28.Surat Perjanjian

1.7K 94 15
                                    

"Jangan memberi kenyamanan kalau pada akhirnya bukan aku yang kamu inginkan"
-Michella Quenby Lavanya-

------------------------------------------------------------------------

Happy Reading!!

Sudah tiga hari sejak tragedi kebakaran itu terjadi. Sudah tiga hari pula, Devano terus mendiami Michel. Meskipun begitu, Devano tetap menuruti permintaan Michel untuk membeli rumah baru. Hanya saja, jika Michel bertanya Devano hanya akan menjawab seperlunya saja.

Berbagai cara telah Michel lakukan hanya untuk mendapatkan maaf dari suaminya itu. Tapi, usahanya belum juga membuahkan hasil.

Tak mau menyerah, Michel terus mencoba lagi dan lagi. Ia akan terus mencoba sampai Devano mau memaafkannya.

Lihat saja pagi ini Michel bangun lebih awal hanya untuk menyiapkan semua keperluan Devano. Mulai dari menyiapkan seragam, menyiapkan buku pelajaran jadwal hari ini, memasak untuk sarapan, dan terakhir membangunkan Devano.

"Dev, lu masih marah sama gue?"

"Masa cuma gara-gara gue ga sengaja bakar rumah. Lu marah sampe segininya, sih."

"Dev, lu denger gue ngomong ga sih?"

Devano mendengar apa yang Michel katakan, hanya saja ia lebih memilih untuk bungkam. Devano sama sekali tidak memberi respon dan masih asyik menikmati sarapan yang dibuat Michel.

"Punya mulut, tapi ga dipake mending disumbangin sama yang tunawicara. Dari tadi gue ngomong ga direspon. Berasa ngomong sama limbad gue." Gerutu Michel dalam hati.

"Dev, ini didepan lu manusia lho bukan setan. Dari tadi gue ngomong sama lu, woiii. Kalau gamau jawab minimal tatap gue lah. Masa dari tadi gue dianggurin mulu. Berasa jadi makhluk tak kasat mata gue." Michel terus mengoceh tidak jelas.

"Dev, kalau lu masih gamau ngomong, gue sumpahin bisu beneran baru tau rasa lu!" Sudah cukup, Michel benar-benar kesal sekarang.

"Mulut lu kalau ngomong jangan asal jeplak!" Devano menyentil pelan bibir Michel.

"Sakit bego!" Desis Michel mengusap bibirnya. Devano hanya memutar bola matanya malas dan kembali melanjutkan aktifitasnya yang sempat tertunda.

***

Setelah selesai sarapan, Devano bangkit untuk memakai sepatu dan berangkat sekolah. Tapi niatnya harus tertunda saat Michel menarik pergelangan tangannya. Mau tak mau Devano pun kembali duduk ke tempat semula.

"Mau lu apa sih?!" Sentak Devano. Ia sangat risih dengan Michel yang terus mengerecokinya.

"Gue mau lu maafin gue, please?" Pinta Michel menyatukan kedua tangannya didepan dada. Berniat memohon dan jangan lupa, ia juga memasang puppy eyes andalannya. Berharap Devano mau mengasihani nya dan memberikan maaf untuknya.

"GAK!" Tolak Devano mentah-mentah dan melenggang pergi.

Michel menghela nafas panjang. Tidak, Michel tidak boleh menyerah sebelum Devano mau memaafkannya. Ia sudah bertekad untuk mendapatkan maaf dari Devano, apapun caranya.

Strong Girl Michella (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang