10 : Flashback

105 15 0
                                    

Zuhra menjatuhkan badannya di atas ranjang. Pikirannya hanyut ditemani dengan suara angin. Ia memejamkan matanya, mencoba untuk terlelap. Namun, sial! Dia tidak bisa tidur.

"Afwan, lelaki diciptakan bukan untuk menyakiti perempuan, tapi untuk melindunginya"

Perkataan lelaki misterius tadi, kembali terputar di pikiran Zuhra. Pikirannya tak bisa lepas dari Axcel, pacarnya.

Sudah hampir tiga tahun dia berpacaran, dan sudah setahun Axcel berubah. Sikap Axcel yang awalnya romantis kini perlahan berubah.

"Kemana aja?" Tanya Ara to the point membuyarkan lamunan Zuhra

Zuhra yang melihat kedatangan Ara dibuat takut, mana mungkin ia bilang bolos pasti Ara sudah menceramahinya.

"Eh- i-itu tadi gu-gua ke wc bentar, hehe" ucap Zuhra kikuk, disertai cengiran khasnya.

"Masa?" balas Ara tak percaya, ah.. sekeras apapun Zuhra berbohong dari Ara, dia pasti akan ketahuan!

"I-iya kok ora--" ucapan Zuhra terpotong

"ASSALAMUALAIKUM EPRIBUDIHMAN!!" Seru Kara sambil bersiap untuk rebahan

"Eh, Kay mana?" Tanya Zuhra sesudah membalas salam

"Ouh, Kanaya.. katemu ama bapaknya dia" ucap Kara santai

Kanaya ialah anak dari Ustadz Rahman, salah seorang pengajar di pesantren ini.

"Oualah begindang" balas Zuhra, tak ingin menyia-nyiakan kesempatan karena Ara lupa, Zuhra pun langsung membuat pernyataan random.

"Eh tau gak, kemarin ustadzah Syafa ngajar loh, btw lu beli gelang dimana Kar? Eh anak kamar sebelah kayaknya sekelas ya ama kita" ucap Zuhra membuat Ara dan Kara menatapnya heran

**

BRUK!

Zuhra menaruh buku diatas meja. Tumpukan buku yang sangat banyak yang berhasil mengalihkan pandangan Ara.

"Banyak banget, mau diapain?!" Tanya Ara

"Blender, goreng, panggang, rebus, kukus!" Balas Zuhra ngawur

Ara tak menggubris, dia tau bahwa Zuhra memang sangat menyukai novel.

"Ra entar malem jangan lupa stor mufradat ke gua, sekalian gua simak hafalan lu" ucap Ara

"Kenapa gak besok aja?!" Tanya Zuhra

"Makanya jangan sering kabur-kaburan, gak tau info kan!" Balas Ara membuat Zuhra nyengir kuda

**

Sepagi ini orang-orang mulai membersihkan setiap ruangan, tak terkecuali Zuhra. Saat ini ia sedang membantu Ara menghias aula yang nantinya akan di adakan acara maulid disini. Pesantren Izzuddin ingin mengadakan maulid malam ini, semua santri baik lelaki maupun perempuan sedang sibuk mengurus semua kepentingan. Sungguh meriah acara disini. Banyak acara yang akan diadakan, Zuhra rasa acaranya akan berlangsung sangat lama, namun mengasyikkan. Melelahkan, satu kata darinya.

Setelah membantu Ara, Zuhra memutuskan untuk istirahat sebentar. Ia duduk menatap aula yang kini sudah selesai ia hias, kebanggan tersendiri untuknya. Netra nya terhenti ketika seseorang datang, itu Kanaya. Ia memakai gamis berwarna hitam dengan hijab navy yang membuatnya bertambah cantik. Dan jangan lupakan Kara yang berada disampingnya dengan gamis putih polos, dengan hijab senada.

"She is damn beautiful!" Gumam Zuhra dalam hati

"Bengong mulu, mikirin gua ya?" Ucap Ara membuat Zuhra kaget

Untuk Alana HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang