Membakar jagung, ayam, sosis, serta beragam macam jenis makanan di malam tahun baru adalah hal lumrah. Sama halnya dengan Kevin pada malam hari ini yang menyelenggarakan pesta kecil-kecilan di halaman belakang rumahnya. Daripada menghabiskan waktu di jalanan, Kevin memilih untuk mengundang teman-temannya ke rumah untuk bakar-bakaran. Undangan eksklusif Kevin berikan kepada Anna dan Rafael, selaku best friend sejak SMA. Untuk lebih meramaikan, Kevin juga mengundang Agri yang bertugas sebagai juru bakar karena ini keahlian teman kecilnya. Namun, di antara itu semua ada orang yang paling spesial tak luput dari ajakan Kevin. Siapa lagi kalau bukan Jasmine Kamila, friend with benefits-nya yang malam ini Kevin paksa hadir untuk ikut dengannya.
"Vin, gue malu."
Sebelum masuk ke halaman belakang rumah Kevin, Jasmine mengutarakan kepadanya bahwa dia malu untuk bergabung dengan teman-teman Kevin. Sebenarnya Jasmine kenal baik dengan Agri dan dia cukup mengenal Anna, tetapi itu tidak mengurangi rasa malu Jasmine yang harus berinteraksi dengan mereka.
"Ngapain malu, sih? Gak usah malu," ujar Kevin.
"Takut awkward aja," balas Jasmine.
"Enggak, Jas. Santai aja, sih? Teman-teman gue juga baik, kok."
Sebisa mungkin Kevin mem-filter siapa saja orang yang harus dia undang ke rumahnya. Angga saja bahkan tercoreng dari daftar undangan karena Kevin tahu pria itu tak akan membiarkannya tenang. Karena bisa saja Angga melakukan sesuatu yang membuat Jasmine tak nyaman bila dia menggoda soal hubungan mereka.
"Mereka tahu soal hubungan kita?" tanya Jasmine memastikan.
"Iya, eh, enggak, sih." Kevin menggaruk kepalanya bingung. "Mereka cuma tau gue suka sama lo. Kalo soal hubungan kita yang more than friend, masih belum tau, sih ...."
"Oh, ya udah." Jasmine pun bergumam pelan.
"Jadi mau kan gabung? Ayo, dong! Mami udah beliin banyak makanan," bujuk Kevin.
Pada akhirnya Jasmine pun menyetujui ajakan Kevin ini. Dia menganggukkan kepala, lalu tersenyum kepada Keviansyah Elvano Putra.
"Oke!" ujar Jasmine.
"Kalo gitu ...." Kevin menggantung ucapannya. Ia mengulurkan tangannya pada Jasmine, lalu melanjutkan kembali perkataannya. "Ayo ke belakang!" ajak laki-laki itu.
Dengan senang hati Jasmine menerima uluran tangan itu. "Ayo!"
×
"Ehem!"
Agri berdeham keras ketika melihat Kevin dan Jasmine keluar sambil bergandengan tangan. Jasmine yang malu menundukkan kepalanya sedangkan Kevin makin tersenyum bangga karena berhasil mengajak Jasmine untuk ikut bersamanya.
"Cieeee!" celetuk Anna yang gatal untuk tidak bersuara.
"Sttt, diam kalian!" tegur Kevin.
Kevin berusaha untuk mengontrol situasi supaya Jasmine tak malu berada di antara teman-temannya. Ia menyuruh Jasmine duduk di serambi belakang rumahnya bersama Anna, sementara dia dan yang lain akan mempersiapkan sesi bakar-bakaran.
"Lo sama Anna, ya? Gue mau manggang jagungnya dulu," pesan Kevin.
"Oke," gumam Jasmine.
Sebelum meninggalkan Jasmine, Kevin pun mengusap pucuk kepala gadis itu. Baru dia menghampiri Agri dan Rafael yang lebih dulu sudah berada di tengah kepulan asap.
×
"Jasmine?"
Anna yang duduk berjauhan dengan Jasmine merapatkan jarak di antara mereka agar lebih dekat. Setelah duduk bersebelahan, Anna pun tersenyum pada Jasmine—yang dibalas oleh gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTRIGUE
ChickLitGara-gara postingan Instagram seniornya yang menunjukkan kemesraan usai sidang skripsi, Keviansyah Elvano Putra atau akrab disapa Kevin mendadak iri. Sebagai mahasiswa semester 7 yang baru memulai perjuangan skripsinya, Kevin berpikir haruskah dia m...