[12] Intrigue: Saturday!

707 56 23
                                    

Sabtu ini menjadi hari yang tak biasa untuk Keviansyah Elvano Putra. Jika biasanya di akhir pekan lelaki berusia 20 tahun itu lebih memilih untuk tidur hingga siang karena semalam suntuk maraton menonton drama Korea, berbeda dengan Sabtu ini. Hari ini Kevin bangun pagi demi mempersiapkan dirinya untuk jalan-jalan dengan Jasmine Kamila.

"Tumben udah bangun, Dek?"

Hardi yang duduk di ruang tamu menonton liputan pagi terheran-heran melihat adik bungsunya sudah bangun. Kevin tak bersuara, dia hanya tersenyum penuh arti pada Hardi lalu melangkah pergi untuk berolahraga sejenak. Berhubung sekarang masih pukul 8, Kevin bisa melakukan work out sebentar demi kebugarannya. Karena itu, Kevin segera bergegas ke teras belakang rumahnya—tempat peralatan gym pribadi keluarganya diletakkan.


Di depan cermin, Kevin mempersiapkan dirinya untuk jalan bersama Jasmine. Ia menyisir rambutnya yang sudah dipoles pomade dengan rapi. Tak lupa, Kevin memastikan bahwa OOTD-nya hari ini terlihat sempurna. Kaos putih polos, celana denim, dan hoodie abu-abu. Bawahannya nanti akan Kevin padukan dengan run star hike keluaran Converse x JW Anderson—hasil menjarah milik Hardi. Meski terlihat sederhana, ini dia boyfriend look yang Kevin tahu digemari para wanita muda. Ini adalah senjata Keviansyah untuk merayu Jasmine dan menunjukkan padanya bahwa dia itu lebih tampan daripada Julian.

"Oke sip. Sekarang tinggal chat Jasmine lagi!"

Keviansyah Elvano Putra
Udah siap? ☺️
Gue jemput kalo udah

×

Baru saja Jasmine selesai memoleskan blush on di pipinya, tiba-tiba ponselnya di atas meja rias tergetar karena sebuah pesan baru saja masuk ke handphonenya. Usai meletakkan brushnya di tempat semula, barulah Jasmine mengecek pesan yang baru saja diterimanya. Ketika dia melihat nama si pengirim pesan adalah Kevin, Jasmine membatin. Sudah dia duga, pasti yang menghubunginya adalah Kevin. Berhubung dirinya sudah siap untuk pergi, Jasmine pun membalas chat dari Kevin untuk mengkonfirmasi pergerakannya.

Jasmine
Udah tapi gue tunggu di depan gerbang komplek aja.
Bokap gue ada di rumah

Gulp...

Kevin menelan air ludah saat membaca jawaban Jasmine. Ternyata ayah Jasmine sedang tidak dinas sehingga beliau ada di rumah. Kalau sudah seperti itu, maka Kevin pun lebih memilih mencari aman. Dia akan menunggu Jasmine di depan gerbang perumahan Green House daripada menjemput Jasmine ke rumah seperti manusia yang akan membiarkan dagingnya dicabik-cabik oleh harimau di dalam sangkar.

×

"Jasmineeeee!"

Kevin melambaikan tangannya saat melihat Jasmine berjalan ke arahnya. Pak Dadang yang akhirnya tahu kenapa Kevin memarkir mobilnya di parkiran kios, menegur pemuda itu—sekaligus menggodanya.

"Mau pacaran ya, Den Kevin?"

Wajah Kevin tersipu karena pertanyaan Pak Dadang. Apakah dia terlihat seperti akan berkencan dengan Jasmine? Oh, Kevin juga ingin berpikir ini adalah kencan, tapi jika niatnya dicium oleh Jasmine, gadis itu mungkin akan memberontak dan membatalkan acara mereka.

"Enggak, Pak. Kita temenan doang," jawab Kevin.

"Temen atau temen? Kemarin bilangnya mau ke rumah gebetan, jangan-jangan Neng Jasmine?"

INTRIGUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang