[11] Intrigue: Personal Service

940 57 33
                                    

Di kelas mata kuliah Politik Global Amerika Serikat, Jasmine bersama teman-teman sekelasnya sedang menunggu kehadiran dosen yang mengajar. Berhubung dosen pengampu mata kuliah ini belum berada di depan kelas, Jasmine pun menggunakan kesempatan ini untuk membuka ponsel sekedar melihat-lihat tweet terbaru yang ada di Twitter. Di waktu yang sama, Nichola yang duduk di belakang Jasmine menarik rambut yang dikuncir kuda itu. Spontan saja Jasmine berteriak karena tarikan Nichola cukup keras sampai-sampai kepalanya pun tertarik ke belakang.

"Apaan, sih, Nick? Gila lo?" omel Jasmine.

Jasmine meletakkan ponselnya di atas meja untuk membetulkan ikat rambutnya yang berantakan berkat Nichola. Pelakunya hanya tertawa jahat, lalu memanggil nama Jasmine karena ada yang ingin ditanyakan pada gadis itu.

"Hahaha, Jasmine, lihat gue dulu, deh!" kekeh Nichola.

"Males!" tolak Jasmine.

"Weh, gue mau nanya sesuatu, nih," bujuk Nichola.

"Gak penting pertanyaan lo!"

"Penting, nih. Siapa cowo yang tadi ngomong ama lo di SC?"


Deg!

Pertanyaan yang tampaknya sepele itu justru membuat Jasmine menutup mulutnya rapat-rapat. Yuki yang duduk di sebelah Jasmine, lalu menoleh ke belakang karena sepertinya Nichola tahu sesuatu.

"Eh, lo lihat kita di SC tadi?" tanya Yuki tak percaya.

Nichola menganggukkan kepalanya. "Iya, Julian juga lihat kok tadi," jawabnya.

"Apa kata Julian?"

Jasmine yang penasaran dengan apa yang Julian pikirkan saat melihatnya bersama Kevin, langsung menoleh ke belakang. Nichola mendengus kesal karena Jasmine hanya akan berpaling padanya jika itu ada hubungannya dengan Julian.

"Giliran Julian aja, baru lo lihat gue!" gerutu Nichola.

"Buruan jawab sebelum Julian balik!"

Kebetulan saat ini Julian sedang mengambil daftar hadir kelas ini di ruang kemahasiswaan. Julian memang ketua kelas untuk mata kuliah ini sehingga dia bertanggungjawab persoalan absensi dan juga proyektor untuk dosen menerangkan materi.

"Iya, iya." Nichola menggerutu, lalu ia melanjutkan kembali ceritanya. "Tadi tuh gue nanya ke Julian siapa yang ngobrol ama kalian di SC tapi Julian diam aja," lanjutnya.

"Jangan-jangan Julian jealous?" tebak Yuki.

"Eh, tapi siapa deh yang bareng lo tadi?" tanya Nichola lagi.

Jasmine terdiam karena pikirannya sedang terfokus pada satu hal. Benarkah anggapan Yuki bahwa Julian cemburu dengan kedekatannya dengan Kevin? Lalu, apa ini artinya dia dan Julian 'satu sama' karena mereka sama-sama berhubungan dengan orang lain di belakang satu sama lain?

"Kevin namanya, dia anak FH!" celetuk Yuki memberikan sedikit informasi tentang Kevin yang dia ketahui.

"Weh, anak FH gak, tuh?!" gurau Nichola.

"Hm, kalau Julian jealous, sih, gue senang, deh! Itu artinya perasaan Julian ke Jasmine udah mulai clear, 'kan? Tapi ... gue juga suka lihat Jasmine sama Kevin, mana dia terang-terangan banget nunjukin kalau dia suka sama Jasmine," cengir Yuki.

"Beneran weh itu cowok suka sama Jasmine? Anjay!"

Ketika teman-temannya bergosip tentang hubungan asmaranya yang seperti benang kusut, Jasmine Kamila hanya bisa menghela napas. Sejujurnya, dia tidak mengerti jalan pikiran Julian. Apakah pria itu benar-benar memiliki perasaan padanya, atau dia hanya mengharapkan balasan palsu dari Julian?

INTRIGUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang