[#3 Special Chapter] Everyone's Crush

1.4K 61 9
                                    

"Bibi, aku ke toilet dulu."

Di depan Concessions XXI, Jasmine yang sedang menunggu pesanan snack untuk menemani movie date mereka kali ini, mendadak ingin buang air kecil. Ia pun izin untuk pergi ke toilet pada Kevin yang berada di sampingnya.

"Mau ditemenin?" tanya Kevin.

"Ga usah. Ngapain?" balas gadis itu. Memangnya dia anak kecil?

"Tas Baby Princess mau dipegangi?" tanya Kevin lagi.

Jasmine menggelengkan kepalanya, "Ga perlu. Kamu tunggu aja tuh makanannya. Nih, struknya!"

Jasmine menyerahkan struk yang dipegangnya pada Keviansyah kemudian barulah dia berlari menuju toilet meninggalkan Kevin sendiri di sana.

Saat ini Kevin berdiri seorang diri menunggu Jasmine kembali sambil memegangi camilan dan minuman mereka. Kurang lebih sudah 15 menit Jasmine pergi, tapi batang hidung gadis itu belum tampak kembali. Entah karena Jasmine harus mengantre di toilet atau pacarnya itu terlalu sibuk mirror selfie di dalam sana. Kevin tak tahu, yang jelas film yang akan mereka tonton akan tayang 5 menit lagi.

"Mana sih Baby Princess gue?" rutuk Kevin yang capek berdiri sendirian.

"Hai, Kak Kevin?"

Dari arah belakang, seseorang menyebutkan nama Kevin. Sontak pria itu menengok ke belakang dan mendapati seseorang yang familier di matanya.

"Oh, Sisil?"

Orang yang baru saja memanggil Kevin adalah Sisil, adik tingkatnya. Kevin tahu anak itu karena pernah ikut kelas yang sama—di saat dia harus mengulang kelas hukum administrasi negara.

"Hehe, iya, Kak. Kak Kevin apa kabar? Udah lulus 'kan Kakak?" tanya perempuan itu beramah-tamah.

"Iya, Juli kemarin wisuda. Lo sendiri udah skripsian, Sil?" tanya balik Kevin.

"Lagi skripsian nih, Kak. Oh iya, Kak Kevin sendirian ke sini?"

Kevin memandang Sisil dan camilan yang ada di tangannya secara bergantian. Bagaimana mungkin dia seorang diri kemari, tapi membeli sistagor large, popcorn caramel medium, milo dinosaurs, serta brown sugar milk? Maruk apa, pikir pria itu.

"Engga, sama orang," jawab Kevin.

"Kak Kevin, kebetulan ketemu langsung gini, boleh gak kalo aku dapat follback dari Kak Kevin? Udah lama follow instagram Kakak, tapi belum di-follback. Hehehe," ujarnya sambil tersenyum malu.

"Ah...."

Sebenarnya Kevin tahu Sisil mengikutinya di Instagram sejak gadis itu masih mahasiswa baru. Namun, Kevin sengaja tidak mengikutinya kembali karena dirinya sama sekali tidak tertarik. Ingat! Kevin hanya tertarik dengan cewek yang good-looking. Itu artinya Sisil....

"Nanti deh, lo lihat sendiri tangan gue penuh. See?" balas Kevin.

"Iya, Kak, gapapa kok. Nanti kalo Kak Kevin lupa, biar aku DM aja—"

"Ngapain DM pacar orang?" potong seseorang.

Dari belakang Jasmine yang sudah kembali dari urusannya menghampiri Kevin yang berbicara dengan orang asing. Dia cukup jelas mendengar pembicaraan Kevin bersama perempuan itu—apalagi orang tersebut mau mengirimkan pacarnya DM di Instagram.

"Pa-pacar Kak Kevin, ya?" tanya Sisil kelimpungan.

"Iya, gue pacar Kevin. Gue ga boleh dia nge-follow cewe lain, jadi jangan minta follback sama cowo gue!" tegur Jasmine.

Oh, bau-bau keributan. Rasanya Keviansyah ingin memakan popcorn di tangannya untuk memantau keributan yang dibuat pawangnya.

"E-eh maaf ya, Kak. Maksud aku cuma mau keep in contact aja—"

"Film kita udah mau dimulai, Bi, ayo!" potong Jasmine.

Tanpa memberikan kesempatan untuk Sisil berbicara, Jasmine lebih dulu mengajak Kevin untuk pergi dari tempat itu.

"Bye Sisil!" pamit Kevin seakan-akan tidak terjadi sesuatu yang buruk.

"I-iya, Kak...."

Setelah Kevin mengikut langkah kakinya sang kekasih menuju Theater 5—di mana film yang mereka tonton akan diputar—Kevin pun iseng bertanya pada wanita itu.

"Agresif banget sih, Baby Princess-ku. Kasihan anak orang," celetuk Kevin.

"Suka kamu ngobrol sama cewe tadi? Atau jangan-jangan naksir?" cibir Jasmine.

"Dih, enggaklah. Masa selera aku yang alisnya gak rata kaya Sinchan gitu?"

Semula Jasmine yang terbakar api cemburu—melihat sang pacar berbicara dengan perempuan lain—tak dapat menahan dengus tawanya. Sialan. Padahal Jasmine tidak segitunya memperhatikan Sisil, tapi bisa-bisanya Keviansyah berbicara seperti itu.

"Mulut kamu tuh, ya!" gemas Jasmine.

"Hehe. Tadi itu adek tingkat aku di FH. Biasalah, dia fans aku jadi minta follback," ujar Kevin menyombongkan diri.

"Idih, jadi mau kamu follback?" tanya gadis itu.

"Enggalah, Baby Princess. Soalnya aku pilih-pilih kalo follback orang, misalnya harus cantik gitu," balas Kevin.

"Oh .... OH?!"

Jasmine yang awalnya tidak mau berpikir panjang tercengang karena jawaban Kevin barusan. Dia melotot tajam pada pria itu karena berani-beraninya Kevin berbicara seperti itu langsung kepadanya.

"Bercanda, Princess!" cengir Kevin.

Meski Kevin mengatakan itu candaan, tapi Jasmine yang sering memantau Instagram Kevin menyadari demikian. Sepertinya Kevin memang sengaja menjadikan following Instagramnya sebagai flower garden karena hanya mengikuti kembali teman-teman wanitanya yang cantik. Contohnya Sonia dan Finny.

"Canda, canda, tapi kenyataannya memang suka follback cewe cantik. Buktinya masih aja kan kamu follow Sonia sama Finny," cibir Jasmine.

"Tapi kan mereka udah punya pacar, Princess—"

"Tetap aja kalo mereka update kamu pelototi foto-foto mereka, kan?!" rutuk Jasmine.

Sejujurnya, Jasmine tidak melarang Kevin untuk berinteraksi dengan siapa pun, terutama di media sosial. Kecuali dengan oknum seperti Sisil. Dia percaya Kevin hanya menatapnya. Namun, obrolan ini membuat Jasmine geram karena Kevin menghiasi media sosialnya sedemikian rupa.

"E-enggak, gak gitu, Princess," balas Kevin gemetar karena Jasmine mulai berapi-api.

Entahlah. Seketika Keviansyah Elvano Putra dihantui perasaan salah.

"Makan tuh followers cantik. Sekalian, unfoll aja pacar lo yang kentang ini!" rajuknya yang langsung berjalan cepat meninggalkan Keviansyah seorang diri.

INTRIGUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang