31.PDKT

1.5K 82 24
                                    

"Definisi cinta sesungguhnya adalah tidak harus bersama, tapi selalu mendo'akannya."
-Farrelino Alkasha-

------------------------------------------------------------------------

Happy Reading!!

Detik menjadi menit, menit menjadi jam. Pagi menjadi siang, dan siang menjadi sore. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. Kini jam telah menunjukkan pukul 16.00 sore.

Sudah satu jam berlalu sejak bel pulang sekolah berbunyi, tapi Devano CS belum juga beranjak pergi meninggalkan sekolah. Keempat sejoli itu memutuskan untuk bermain basket, sekedar mengisi waktu luang.

Mereka terlalu malas untuk pulang lebih awal, maka dari itu, keempat cowo populer itu memilih untuk bermain basket sebentar.

Terhitung sudah satu jam mereka bermain. Peluh membasahi dahi dan sekujur tubuh mereka. Menambah kesan col yang mampu membuat kaum Hawa menjerit dibuatnya.

"Stop, kita break dulu sebentar," Titah Devano yang sudah merasa lelah.

Mendengar perintah dari sang ketos membuat ketiga temannya mengangguk setuju dan berjalan ke pinggir lapangan.

"Huh, cape banget gue," Keluh Farrel mengibas wajahnya dengan tangan.

"Lemah banget lu, baru segitu doang udah cape. Gimana kalau tanding beneran, udah tepar duluan kali." Seloroh Daniel yang mendapat tatapan permusuhan dari Farrel.

"Berisik lu berdua." Sela Nathan sensi.

Devano tak menghiraukan celotehan ketiga sahabatnya itu. Ia memilih untuk menepi dibawah pohon, sedikit menjauh dari cecurut-cecurutnya.

"Gue punya tebak-tebakan," Ucap Farrel random.

"Apaan?" Respon Daniel menanggapi.

"Kenapa ginjal manusia ada dua?" Tanya Farrel membuat kedua temannya berfikir.

"Karena kalau satu ntar jomblo kaya lu." Jawab Devano asal.

"Sialan lu, van." Farrel melempar Devano dengan botol air mineral yang sudah kosong. Tepat mengenai jidat cowo itu.

"Sakit, bego!" Umpat Devano mengusap jidatnya dan memandang Farrel sinis. Bukannya takut, Farrel malah memamerkan lidahnya dan menjulingkan matanya. Seolah mengejek Devano.

"Terus apaan, dong?" Tanya Nathan.

"Karena kalau satu ganjil," Jawab Farrel.

"Oh, berarti kalau tiga gonjal-ganjil?"

***

Saat sedang asyik-asyiknya bermain tebak-tebakan. Tiba-tiba suara cempreng dan menggelegar memasuki indra pendengaran mereka. Tanpa melihat orangnya pun Devano sudah tau siapa pemilik suara itu.

"DEVANO KAMPRET, SINI GA LU!!" Teriak Michel berlari ke arah suaminya.

Sontak hal itu membuat Devano CS reflek mengusap kupingnya yang berdengung. "Berisik banget lu, chel." Sela Devano.

Michel berkacak pinggang dihadapan Devano. Dadanya naik turun menandakan bahwa gadis itu sedang emosi.

"Lu kan yang matiin alarm gue sampe gue kesiangan. Ngaku ga, lu?!!!" Michel menunjuk tepat didepan wajah Devano.

Strong Girl Michella (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang