[28] Intrigue: Achievement Reward

660 67 14
                                    

"YESSSS!"

Baru saja keluar dari ruang dosen, Keviansyah Elvano Putra bersorak gembira karena baru mendapatkan acc dari Pak Rizky. Sungguh, ini adalah pencapaian yang tinggi karena Kevin akan menjadi mahasiswa Hukum Internasional pertama di angkatannya yang maju ke tahap seminar. Anna dan Rafael sangat iri sehingga mereka tidak bisa berhenti menatap Kevin dengan sinis—karena mereka tidak menyangka bahwa di antara mereka bertiga, Kevin yang lebih dulu melaksanakan seminar proposal.

"Yes, gue sempro! Lo pada kapan?" ledek Kevin.

Kevin mencium lembar proposalnya yang sudah ditandatangani kedua pembimbingnya. Hal ini membuat Anna dan Rafael semakin kesal karena keangkuhan sahabat mereka.

×

Semua itu terwujud berkat tekad Kevin yang kuat dan juga bantuan dari Hardiansyah Ellar Putra. Kevin berinisiatif untuk berkonsultasi dengan abangnya, setelah mendapatkan acc dari Bu Nadine. Tentu saja, Hardi dengan senang hati membantu Kevin dalam hal akademik. Anak sulung Vera itu membantu adiknya memperbaiki tulisannya yang berantakan. Maklum, Hardi sudah menyandang gelar magister, dan tahun depan berencana mengambil program doktor di sela-sela kesibukan bisnis keluarganya—sehingga sudah menguasai penulisan karya ilmiah. Alhasil, berkat bantuan Hardi, Kevin langsung mendapat lampu hijau dari Pak Rizky—yang bertanggungjawab dengan penulisan—di hari pertama bimbingan serta menyetujui Kevin untuk mendaftar seminar proposal.

"Gak usah sombong. Gak lulus sempro baru tau rasa," dumel Rafael.

"Jiah, syirik. Hahaha. Gak ada sejarahnya di PK kita ada orang gagal sempro atau sidang," kikih Kevin.

Entah karena kasihan atau karena dosen di program peminatannya terlalu baik, tidak ada riwayat mahasiswa gagal di dua tahap krusial ini. Paling-paling mereka hanya diberikan revisi major untuk memperbaiki kesalahan mereka. Beda dengan program kekhususan lain yang punya drama sendiri tentang kegagalan seminar, bahkan sidang!

"Jingan, sombong bener. Udah, ah, Raf, mending kita pulang aja!" ajak Anna.

Enggan menyaksikan arogansi Keviansyah, Anna mengajak pacarnya cabut dari kampus. Kevin sendiri tidak memperdulikan penderitaan kedua orang itu. Ia juga memilih pulang dan merayakan pencapaiannya.

×

"Princess, guess what?"

Melalui sambungan telepon, Kevin mengajak Jasmine bermain tebak-tebakan. Tentu saja, hal ini membuat Jasmine yang sedang berbaring di tempat tidur sambil mengetik skripsinya kata demi kata, mengerutkan kening.

"Tebak apaan?" tanya Jasmine.

"Tebak, dong. Good news, nih!"

Malas memikirkan kabar baik apa yang ingin disampaikan Kevin, Jasmine pun menyegak kata-kata pria itu.

"Gak peduli," kata perempuan itu.

"Jahatnya ...."

Jasmine hanya tersenyum kecil mendengar rintihan Kevin dari seberang sana. Tentu saja, dia hanya bercanda.

"Good news apa? Gue gak mau nebak, mending langsung dikasih tau," ujar Jasmine.

"Gue udah bisa daftar sempro! Keren, ga?"

Sesaat Jasmine Kamila terdiam mendengar kabar dari Kevin barusan. Wow... proposal Kevin disetujui? Jasmine kehilangan kata-kata karena tidak menyangka Kevin akan begitu ligat menyusun proposal skripsinya. Padahal pekerjaan sehari-hari Kevin yang diketahui Jasmine hanyalah mengganggu ketenangannya.

"Keren juga lo," gumam Jasmine memuji pencapaian Kevin.

"Siapa dulu, dong? Keviansyah Elvano Putra!"

INTRIGUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang