"Saya menghormati orang bukan dari usia, tapi dari cara dia memperlakukan saya."
-Michella Queenby Lavanya-------------------------------------------------------------------------
Happy Reading!!!
Michel tengah bersantai menikmati musik yang mengalun indah di indra pendengarannya. Ia sengaja menyumpal telinganya dengan earpod dan mendengarkan lagu dari Fabio Asher- Bertahan Terluka. Itu adalah lagu favoritnya, sekaligus yang dapat menggambarkan perasaannya sekarang.
Michel memejamkan mata sejenak, berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia bisa melewati fase ini. Fase dimana ia harus berbagi hati dengan sahabatnya sendiri.
Tidak munafik, Michel memang sudah jatuh hati pada suaminya itu. Siapa yang tidak baper jika diperlakukan seistimewa itu. Tapi balik lagi, kenyataan bahwa Devano hanya ingin mempermainkannya membuat Michel enggan mengakui perasaannya.
Saat sedang asyik berperang dengan pikirannya, tiba-tiba ada seseorang yang menariknya dengan lancang. Michel bahkan hampir terhuyung ke belakang, jika saja ia tak dapat menjaga keseimbangan.
Berdecak kesal, Michel pun menatap tajam sang pelaku. "Woii, lu apa-apaan, sih?" Tanya Michel tak santai.
Michel terus meronta, meminta dilepaskan. Tapi, semakin ia berontak, cengkraman di tangannya malah semakin kencang. Ia yakin, pasti kini pergelangannya sudah memerah.
"Dev, lepas anjirr. Sakit tangan gue lu tarik-tarik mulu dari tadi," Protesnya.
Tapi percuma, karena Devano tetap diam dan hanya menganggap ucapan Michel sebagai angin lewat. Merasa semua usahanya hanya sia-sia, Michel pun memilih untuk bungkam dan pasrah, kemana Devano akan membawanya.
Hingga kini, kedua sejoli itu sudah berada di taman belakang sekolah. Taman adalah tempat yang menurut Devano sangat aman untuk mereka berbicara. Sebab, sangat jarang ada siswa-siswi yang lewat disini.
Karena rumor yang beredar, mengatakan bahwa tempat ini sangat angker. Banyak sekali makhluk tak kasat mata yang sering menampakkan diri dimalam hari. Tapi entahlah, tak banyak yang tau kebenaran tentang itu. Tapi, tak sedikit pula yang mempercayai adanya kabar tersebut.
Oke, back to topik.
Beberapa menit berlalu, tapi tak ada yang membuka obrolan diantara keduanya. Mereka sama-sama bungkam dan sibuk dengan pemikiran masing-masing.
Menghela nafas sejenak, akhirnya Devano mengeluarkan suara yang membuat Michel mengalihkan atensinya. Untuk sejenak kedua remaja itu saling tatap, seolah berbicara lewat mata.
"Maksud lu apa, suap-suapan sama Nathan di depan gue?" Tanya Devano to the point.
Michel mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa? Ga suka? Atau lu keberatan kalau gue deket sama kak Nathan?" Tanya Michel menantang.
"Jelaslah gue keberatan. Lu istri gue. Ga sepantasnya lu deket sama cowok lain. Inget chel, sekarang posisi lu udah bukan single lagi. Lu udah jadi istri orang. Harusnya lu lebih bisa jaga sikap." Ungkap Devano.
Michel tertawa remeh. Ia menyatukan kedua tangannya didepan dada. "Bukannya kebalik ya, Dev? Harusnya gue yang ngomong gitu sama lu. Karena disini yang salah bukan cuma gue, tapi lu juga." Michel menunjuk dada cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl Michella (END)
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] { Harap tinggalkan jejak dengan cara memberi vote dan komen disetiap part} Bagaimana jadinya jika kamu terjebak dalam situasi yang rumit. Terpaksa menikah dengan seorang the most wanted. Dan menahan luka disetiap harinya. ...