20 : Xavier mana?

118 19 1
                                    

Hari ini adalah hari jumat, hari yang paling Zuhra tunggu-tunggu. Kenapa? Karena hari ini semua santri baik perempuan maupun laki-laki sedang tidak ada jam belajar, alias libur!

Zuhra merebahkan tubuhnya di kasur. Seperti kebiasaanya, rebahan. Namun, hal itu tak berlangsung lama tatkala Ara datang sambil membawa keranjang pakaian kotor.

"Yuk anter pakaian kotor" ajak Ara

"Entar aja.. males nih" balas Zuhra sambil memejamkan mata

"Lu cuman nganter pakaian kotor doang Ra! Bukannya nyuci, cuman ngasih baju kotor ke laundry doang juga" ucap Ara

"Ih, bisa entar! Mendingan sekarang kita ke perpus yuk!" Ajak Zuhra yang langsung membuat Ara tergiur

Disinilah mereka berdua sekarang, perpustakaan. Zuhra sedang mencari buku anatomi dan sebagainya, sedangkan Ara sedang mencari buku yang bahkan Zuhra sendiri tak tau apa namanya. Bayangkan, Ara mengambil buku dengan bahasa Arab.

"Itu mah baca buku serasa baca qur'an" gumam Zuhra

"Yuk calon dokter!" Ajak Ara setelah melihat buku yang berada ditangan Zuhra.

**

Sepagi ini Zuhra sudah berulang kali mondar-mandir area pesantren. Sebentar lagi akan diadakan lomba 17-an di pesantren ini. Lomba yang memang sering diadakan, hanya acara kecil-kecilan saja. Hari ini Zuhra memakai hoodie putih dan rok plisket, tak terlalu ribet karena hari ini dia akan sibuk.

"Assalamualaikum Akhi Salman, ini nama santri yang mau ikut lomba. Pendaftarannya juga udah ditutup, dan panitianya juga udah pada bubar" jelas Zuhra panjang lebar sambil memberikan kertas kepada seorang lelaki dengan bersurban.

"Syukran" ucap lelaki itu singkat, dan langsung bergegas meninggalkan Zuhra.

"Afwan" balas Zuhra

Zuhra bergegas menuju lapangan pesantren, selama di perjalanan banyak adik kelas yang menyapanya ramah.

"Assalamualaikum Ukhti Zuhra" ucap seorang santri yang langsung dibalas oleh Zuhra

Sudah dibilang bukan? Zuhra sebenarnya ramah kepada siapapun, tapi tidak dengan orang yang memang mencari masalah dengannya.

BYUR!

Tiba-tiba air membasahi tubuh Zuhra, pakaian yang semula putih kini berubah menjadi hitam karena terkena air itu. Zuhra pikir itu air bekas pel-an , karena warna dan baunya sama seperti waktu Zuhra tak sengaja menyiram air itu kepada Xavier waktu itu.

"Eh-- maaf Ra, gak sengaja" ah.. ternyata orang itu adalah Kara!

Zuhra ingin marah, namun tak bisa. Sekuat tenaga dia menahan amarahnya. Kara adalah anak baik, tak mungkin dia sengaja berbuat itu. Pikir Zuhra_

"Iya gak apa-apa kok, lain kali hati-hati ya.." balas Zuhra dan langsung berlari menuju kamar untuk berganti pakaian

Di perjalanan banyak santri yang melihat Zuhra, tatapan mereka penuh dengan keheranan. Pasalnya tadi mereka melihat Zuhra masih dalam keadaan baik-baik saja. Zuhra yang merasa tak nyaman karena tatapan mereka menambah kecepatan berlari. Namun, langkahnya terhenti ketika salah seorang santri bertanya keadaannya.

"Ukhti kok bisa gini?" Tanya Kayla, adik kelas Zuhra dan juga adik kandung Kanaya.

"Kurang hati-hati hehe" balas Zuhra dengan cengiran khasnya dan kembali berlari

"LAIN KALI HATI-HATI UKHTI ZUHRAAA!!" Teriak Kayla yang hanya Zuhra balas dengan anggukan, sebenarnya tak perlu teriak, sebab Zuhra masih berada lima langkah dari Kayla.

Untuk Alana HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang