[37] Intrigue: Valentine

663 65 17
                                    

Meski perkataan Julian pada saat itu benar-benar menyakiti hati Jasmine, gadis itu berusaha tak menunjukkan kepadanya bahwa dia goyah. Jika dulu mereka menjaga jarak tetapi masih diiringi dengan sedikit keakraban, kali ini tak ada lagi interaksi di antara mereka. Toh Jasmine tidak menyembunyikan apa pun lagi karena dia telah mengungkapkan kebenaran hubungannya kepada Yuki dan Nichola. Jasmine sepenuhnya menghindari Julian bahkan memblokir kontak dan sosial medianya. Dia satu-satunya yang enggan bergaul dengan Julian, tapi Jasmine bisa mengerti bila Nichola dan Yuki masih menjaga pertemanan dengan pria itu. Contohnya hari ini, keduanya pergi untuk mendukung sidang skripsi Julian sedangkan Jasmine yang tak peduli memutuskan untuk pergi bersama Kevin.

×

Sepertinya yang biasa dilakukan, tujuan Jasmine pergi dengan Kevin siang ini untuk mengerjakan skripsi. Selama beberapa pekan belakangan, Kevin selalu menggunakan kendaraan umum bersamanya. Namun siang ini, Kevin kembali membawa civic putih kesayangannya untuk mengajak Jasmine pergi di hari yang spesial ini.

"Happy valentine day, Princess!"

Saat Jasmine membuka pintu mobil Keviansyah, dia dikejutkan dengan sebuah hadiah kecil yang Kevin tunjukkan padanya. Pocky love. Kevin memberinya kumpulan pocky yang dibentuk hati. Tambahannya, pocky yang diberi Kevin ialah rasa matcha, kesukaannya. Jujur saja kejutan Kevin yang diberikan Kevin membuat Jasmine terkesan dan dia pun berterima kasih banyak pada pria itu.

"Thank you, Bibi. Lucu, ih!"

Jasmine mengambil pocky love itu dari tangan Kevin. Ia lalu masuk ke dalam mobil dan kembali terkagum-kagum dengan pocky pemberian Kevin.

"Sorry ya cuma bisa ngasih beginian. Lo tau sendiri gue lagi miskin-miskinnya," sesal Kevin.

Penuturan Kevin barusan membuat Jasmine mengalihkan pandangannya pada pria itu. Ia tersenyum kecil melihat wajah murung Kevin yang merasa bersalah hanya bisa memberikan kado murah di hari kasih sayang ini.

"Gak kok, gini aja gue senang banget!" jujurnya.

Lantas, Jasmine mencondongkan tubuhnya ke arah Kevin. Tanpa ragu ia memberikan kecupan di pipi Kevin sebagai penghargaan atas usaha kecil pria itu.

"Happy valentine too, Bibi!"

Dan hal itu pun membuat Keviansyah senang. Setelah 4 tahun tak merayakan hari kasih sayang, hari ini dia bisa merayakannya bersama Jasmine yang ia sayang, meski dengan cara yang sederhana.

×

"Haduh, pusing!"

Kevin mengacak rambutnya frustasi melihat isi skripsinya yang tidak jelas. Semakin banyak halamannya, semakin random pula isinya. Meski dia sudah memasuki bab pembahasan, tapi Kevin masih belum yakin sepenuhnya dengan jawaban dari rumusan masalahnya sendiri. Ia berusaha bertanya kepada Bu Nadine dan Pak Rizky, tetapi mereka menyuruhnya mengerjakannya terlebih dahulu. Urusan salah atau benar, itu belakangan, ujar kedua pembimbingnya.

"Ngeluh mulu!"

Jasmine yang capek mendengar keluhan Kevin tiap skripsian menghela napas panjang. Bukan cuma Kevin yang pusing, ia juga demikian. Ditambah lagi Jasmine sudah tidak punya tempat untuk berkonsultasi selain dengan pembimbingnya. Dulu dia masih bisa berdiskusi dengan Julian, tapi sekarang...

"Pusing, Princess. Sumpah, deh!" keluhnya lagi.

"Gue juga pusing, Bi. Emang lo doang?" cibir Jasmine.

"Kalo kaya gini gue kapan sidang?" tanya Kevin frustasi.

"Semester depan," celetuk Jasmine sembarangan.

INTRIGUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang