34.Mall

1.6K 80 21
                                    

"Sebenernya bukan pemain sih. Cuma kalau udah serius, tapi malah dimainin. Bolehlah kita adu skill."
-Michella Queenby Lavanya-

------------------------------------------------------------------------

Happy Reading!!

Michel dan Devano kini sedang berada di salah satu mall terbesar di Jakarta. Sepulang sekolah, pasutri itu memutuskan untuk mampir terlebih dahulu, guna membeli beberapa barang kebutuhan mereka yang mulai menipis.

Bukan Michel namanya jika tidak berbuat ulah. Lihatlah, bagaimana Devano dibuat geleng-geleng kepala dengan permintaan konyol istrinya itu.

Sedari tadi Michel tak henti-hentinya membujuk suaminya untuk menuruti permintaannya. Bukannya tidak mau menuruti kemauan Michel. Hanya saja, keinginan Michel kali ini cukup meresahkan untuk Devano turuti.

Bagaimana tidak? Michel meminta Devano untuk membeli kolor. Kalau kolor biasa sih, oke saja. Tapi ini? Michel memintanya untuk menggunakan kolor bermotif gajah. Yang benar saja. Mau ditaruh mana harga diri seorang Devano Albert Wijaya.

"Dev ayolah, mau ya pake kolor ini?" Bujuk Michel entah yang ke berapa kalinya.

"Sekali engga ya engga!!"

Michel membalikkan badan dan bersedekap dada. Bibirnya mengerucut sebal. "Ishhh.. Apa salahnya sih turutin kemauan gue,"

"Chel, denger ya? Gue ga masalah lu mau minta apapun dari gue. Tapi lu mikir lah, anjirr. Ya kali lu nyuruh gue pake kolor model ginian? Ogah banget gue." Devano menatap jijik kolor yang ada digenggamannya.

"Kolornya lucu tau, Dev

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kolornya lucu tau, Dev. Ada belalainya juga. Apalagi modelnya belang-belang gitu sama kaya kelakuan lu. Lu kan lelaki hidung belang, jadi pantes lah pake ginian." Seperti biasa, Michel selalu menistakan Devano.

"Belang-belang, pala lu kutuan! Lu bisa ga sih sehari aja jangan bikin gue emosi? Heran, jadi cewe rese banget." Devano menatap Michel jengah. "Kadang gue suka mikir, sebenernya tujuan Tuhan nyiptain lu tuh buat apa? Bermanfaat kagak, jadi beban iya!"

"Nyenyenye... Ga denger gue, ga denger. Kuping gue keselek biji rotan," Ucap Michel menutup kedua telinganya.

"Ckkk, lupain masalah kolor sialan itu. Daripada ribut mulu, mending kita keliling lagi. Cari barang yang lebih bagus dari itu." Kata Devano dan menarik tangan Michel keluar dari toko.

***

Setelah dua puluh menit mengelilingi setiap inci mall. Kini kedua sejoli itu berhenti disalah satu toko boneka. Jangan tanya siapa yang meminta, tentu saja Michel lah pelakunya.

Strong Girl Michella (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang