi didesain khusus untuk tidak memiliki simbol apapun. Walau sudah menjadi aturan kerajaan agar tiap pedang bangsawan memiliki simbol asal keluarga, aturan itu tidak berlaku untuk Keluarga Berville. Karena tidak seperti fungsi pedang bangsawan lainnya yang digunakan sebagai simbol, Keluarga Berville menggunakan pedang sebagai senjata sesungguhnya.
[Saya akan menunggu di air mancur pasar kota.]
Satu kertas itu menandakan lokasi Zevil menjemputku. Yang tersisa sekarang adalah bagaimana aku keluar, tapi masalah itu segera teratasi karena mansion Glyches bukan gedung bertingkat—itu artinya jendela tersedia sebagai pintu kedua.
Aku menarik perlahan, melempar sepatu ke bawah dan memastikan tidak ada yang memperhatikan. Dulu selalu saja ada setidaknya dua orang yang mengikutiku, tetapi untuk beberapa saat mereka cukup tenang—aku tidak merasakan apapun dan Zevil juga tidak mengatakan apapun. Namun karena saat ini kita berhubungan dengan Keluarga Adeische, risiko sekecil apapun harus dikurangi.
"Antar saya ke pasar kota."
"Baik, Nona."
Pasar kota di wilayah Glychess adalah yang terbesar di kerajaan, karena itulah mereka memegang status Duke dan diberikan wewenang untuk urusan pajak dan impor. Barusan adalah tugas yang akan jatuh ke Keluarga Berville dan saat ini sedang diambil alih oleh Oz de Luserxgh.
Karena berada di wilayah perbatasan juga, orang asing dari penjuru kerajaan berkumpul disini sehingga sulit untuk membedakan asal seseorang karena semuanya bercampur aduk. Dan tentu saja sulit untuk menemukan seseorang jika kau tidak membuat janji secara spesifik.
"Tuan putri."
Zevil menepuk pundakku di antara kerumunan orang-orang. Dia sedikit melirikku dan tertawa singkat, "Apa ini bisa disebut samaran?"
Tangannya bergerak lebih dulu sebelum mendengar jawabanku dan dia secara sepihak menarik lenganku ke sudut gang yang agak sepi lalu membalikku sehingga punggungku berada di depannya.
Zevil kemudian menunduk untuk menyamakan tingginya denganku lalu perlahan menyentuh rambutku sebelum akhirnya tersentak, "Um, bisa tolong turunkan pedangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
No Longer A Protagonist
FantasyJika kebahagiaan hanya bisa diraih dengan tragedi, masihkah kau ingin meraihnya? Tidak. Entah sebesar apapun kebahagiaan tersebut. Seseorang yang memilih tragedi untuk meraih kebahagiaan. Bahkan sekalipun ia tahu tragedi macam apa yang akan menimpan...