27 : Kanash dan Nadi

70 11 0
                                    

Cuaca yang cerah, udara yang menyejukkan, pemandangan hijau yang dominan membuat siapapun senang menetap disini. Seperti halnya para pasukan IN THE SKY, hari ini tepat satu hari sebelum Ara menikah rencananya mereka akan pergi ke makam ibunda Ara dan makam Chintya.

Sepagi ini mereka sudah sibuk, kemarin sore mereka memutuskan untuk menginap di nagara atas keinginan bersama. Para orang tua sedang sibuk mengurusi pengajian yang akan diadakan sore ini.

"Kita berangkat ya buk Sulis, pak Setya" ucap mereka tak bersamaan

"Iya hati-hati!" Ucap buk Sulis dan pak Setya kompak.

Mereka pun mulai berangkat menuju makam Chintya terlebih dahulu, karena dari nagara makam Chintya lebih dekat dari pada makam ibu Ara. Setelah sampai mereka langsung terdiam, tak ada yang membuka suara. Sepertinya mereka sedang berbicara di dalam hati.

"Hari ini, mungkin waktu yang tepat!" Gumam Rana dalam hati, sangat tersirat akan kemarahan.

Setelah berdoa untuk mendiang sahabat mereka, kini para pasukan IN THE SKY akan tancap gas menuju makam ibu Ara. Sama seperti sebelumnya, mereka masih tetap diam. Tak ada yang membuka suara, berdoa dengan khusyu nya.

"Mama Laya, Zuhra sama temen yang lain udah pada lulus loh! Bentar lagi bakal kuliah, doain kita ya mama Laya!"  Gumam Zuhra dalam hati, setelah itu mereka pun beranjak untuk pulang.

"Mau ikut gua?" Tanya Rana membuat yang lain mengernyit bingung

"Kemana sis?" Tanya Arya, Rana tak menjawab ia menyuruh Andi untuk pergi ke sebuah tempat yang sudah Rana beritahu ke Andi.

"Ngapain ke sana?" Tanya Zuhra

"Ketemu seseorang" balas Rana

*****

Hampir tiga jam mereka habiskan dijalan, hingga akhirnya mereka tiba disebuah studio musik lama.

"Ran, beneran ini tempatnya?" Tanya Andi tak percaya, Rana tak menjawab ia memilih turun dan langsung masuk ke dalam. Para pasukan IN THE SKY yang melihat itu langsung mengikuti Rana.

"JELASIN!" Tegas Rana

Para pasukan IN THE SKY mengernyit bingung, kenapa dengan Rana?
Detik berikutnya Adit dan beberapa pemuda lainnya datang. Raut wajah mereka yang tak bisa diartikan membuat para pasukan IN THE SKY mengernyit bingung melihatnya.

"Gua minta maaf" ucap Adit dengan nada penuh penyesalan, membuat yang lain tak paham, kecuali Rana.. raut wajahnya penuh dengan amarah.

Adit mulai bercerita...

FLASHBACK ON

Suara knalpot menggema memecahkan kesunyian, para pasukan the start membelah jalanan melewati jalan raya. Seorang pemuda yang diketahui ialah ketua dari gang tersebut ada dibarisan paling depan, gitar yang dibawanya menambah kharisma yang ada didalam dirinya. Walau dia memakai helm, masih sangat terlihat kegantengan yang ada di dirinya. Dia menambah sedikit kecepatannya, diikuti oleh temannya yang lain. Salah satu temannya yang juga memakai helm dan jaket yang membuat kharisma di dalam dirinya terlihat jelas. Dia Adit, dan ketua dari gang tersebut adalah Xavier Izkandar Zeeshan, mereka memanggilnya Kaess. Adit sangat suka mengikuti gaya Kaees, ya.. Adit adalah penggemar sekaligus teman baru bagi Kaees.

Kini mereka melewati SMA yang diketahui ialah SMA Aksara. Adit menambah kecepatannya, membuat Kaees tertinggal dibelakang. Seorang gadis dengan mata sipit menatap takjub apa yang dilihatnya, hingga berjalan cepat meninggalkan teman-temannya di belakang. Naas, Salah satu pengendara tak bisa mengontrol kecepatannya dan...

Untuk Alana HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang