Seperti biasa, ketika Ara pulang dari pesantren, pasukan In the Sky berziarah ke makam ibunda Ara.
Setelah selesai ziarah, pasukan In the Sky meluncur ke mall untuk berbelanja keperluan nanti. Mereka akan mengadakan bakar-bakar nantinya.
"Kalau difikir-fikir kita udah lama ya gak fotbar" ucap Rana, hari ini dia tak ada urusan apapun.
"Iya bener, fotbar yuk di photobooth" balas Zuhra
Mereka pun akhirnya menuju studio foto.
"Arya woi! Lu lakik masa pake beginian, malah warna pink lagi" tegas Rana, Arya yang sedari tadi ngotot ingin pakai bando warna pink pun hanya bisa pasrah
📸
Setelah selesai foto bareng, mereka pun mulai belanja keperluan untuk nanti malam.
Arya memasukkan obat nyamuk ke dalam keranjang belanjaan mereka, Zuhra yang melihat itupun langsung mengamuk.
"Heh Arya selokan anaknya Pak Farhan!" Tegas Zuhra
"Iya Zuhra elengna Rayhan anaknya pak Rayhan" balas Arya tak mau kalah
"Ngapain lu masukin obat nyamuk ke sini pinter?" Tanya Zuhra malas
"Untuk menyeimbangkan ekosistem" balas Arya
"Ekosistem bapak mu, tarok kita cuman mau bakar-bakar bukan camping" kesal Zuhra, ya penyakitnya kumat.
Setelah mendengar ocehan Zuhra, mau tak mau Arya menaruh kembali obat nyamuk ke tempat semula, lalu beralih mengambil deterjen.
"Heh ngapain lu ngambil deterjen? Jangan bilang lu mau nyuci pas kita lagi bakar-bakar" kali ini bukan Zuhra yang berbicara tapi Rana
"Suudzon lu! Emak gua nitip" balas Arya tak mau disalahkan
"Emak yang mana?" Tanya Shana, memang Arya adalah anak broken home, Pak Farhan menikah untuk kedua kalinya setelah ditinggal ibu kandung Arya.
"Emak tiri gua" balas Arya
Zuhra yang kesal langsung menjitak kepala Shana.
"Lah gua salah apa? Gua kan cuman nanya"
**
Malam hari di Kompleks Cakrawala, para pasukan In the Sky bersiap-siap untuk bakar-bakar. Para perempuan sedang menyiapkan makanan, sedangkan para laki-laki sedang menyiapkan api.
Mereka membuat acara itu di markas pasukan In the Sky, yang jaraknya tak jauh dari rumah mereka masing-masing."Tanam-tanam ubi, tak perlu di baja, yuk kita lari abis bakar daging" ucap Arya mulai tak waras
"Heh, kalau lari gimana apinya? Mau kebakar ni markas?" Kesal Zuhra
"Sabar bu belum selesai lagunya" balas Arya
"Tanam-tanam ubi, tak perlu di baja, Zuhra gak balik pondok, kita senang tak terkira" ejek Arya membuat Zuhra memukulnya dengan keras
Setelah semua makanan yang ingin dibakar selesai, acara yang paling ditunggu-tunggu pun dimulai.
"Jagung dulu, terus baru sosis" ucap Rana, dia memang penyuka jagung
"Iyain aja biar cepet" balas Arya
Kini mereka sedang duduk menikmati jagung bakar buatan mereka sambil ngobrol santai.
"Zuhra pernah dikejar orgil" Andi yang sedari tadi diam mulai membuka suara
"Parah woi! Sampe ngompol dia" balas Arya sedangkan Zuhra memutar bola mata malas
"Arya pernah kecebur di got" balas Zuhra tak mau kalah
"Rana pernah rusakin komputer lab" ucap Ara sambil tertawa renyah
"Andi pernah kesurupan reog" balas Arya ngawur
"Reog apaan kagak pernah woi! Ngidam-ngidam lu" balas Zuhra tak karuan, sedangkan Andi hanya tertawa kecil
"Ara pernah ngilangin bola basket, ya.. walau gak sengaja yang kena satu kelas" balas Rana membuat yang lain tertawa mengingat itu
"Shana lemot" ucap Arya membuat yang lain tertawa, sedangkan Shana hanya diam tak mengerti.
Keasyikan mengobrol hingga mereka lupa akan api yang terus membara.
"Heh api-api woi!" Teriak Zuhra membuat semua orang menoleh, namun percuma karena api sudah merajalela.
"WOI KEBAKARAN!" Teriak Arya membuat semua orang bertambah panik
"TELPON POLISI TELPON POLISI CEPETAN!" Teriak Shana
"POLISI JANTUNGKU EH JANTUNG MU! PEMADAM WOI PEMADAM!" Teriak Arya dan langsung menelpon pemadam kebakaran
"HA--HALO IYA DISINI KEBAKARAN" panik Arya
"DI--DIMANA INI DIMANA WOI!" Teriak Arya panik, Zuhra yang kesal pun langsung mengambil benda pipih milik Arya.
"DI KOMPLEKS CAKRAWALA JALAN NOMOR 3 DI JAKARTA INDONESIA GARIS KHATULISTIWA BENUA ASIA 6 LU-11 LS 95 BT-141 BT BELOK KIRI ABIS SEKOLAH SMA AKSARA"
"TOLONG PEMADAM NYA YANG GANTENG" sambung Zuhra, disaat genting seperti ini dia
masih sempatnya memilih pemadam"PANGGIL WARGA YANG LAIN!" Teriak Zuhra sesudah memutuskan sambungan telepon
Orang tua pasukan In the Sky dan warga pun berkumpul di markas. Sandra ibunda Rana langsung memeluk Rana dengan erat, Dian ayah Shana langsung bertanya keadaan putrinya.
"Kamu gak apa-apa kan Shan?" Tanya Dian
"Gak kenapa-kenapa sih yah, cuman bingung aja gitu kenapa tiba-tiba kebakaran" balas Shana membuat yang lainnya memutar bola mata malas
Andra abang Andi langsung bertanya keadaan sang adik, ayah dan ibu Andi memang sedang tugas di luar kota.
"Kok bisa kebakaran sih Ra?" Tanya Yana yang hanya Zuhra balas dengan cengiran
"Ara gak kenapa-kenapa kan?" Tanya Yana panik
"Gak apa-apa kok bun, gak ada yang luka, kita semua kan pernah lomba antar kompleks dulu" balas Ara, memang pasukan In the Sky pernah mengikuti lomba keselamatan saat sekolah dasar dulu.
Tak lama mobil pemadam pun datang dan memadamkan api, hanya butuh waktu 1 jam hingga api benar-benar padam. Dan sesuai keinginan Zuhra, pemadam nya ganteng-ganteng!
*****
11 November 2021 revisi 13 desember 2021
Kita harus tau cara memegang payung untuk orang lain.
- Zhong Chenle
*****
JANGAN ADA PLAGIAT DI ANTARA KITA!
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Alana HIATUS
Fiksi RemajaNew version :) ** Terlepas dari kecelakaan maut dua tahun silam, pasukan In the Sky masih hidup dengan bayang-bayang pertanyaan siapa pelakunya? Kasusnya memang sudah ditutup, tapi meninggalkan berbagai penyesalan yang tak pernah usai. Zuhra, gadis...