Zuhra menutup telinganya jengah. Ia harus segera memasang kuping tebal, lantaran Ara yang sedari tadi tak henti-hentinya menasihati dirinya.
"Bentar lagi tuh ujian Ra! Kalau lu terus kabur-kaburan gimana pas ujian coba?! Mau jawab apa lu hah?!" Tegas Ara yang sedari tadi tak henti-hentinya mengoceh
Zuhra bersumpah, jika saja sahabatnya ini memiliki baterai di mulutnya pasti sudah Zuhra cabut sedari tadi.
"Lu denger gak sih apa yang gua bilang?!" Tanya Ara kesal, lantaran sedari tadi Zuhra tak menghiraukannya.
Zuhra hanya berdehem, membuat Ara sedikit geram. Karena tak ingin berlarut dalam kekesalan Ara akhirnya membawa Zuhra menuju masjid. Zuhra yang ditarik lengan kanannya pun hanya bisa pasrah, berharap tidak akan terjadi apa-apa.
Ara duduk sembari membawa al-qur'an dan kitab, Zuhra yakini itu adalah kitab tanpa baris. Membosankan, pikir Zuhra.
"Coba baca!" Tegas Ara, Zuhra pun menurut membaca al-qur'an tak susah baginya.
Karena Zuhra sering datang kerumah neneknya Arkan untuk belajar mengaji. Sudah dipastikan Zuhra tidak bisa bolos, karena neneknya Arkan terkenal dengan kegalakan nya. Wajah yang sudah keriput ditambah rotan yang tak pernah absen menemani, semakin menambah kesan menyeramkan pada wanita itu.
"Tabarakasmu rabbika zil-jalali wal-ikhram."
"Sadaqallahuladzim"
Zuhra menutup al-qur'an berwarna coklat tanpa arti tersebut. Dia tersenyum bangga ketika menyelesaikan bacaannya. Tak begitu susah
"Senyam-senyum mulu! Artinya tau gak?" Tanya Ara membuat Zuhra menggaruk kepalanya dengan tambahan cengiran khasnya
"Heheh engga" balas Zuhra cengengesan
"Jadi gini Ra, isi kandungan surah Ar-Rahman dominan tentang betapa baiknya Allah kepada hamba-hamba Nya, dimana Allah memberikan kenikmatan di dunia dan di akhirat. Dalam surah ayat ke 33 Allah memberitahukan betapa pentingnya ilmu. Kita dituntut untuk mempelajari ilmu dunia maupun akhirat" ucap Ara membuat Zuhra mengangguk paham
"Fab'iayyi ala'i rabbikuma tukazziban. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan? Tanpa kita sadari, Allah swt telah memberikan kita nikmat yang amat sangat banyak. Dari mulai kesehatan sampai hal-hal kecil sekalipun. Coba bayangin aja, kalau oksigen yang selama ini kita hirup, sekali tarikan nafas harus bayar berjeti-jeti apa yang bakal terjadi?" Sambung Ara membuat Zuhra membulatkan matanya
"M-mati dong.." balas Zuhra ragu
"Itu baru oksigen, belum yang lain. Lantas apa yang patut kita banggakan? Jabatan, harta, atau bahkan kenikmatan dunia yang lain? 'Kullu man a'laiha faan, wa yabqaa wajhu rabbika zuljalaali wal ikraam.' Semua yang ada dibumi itu akan binasa, tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." Ucap Ara membuat Zuhra tertegun mendengarnya
"Masya Allah, Allah baik ya" balas Zuhra tanpa sadar
"Kita nya aja selaku manusia yang kadang lupa akan semesta. Ketika dibawah suudzon, eh pas diatas sombong" balas Ara, dan Zuhra mengangguk takzim.
"Pertanyaannya! Berapa kali kalimat Fab'iayyi ala'i rabbikuma tukazziban di ulang dalam surah Ar-Rahman?" Tanya Ara membuat Zuhra membelalakkan mata
Zuhra tak tau bahwa setelah ini, Ara akan memberikan pertanyaan. Dengan tergesa-gesa Zuhra menghitung ayat yang berbunyi sama seperti soal.
"31 kali!" Seru Zuhra senang
"Good job! Kalau ayat 46 sampai 76, Allah menjelaskan tentang apa?" Tanya Ara lagi, namun kali ini tak ada respon dari Zuhra
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Alana HIATUS
Fiksi RemajaNew version :) ** Terlepas dari kecelakaan maut dua tahun silam, pasukan In the Sky masih hidup dengan bayang-bayang pertanyaan siapa pelakunya? Kasusnya memang sudah ditutup, tapi meninggalkan berbagai penyesalan yang tak pernah usai. Zuhra, gadis...