[50] Intrigue: Intrigued (Final)

1.5K 72 32
                                    

"Ini bagus gak, Princess?"

Sudah tak terhitung berapa pasang baju yang dicoba Kevin dan ia memintai pendapatnya pada Jasmine. Hari ini Jasmine pergi menemani Kevin mencari jas untuk wisuda mereka yang akan digelar dua minggu lagi. Meski sudah memasuki banyak gerai pakaian, Kevin belum menemukan tuksedo yang cocok. Jasmine lelah karena terus-menerus berkeliling di mal yang besar ini.

"Bagus, kok."

Saking lelahnya berkeliling, Jasmine tidak bisa berekspresi lagi saat merespons pertanyaan Kevin. Tentu saja jawaban soulless yang diberikan Jasmine membuat Kevin cemberut. Dia tahu gadis itu tidak ikhlas dimintai pendapatnya.

"Jas, lo mah jangan asal ngomong bagus. Ini buat hari penting!" omel Kevin.

Terdengar helaan napas dari Jasmine yang duduk di sofa—untuk pelanggan bisa beristirahat. Dia tahu tuksedo itu akan dikenakan Kevin di hari penting mereka, tapi Jasmine rasa Kevin terlalu lebay. Dia saja hanya butuh satu hari untuk menentukan desain kebayanya sementara Kevin kebingungan sejak minggu lalu. Sudah berapa butik mereka kelilingi—sebelum pergi ke mal ini—tapi menurut Kevin, tidak ada setelan yang cocok di badannya.

"Bagus, Vin. Lo maunya yang gimana, sih?" lirih Jasmine.

"Yang cocok buat couple-an sama lo," ujar pria itu.

"Kalo warna hitam mah masuk semua ke baju gue, Bibi. Kalo mau yang senada, pilih warna biru dongker. Udah, kan?"

"I know, tapi tuh...."

Jasmine menutup kuping karena tidak ingin mendengar ocehan Kevin. Rata-rata tuksedo yang dicoba Kevin hampir mirip satu sama lain—yang membedakan hanyalah merek dan harganya. Jasmine tidak tahu apa yang membuat Kevin bimbang dengan pilihannya sendiri. Dia mau pergi saja!

"Vin, gue capek dan gue juga lapar. Terserah lo dah, gue gak peduli!"

Tersiksa bila harus menunda makan siangnya lebih lama lagi, Jasmine memilih bangkit dari sofa untuk pergi meninggalkan Kevin. Melihat Jasmine melangkah begitu saja meninggalkannya, Kevin pun dilanda kepanikan. Dia ingin menyusul Jasmine, tapi di tubuhnya masih melekat baju yang belum menjadi haknya.

"Jasmine, tunggu bentar gue ganti baju dulu. Jasmine!!!" teriak Kevin yang tidak mau ditinggalkan oleh Jasmine.

×

"Jangan tinggalin gue kaya gitu!"

Butuh waktu 30 menit bagi Kevin mencari keberadaan Jasmine dengan mengelilingi mal sebesar ini—karena gadis itu enggan mengangkat panggilannya. Akhirnya Kevin menemukan Jasmine sedang makan di sebuah kedai makanan yang terletak lower ground mal ini. Saat ini Kevin sudah duduk di bangku kosong berhadapan dengan Jasmine yang terlihat santai mengunyah makanannya tanpa berniat menjawab sahutan Keviansyah.

"Jas?"

Meski mendengar jelas panggilan Kevin, Jasmine tidak menghiraukan pria itu. Tentu saja Keviansyah sebal dikacangi oleh Jasmine Kamila.

"Lo mah gitu, Jas, silent treatment terooos!" cibir Kevin.

Srag!

Jasmine meletakkan sendok yang ia pegang di atas meja. Ia menatap datar Kevin yang ada di hadapannya karena kemunculan lelaki itu mengganggu makan siangnya—yang sebenarnya lebih baik disebut makan sore karena Kevin membiarkannya kelaparan sampai jam 3 sore.

"Diam, Vin! Jangan bikin selera makan gue hilang!" ucap Jasmine memperingati pria itu.

"Ya makanya jangan tinggalin gue lagi. Gue kaya anak hilang nyariin lo," balas Kevin.

INTRIGUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang