"Sebegitunya dia memperlihatkan tidak ingin saya, tapi kenapa saya tetap ingin dia. Adilkah memiliki perasaan seperti itu??"
-Michella Queenby Lavanya-------------------------------------------------------------------------
Happy Reading!!!
"Aurel?"
Devano mendorong tubuh Michel, hingga gadis itu nyaris oleng. Melihat Aurel yang menatapnya kecewa membuat jantung Devano berpacu lebih cepat. Ia takut gadisnya salah paham.
Aurel hanya diam dan menggelengkan kepala dengan derai air mata yang membasahi pipinya. Rencananya, ia ingin memberikan Devano kejutan, tapi malah ia yang terkejut. Sungguh Aurel tidak menyangka Devano akan setega ini padanya.
Aurel berlari meninggalkan taman, tanpa menghiraukan teriakan Devano yang terus memanggil namanya. Saat ini gadis itu sedang kalut dalam kesedihan.
"Aurel, gue bisa jelasin. Ini semua ga seperti yang lu lihat. Lu cuma salah paham." Devano terus berteriak, tapi percuma, Aurel enggan mendengarkannya. Gadis itu terus berlari tanpa arah.
Devano menatap Michel dengan nyalang. Rahangnya mengeras dan memperlihatkan urat-urat dilehernya. Lelaki itu benar-benar emosi.
Devano mencengkram kedua bahu Michel kencang. "Ini semua gara-gara lu! Kalau sampai Aurel kenapa-napa, lu orang pertama yang gue cari."
Devano menghempas kasar tubuh Michel hingga jatuh tersungkur ke tanah. Ia sama sekali tidak peduli dengan gadis itu, yang ada dipikirannya saat ini hanya Aurel. Ia harus cepat-cepat meluruskan kesalahpahaman ini.
Ia tidak mau Aurel salah paham dan berujung marah padanya. Tidak, Devano tidak akan membiarkan itu terjadi.
Buru-buru Devano berlari mengejar gadisnya yang telah hilang dari pandangan. Michel hanya diam, menatap sendu ke arah Devano yang terus berlari mengejar Aurel.
Terlihat sekali bagaimana khawatirnya Devano pada Aurel. Lelaki itu terlihat sangat menyayangi sahabatnya itu. Hal itu menimbulkan rasa nyeri di hatinya.
"Michel, lu gapapa?" Lia berlari kecil menghampiri Michel.
"Gue gapapa, Li,"
"Sini, biar gue bantu berdiri."
Lia menuntun Michel untuk duduk di sebuah bangku yang tadi sempat ia duduki bersama Devano. Lia ingin bertanya tentang apa yang terjadi, tapi ia urungkan saat melihat keadaan Michel yang tampak masih syok dengan semua yang terjadi.
"Minum dulu, Chel." Lia menyodorkan minuman yang tadi sempat ia beli. Michel menerimanya, ia meneguk air yang diberikan Lia hingga tersisa setengah.
"Udah tenang?" Michel mengangguk.
"Gue udah liat semuanya tadi." Lia mulai membuka suara. "Chel, sebenernya apa yang terjadi? Tolong jelasin ke gue,"
"Gue tau lu orang baik. Lu ga mungkin sejahat itu nusuk Aurel dari belakang. Gue gamau ambil kesimpulan cuma karena lihat dari satu sisi. Jadi please, tolong jelasin ke gue, ada apa sebenarnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl Michella (END)
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] { Harap tinggalkan jejak dengan cara memberi vote dan komen disetiap part} Bagaimana jadinya jika kamu terjebak dalam situasi yang rumit. Terpaksa menikah dengan seorang the most wanted. Dan menahan luka disetiap harinya. ...