[35] Intrigue: Head Over Heels

651 63 9
                                    

"Hai, udah nunggu lama, ya?"

Setengah jam menunggu kedatangan seseorang di kafe, Keviansyah akhirnya bertemu dengan orang yang membuatnya siang ini datang ke tempat ini. Dilihatnya gadis cantik dengan rambut sebahu itu tersenyum manis. Hal ini membuat Kevin bergerak untuk berdiri lalu mempersiapkan kursi untuk Sonia Adeline yang siang ini mau mengadakan rapat dengannya.

"Hai, gak kok!" ujar Kevin sambil membantu gadis itu.

"Thank you," ucap Sonia tersanjung dengan sikap gentleman Kevin.

"No problem!"

Setelah sama-sama duduk dan memesan pesanan mereka, Kevin memperhatikan Sonia dengan seksama di hadapannya. Dari menjadi mahasiswa baru di Meraki sampai detik ini, dia tidak pernah membayangkan akan duduk satu meja dengan Sonia. Tak hanya itu, Keviansyah juga mendapatkan followback dan nomor WhatsApp Sonia berkat sesuatu yang menjadi alasan utama mengapa mereka berdua ada di tempat ini.

"Sekali lagi makasih banyak ya karena lo udah mau meet up sama gue. Gue beneran gak enak banget ngerepotin lo," sesal Sonia.

"Gak masalah, Cantik. Emang kebetulan aja nyokap gue punya pet shop jadi bisa bantuin penelitian lo."

Benar. Alasan kenapa Kevin bertemu dengan Sonia adalah urusan penelitian. Saat itu Sonia mencari narasumber untuk skripsian. Dia butuh objek penelitian yaitu salah satu pet shop yang ada di Jakarta, hal ini yang membuat Kevin tergerak membalas story Sonia pada saat itu.

"Makan hari ini biar gue yang traktir ya untuk ngebalas—"

"Oh, no, no. Gak gitu, dong. Gue yang bayar!" potong Kevin.

"Ah, tapi...."

"Gak masalah, Nia. Masalah bayar membayar itu urusan cowok. Lo duduk tenang aja nikmati makanan lo, oke?"

Sonia pun tersenyum kecil karena dia tak menyangka Kevin benar-benar se-gentleman itu setelah bertemu langsung. Dia pikir Kevin hanya bermodal muka ganteng berdasarkan Instagram-nya. Ternyata Kevin is more than that. Menarik!

"Thank you, Kevin!"

"Sama-sama, Nia."

×

Setelah membalas soal skripsi Sonia, kedua orang ini menikmati makanan mereka dengan khidmat. Kevin sesekali melirik gadis yang tengah memotong steak di hadapannya. Dilihatnya sosok cantik itu yang membuat kakinya gemetaran di bawah. Hal ini membuat Kevin penasaran. Apa ini rasanya jadi Julian? batinnya.

"Nia, is it okay if I ask you something?" tanya Kevin ragu-ragu.

"Boleh. Nanya apa, Vin?" respons Sonia.

"Lo kenal Julian anak HI?"

Tangan Sonia berhenti bergerak ketika mendengar nama yang tak asing itu. Ia menatap Kevin di hadapannya lalu tersenyum kecil sebagai tanggapan atas pertanyaannya barusan.

"Ke-kenal, kan?" tanya Kevin lagi.

"Iya, kita teman," jawab gadis itu.

"Oh teman ... cuma teman doang?"

Kevin mencoba menggali lebih dalam hubungan Sonia dan Julian. Dia penasaran dengan kedekatan kedua orang itu. Apalagi secara tidak langsung kehadiran Sonia yang membuat Julian mencampakkan Jasmine.

"Iya, cuma teman magang, kok. Sesekali jalan kalo gue bosan," balas Sonia.

"Lo bukannya pacaran ya sama dia ... eh, sorry, maksud gue—"

INTRIGUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang