75.Bertemu Kembali

2.9K 143 85
                                    

"Kamu harus bisa berdamai dengan diri sendiri, memaafkan diri sendiri. Jangan hakimi ketika ingatan itu muncul lagi."
-Jonathan Smith-

------------------------------------------------------------------------

Happy Reading!!!

Michel tengah berada disebuah ruangan konseling. Setelah aksi percobaan bunuh diri itu gagal. Michel memutuskan untuk mencoba berobat ke psikolog. Itu semua tak luput dari usaha Nathan yang terus membujuknya.

Flasback On!!!

  "Maaf Tuhan, Michel menyerah." Itu adalah kata-kata terakhir, sebelum Michel menjatuhkan diri dari atas jembatan. Gadis itu benar-benar ingin mengakhiri penderitaannya.

Di tengah-tengah usahanya untuk mengakhiri hidup, Michel dikejutkan dengan seseorang yang secara tiba-tiba menarik tangannya. Hal itu membuat Michel terpaksa bergelantung disisi jembatan.

Michel mendongak, betapa terkejutnya ia saat melihat Nathan-lah orang yang telah menarik tangannya. Entah dari mana datangnya lelaki itu. Nathan selalu datang diwaktu yang tepat, seolah Tuhan memang sengaja mengirimkan lelaki itu untuk menjadi malaikat pelindungnya.

"LU KENAPA LONCAT, HAH?!" Bentak Nathan, meski begitu, raut wajahnya menampilkan ketakutan dan kekhawatiran yang sangat ketara.

"Gue cuma pengen tenang. Gue pengen ketemu sama ayah dan bunda. Gue pengen kumpul bareng mereka lagi, Kak." Lirih Michel penuh keputus-asaan, seperti tidak punya gairah hidup.

"TAPI CARA LU SALAH, CHEL!!" Ucap Nathan menggebu-gebu. "Gue tau lu capek sama semuanya, gue tau lu muak sama masalah yang datang bertubi-tubi, tapi gak gini cara lu nyelesaiin semuanya. Gak dengan cara bunuh diri."

"Lepas Kak, biarin gue pergi dengan cara gue sendiri."

Nathan benar-benar tak habis pikir dengan gadis itu. Sebegitu tertekankah Michel, sampai-sampai rasa ingin mengakhiri hidup itu muncul di benaknya.

"ENGGAK! GUE GAK AKAN PERNAH BIARIN LU MATI KONYOL!!"

"LU GAK BERHAK LARANG GUE, KAK. INGET, LU ITU BUKAN SIAPA-SIAPA GUE!!" Katakanlah Michel jahat, karena telah berkata demikian pada cowok itu. Tapi, Michel hanya tidak ingin Nathan menghalanginya.

Kalian tau bagaimana perasaan Nathan saat ini? Sakit, itu sudah pasti. Bagaimana mungkin wanita yang selama ini ia bela mati-matian tega berkata demikian. Namun Nathan berusaha mengerti keadaan, Michel tengah kacau. Jadi wajar saja, jika cewek itu asal bicara.

"Oke, kalau lu masih kekeuh pengen loncat, gue juga bakalan ikut loncat. Kita mati bareng, Chel." Michel terbelalak dengan perkataan gila Nathan. Apa lelaki itu tidak berfikir panjang terlebih dahulu?

Bukannya takut, Michel justru tertawa. "Lu pasti cuma gertak gue aja kan, biar gue gak jadi terjun. Percuma Kak, gak bakal mempan juga."

"Lu pikir gue main-main sama ucapan gue? Oke, gue bakalan buktiin ke lu kalau gue serius," Michel semakin panik saat melihat Nathan hendak loncat ke bawah.

"FINE, GUE BAKALAN NAIK KE ATAS. TAPI TOLONG, JANGAN LONCAT, KAK!!" Putus Michel.

Nathan tersenyum puas, dengan sigap cowok berbadan atletis itu membantu Michel untuk naik ke atas. Michel kembali dibuat terkejut saat Nathan menariknya ke dalam dekapan hangatnya. Nathan memeluk erat Michel, seperti enggan melepas. Nathan takut, jika Michel kembali berbuat nekat seperti tadi.

"Tolong jangan lakuin hal gila lagi, Chel. Gue bener-bener takut lu kenapa-napa. Gue gamau, Chel. Gue takut kehilangan lu." Lirih Nathan. Ia menenggelamkan kepalanya diceruk leher Michel.

Strong Girl Michella (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang